News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Jokes Spiritual

Started by williamhalim, 17 July 2009, 09:44:37 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Renungan harian ada gak ya threadnya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: ryu on 25 July 2009, 11:06:13 AM
Renungan harian ada gak ya threadnya ;D

ternyata emang gak ada ;D

ya udah deh disini aja... kan cocok juga... renungan spiritual yg ada sedikit joke2nya ...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

MENGENAKAN PIKIRAN ORANG LAIN

Seorang filsuf yang hanya mempunyai  sepasang  sepatu  minta
tolong  seorang  tukang  sepatu untuk memperbaikinya, dan ia
akan menunggu.

"Sekarang sudah waktunya tutup."  kata  tukang  sepatu  itu.
"Oleh  karena  itu saya tidak dapat memperbaikinya sekarang.
Mengapa engkau tidak datang besok pagi saja?"

"Saya hanya mempunyai sepasang sepatu ini,  dan  saya  tidak
dapat berjalan tanpa sepatu."

"Baik, untuk sementara engkau saya pinjami sepatu."

"Apa! Memakai sepatu orang lain? Kauanggap apa saya ini?"

"Mengapa  engkau  menolak  menggunakan  sepatu orang lain di
kakimu kalau  engkau  begitu  saja  membawa  pikiran-pikiran
orang lain di kepalamu?"

(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ, Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

#48
MISA UNTUK SEEKOR ANJING

... namun kadang-kadang baik juga!

Seseorang berkata  kepada  pastor  paroki,  Pastor,  kemarin
anjing saya mati. Dapatkah pastor mempersembahkan misa untuk
kedamaian jiwanya?"

Pastor itu marah. "Kami  tidak  mempersembahkan  misa  untuk
binatang,"  katanya  tajam.  "Mungkin  dapat  engkau coba di
gereja baru di sebelah sana. Mungkin mereka mau berdoa untuk
anjingmu."

"Saya  sungguh mencintai makhluk kecil itu," kata orang itu,
"dan saya ingin melepasnya  dengan  baik.  Saya  tidak  tahu
berapa      biasanya      yang      dipersembahkan     untuk
kesempatan-kesempatan seperti ini. Apakah  lima  ratus  ribu
dollar cukup?"

"Tunggu  sebentar,"  kata  pastor  itu.  "Engkau  tadi tidak
mengatakan kepada saya bahwa anjingmu kattolik!"

(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ, Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

NAIK KE SORGA ATAU MATI

Seorang  pastor  masuk  ke  tempat  minum  dan menjadi marah
karena ada banyak sekali anggota jemaahnya yang ada di sana.
Ia mengumpulkan mereka dan membawa masuk ke gereja.

Kemudian  dengan  sungguh-sungguh  ia  berkata,  "Semua yang
ingin masuk surga, maju ke  sebelah  kiri."  Semua  maju  ke
sebelah  kiri,  kecuali  satu  orang  yang  tetap tinggal di
tempatnya.

Pator memandang orang itu dengan galak dan berkata,  "Engkau
tidak ingin masuk surga?" "Tidak," kata orang itu.

"Apakah   engkau   bermaksud   tetap  berdiri  di  situ  dan
mengatakan kepada saya bahwa engkau tidak ingin masuk  surga
kalau engkau mati?"

"Tentu saya  ingin  masuk surga kalau saya mati.  Saya pikir
pastor mau ke surga sekarang!"

Kita dapat nekad - hanya kalau kendali kita lepas.

(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ, Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Lily W

6. Putra yang Meninggal Akan Tetap Tinggal di Rumah

Suatu ketika terdapat seorang laki-laki yang membawa lima orang anak laki-laki, salah seorangnya sudah meninggal dunia. Menemukan putranya meninggal, ia bermaksud untuk meninggalkan jenazahnya di dalam rumah dan ia sendiri pindah keluar. Seseorang yang melihat hal ini berkata padanya, "Kamu tahu orang hidup dan orang mati berjalan di jalan yang berbeda. Karena putramu telah meninggal, ia harus dengan cepat menguburkannya di tempat yang jauh untuk memperoleh ketenangan. Sekarang mengapa kamu ingin meninggalkan rumahmu dan membiarkan anakmu yang sudah meninggal tetap tinggal di sini?"
Ketika laki-laki itu mendengar hal ini, ia memutuskan untuk menguburkan anaknya dan tidak membiarkan jenazahnya terbaring di rumah. Kemudian ia berpikir ia akan membunuh semua anaknya untuk menggantungkan satu tubuh pada setiap akhir dari pancang untuk menjaga keseimbangan dan membawa mereka untuk dikuburkan jauh di dalam hutan. Itu tampaknya satu-satunya hal yang mungkin dilakukannya dan ia melakukannya. Orang-orang sekitarnya menertawainya dengan keras atas perilaku anehnya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seorang bhikshu, yang secara diam-diam melanggar satu sila, merasa takut untuk mengakuinya. Ia akan menganggap bahwa ia telah dengan hati-hati mematuhi semua sila dan menjalankan kehidupan yang bebas dari kejahatan dan kekotoran.
Kemudian beberapa orang yang bijaksana mungkin berkata padanya, "Seorang bhikshu harus menjaga sila-sila seperti muatiara cemerlang yang harus dilindungi dari kerusakan. Bagaimana kamu dapat melanggar apa yang telah kamu terima? Sekarang kamu enggan untuk mengakuinya."
Si pelanggar akan menjawab, "Sejak aku harus mengaku, aku mungkin akan melakukan lebih banyak pelanggaran. Maka aku akan mengakui semua kesalahanku sekaligus."
Akibatnya, ia melanggar lebih banyak sila dengan melakukan hal-hal buruk sebelum pengakuannya. Bhikshu ini sama seperti orang bodoh yang membunuh anak-anak lainnya ketika yang satu meninggal.

(SUTRA SERATUS PERUMPAMAAN Diterjemahkan oleh Tetcheng Liao)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

johan3000

#51

Biarawati selain bejalar, berdoa, upacara dst,
juga ditugaskan membersihkan tempat2.

Suatu summer yg panas, sekelompok biarawati
ditugaskan untuk membersihkan perpustakaan.
Karna jaman itu belum ada AC maupun kipas angin,
kepala biarawati punya ide,... kenapa tidak kita
kunci aja pintu perpus tsb, dan kita bisa leluasa
membersihkan perpustakaan tsb dgn

PAKAIAN YG MINIM,...(sangat minim)

pertama sih hanya sebagian kecil yg setuju, tetapi
setelah sedikit aktivitas, maka mereka sepakat
untuk LEPAS..

setelah satu jam kemudian, tiba2 ada org yg ketuk pintu...
(waaah ini suara lelaki), kepala suster pun bertanya :


S: WHO IS IT ?
B: This is BLIND MAN!

maka kepala biarawati bilang ... AMAN, buka aja pintu tsb...
toh orang buta tidak bisa melihat, siapa takut!

tau2nya begitu pintu dibuka.... semua biarawati MENJERIT2
dan cari tempat bersembunyi... Adakah yg salah?

[spoiler=BLIND MAN]

ada dua jenis BLIND MAN :
1. BLIND MAN,   2. (WINDOW) BLIND MAN

jadi apa yg membaut biarawati menjerit?

Moral dari cerita ini, latihlah pendengaran anda baik!
dan jangan sembarang membuka!
[/spoiler]


Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

ryu

MENGUBAH DUNIA DENGAN MENGUBAH DIRIKU.

Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini: 'Waktu masih muda, aku ini revolusioner dan aku selalu berdoa: Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia!'

'Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku menjadi: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah semua orang yang berhubungan denganku: keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan merasa puas.'

'Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat, aku mulai melihat betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri.' Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka aku tidak begitu menyia-nyiakan hidupku!'

Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia. Hampir tak seorang pun berpikir bagaimana mengubah dirinya.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

TUHAN MENJADI MAKANAN

Tuhan memutuskan untuk mengunjungi bumi. Maka Ia mengutus malaikatNya untuk menyelidiki keadaan lebih dahulu.

Malaikat kembali dengan laporan ini: 'Mereka kebanyakan kekurangan makanan,' katanya, 'dan kebanyakan juga menganggur.'

Tuhan berkata: 'Nah, Aku ingin menjelma dalam bentuk makanan bagi mereka yang kelaparan dan pekerjaan bagi mereka yang menganggur.'

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

LIMA ORANG RAHIB

Permintaan yang mendesak dari Lama [4] di Selatan sampai kepada Lama Agung di Utara. Ia meminta seorang rahib vang bijak dan suci untuk membimbing hidup rohani para calon rahib. Setiap orang heran bahwa Lama Agung mengirimkan sampai lima orang. Orang yang bertanya-tanya dijawabnya demikian: 'Untung jika salah satu dari lima rahib itu akhirnya sampai kepada Lama di Selatan.'

Para rahib itu sudah menempuh perjalanan selama beberapa hari, ketika seorang kurir menghampiri mereka. Katanya: 'Imam di desa kami meninggal. Kami membutuhkankan seorang pengganti.' Desa itu rupanya makmur dan menarik; lagi pula penghidupan Imam amat terjamin. Salah seorang rahib merasa terdorong untuk menggembalakan umat. 'Aku bukan murid Buddha sejati,' katanya, 'kalau aku tidak tinggal di sini untuk melayani mereka.' Maka ia tidak melanjutkan perjalanannya.

Beberapa hari kemudian tibalah mereka di Istana seorang raja yang tertarik kepada salah seorang rahib. Tinggallah di sini,' kata raja, 'dan aku akan memberikan puteriku kepadamu. Jika aku mati, engkaulah yang akan mengganti aku menduduki tahta kerajaan.' Hati rahib tertarik pada sang puteri yang cantik dan pada tahta kerajaan. Ia berkata: 'Apakah ada kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan peri kehidupan rakyat di sini daripada menerima kedudukan raja? Aku bukan murid Buddha sejati kalau aku tidak menerima kesempatan ini untuk mengabdi agama.' Ia tidak berjalan terus.

Tiga orang yang masih sisa meneruskan perjalanan. Pada suatu malam, di sebuah daerah pegunungan, mereka menginap di sebuah gubuk yang hanya didiami oleh seorang gadis manis. Ia menerima mereka dengan ramah. Ia bersyukur kepada Tuhan, karena Ia telah mempertemukannya dengan para rahib ini. Orangtua gadis itu dibunuh perampok dan ia tinggal sendirian penuh ketakutan. Di pagi harinya, pada waktu mereka mau berangkat, seorang rahib berkata: 'Aku akan tinggal bersama gadis ini. Aku bukan murid Buddha sejati, kalau tidak berbelas-kasih pada sesama.' Ia orang ketiga yang berhenti.

Dua orang sisanya akhirnya tiba di sebuah kampung kaum Buddha. Mereka terkejut ketika mengetahui bahwa semua penduduk meninggalkan agamanya dan kini ada di bawah pengaruh seorang guru Hindu. Rahib yang seorang berkata: 'Demi umat yang malang ini dan demi Buddha, aku harus tinggal di sini dan mengembalikan mereka ke jalan yang benar.' Dialah orang terakhir yang berhenti.

Rahib yang kelima akhirnya sampai di biara Lama di Selatan. Nah, bagaimanapun juga, Lama Agung dari Utara memang benar.

Beberapa tahun yang lalu aku bertekad mencari Tuhan. Berkali-kali aku berhenti di jalan. Selalu maksudku sangat mulia: untuk memperbaharui ibadah, untuk merombak susunan Gereja, untuk meningkatkan tafsir Kitab Suci, untuk membuat teologi lebih berarti bagi orang jaman kita.

Sayang, lebih mudah menenggelamkan diri dalam karya keagamaan, dalam karya apa pun, daripada bertahan terus mencari Tuhan.

--------
[4] Lama: sebutan bagi bhiksu dan pendeta Buddha di Tibet

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

DOA BISA BERBAHAYA.

Inilah cerita yang sangat disukai oleh Guru Sufi Sa'di dari Shiraz:

Salah seorang sahabatku senang sekali karena isterinya mengandung. Ia ingin sekali mendapatkan anak laki-laki. Tak henti-hentinya ia berdoa kepada Tuhan dan menjanjikan berbagai kaul dengan ujud itu.

Maka terjadilah, bahwa isterinya melahirkan seorang anak laki-laki. Sahabatku bergembira sekali dan mengundang seluruh penduduk kampung untuk merayakan pesta syukur.

Bertahun-tahun kemudian, sekembaliku dari Mekah, aku melewati kampung sahabatku itu. Aku diberitahu bahwa ia dipenjara.

'Mengapa? Apa kesalahannya?' tanyaku.

Tetangganya berkata: 'Anaknya mabuk, membunuh orang, kemudian melarikan diri. Maka ayahnya lalu ditangkap dan dipenjarakan.'

Meminta kepada Tuhan dengan tekun apa yang kita inginkan merupakan perbuatan yang patut dipuji.

Tetapi doa seperti itu juga amat berbahaya.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

AGAMA SEORANG IBU TUA

Seorang ibu tua yang terlalu saleh, kurang puas dengan semua agama yang ada. Maka ia mendirikan agamanya sendiri.

Pada suatu hari seorang wartawan, yang secara tulus ingin mengetahui keyakinan dan pendiriannya, bertanya:

Apakah Ibu betul-betul percaya, seperti dikatakan banyak orang, bahwa tidak ada orang yang masuk surga kecuali Ibu dan pembantu Ibu?'

Ibu tua itu menimbang-nimbang sejenak, lalu menjawab:

'Mengenai pembantuku Minah, saya kurang begitu yakin.'

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

KAMI BERTIGA, KAMU BERTIGA.

Ketika kapal seorang Uskup berlabuh untuk satu hari di sebuah pulau yang terpencil, ia bermaksud menggunakan hari itu sebaik-baiknya. Ia berjalan-jalan menyusur pantai dan menjumpai tiga orang nelayan sedang memperbaiki pukat. Dalam bahasa Inggeris pasaran mereka menerangkan, bahwa berabad-abad sebelumnya mereka telah dibaptis oleh para misionaris. 'Kami orang kr****n,' kata mereka sambil dengan bangga menunjuk dada.

Uskup amat terkesan. Apakah mereka tahu doa Bapa Kami? Ternyata mereka belum pernah mendengarnya. Uskup terkejut sekali. Bagaimana orang-orang ini dapat menyebut diri mereka kr****n, kalau mereka tidak mengenal sesuatu yang begitu dasariah seperti doa Bapa Kami?

'Lantas, apa yang kamu ucapkan bila berdoa?'

'Kami memandang ke langit. Kami berdoa: 'Kami bertiga, kamu bertiga, kasihanilah kami.' Uskup heran akan doa mereka yang primitif dan jelas bersifat bid'ah ini. Maka sepanjang hari ia mengajar mereka berdoa Bapa Kami. Nelayan-nelayan itu sulit sekali menghafal, tetapi mereka berusaha sebisa-bisanya. Sebelum berangkat lagi pada pagi hari berikutnya, Uskup merasa puas. Sebab, mereka dapat mengucapkan doa Bapa Kami dengan lengkap tanpa satu kesalahan pun.

Beberapa bulan kemudian kapal Uskup kebetulan melewati kepulauan itu lagi. Uskup mondar-mandir di geladak sambil berdoa malam. Dengan rasa senang ia mengenang, bahwa di salah satu pulau yang terpencil itu ada tiga orang yang mampu berdoa Bapa Kami dengan lengkap berkat usahanya yang penuh kesabaran. Sedang ia termenung, secara kebetulan ia, melihat seberkas cahaya di arah Timur. Cahaya itu bergerak mendekati kapal. Sambil memandang keheran-heranan, Uskup melihat tiga sosok tubuh manusia berjalan di atas air, menuju ke kapal. Kapten kapal menghentikan kapalnya dan semua pelaut berjejal-jejal di pinggir geladak untuk melihat pemandangan ajaib ini.

Ketika mereka sudah dekat, barulah Uskup mengenali tiga sahabatnya, para nelayan dulu. 'Bapak Uskup', seru mereka, 'Kami sangat senang bertemu dengan Bapak lagi. Kami dengar kapal Bapak melewati pulau kami, maka cepat-cepat kami datang.'

'Apa yang kamu inginkan?' tanya Uskup tercengang-cengang.

'Bapak Uskup,' jawab mereka, 'kami sungguh-sungguh amat menyesal. Kami lupa akan doa yang bagus itu. Kami berkata: Bapa kami Yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu; datanglah kerajaanMu ... lantas kami lupa. Ajarilah kami sekali lagi seluruh doa itu!'

Uskup merasa rendah diri: 'Sudahlah, pulang saja, saudara-saudaraku yang baik, dan setiap kali kamu berdoa, katakanlah saja: Kami bertiga, kamu bertiga, kasihanilah kami.'

Aku kadang-kadang melihat wanita-wanita tua berdoa rosario tak habis-habisnya di gereja. Bagaimana mungkin Tuhan dimuliakan dengan suara bergumam yang tidak keruan itu? Tetapi setiap kali aku melihat mata mereka atau memandang wajah mereka menengadah, di dalam hati aku tahu, bahwa mereka lebih dekat dengan Tuhan daripada banyak orang terpelajar.

(cerita serupa dari tradisi Kaum Asaaseen)

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

SETAN DAN TEMANNYA

Pada suatu hari setan berjalan-jalan dengan seorang temannya. Mereka melihat seseorang membungkuk dan memungut sesuatu dari jalan.

'Apa yang ditemukan orang itu?' tanya si teman.

'Sekeping kebenaran,' jawab setan.

'Itu tidak merisaukanmu?' tanya si teman.

'Tidak,' jawab setan. 'Saya akan membiarkan dia menjadikannya kepercayaan agama.'

Kepercayaan agama merupakan suatu tanda, yang menunjukkan jalan kepada kebenaran. Orang yang kuat-kuat berpegang pada penunjuk jalan, tidak dapat berjalan terus menuju kebenaran. Sebab, ia mengira seakan-akan sudah memilikinya.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

MENGAPA ORANG-ORANG YANG BAIK MATI?

Seorang pendeta di pedesaan mengunjungi rumah seorang nenek tua anggota jemaatnya. Sambil minum kopi, ia menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh nenek itu.

'Mengapa Tuhan begitu sering mengirimkan wabah kepada kita?' tanya si nenek.

'Ya, ya, ya ...,' jawab pendeta, 'kadang-kadang orang menjadi begitu jahat, hingga perlu disingkirkan. Maka, Yang Mahabaik mengijinkan datangnya wabah.'

'Tetapi,' tukas si nenek, 'mengapa begitu banyak orang baik juga disingkirkan bersama yang jahat?'

'Orang-orang baik itu dipanggil untuk menjadi saksi,' pendeta menjelaskan. 'Sebab, Tuhan ingin menjalankan pengadilan yang adil bagi setiap jiwa.'

Samasekali tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dijelaskan oleh pemegang kepercayaan yang kaku.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))