News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Melaksanakan SILA = KEMELEKATAN?

Started by Riky_dave, 14 June 2009, 11:19:46 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Saya semalam baru mendengarkan kaset ceramah Bhante Ajahn Bram tentang "BAHAGIA"...
Saya jadi bertanya sendiri,"Apakah seseorang yang "bertekad kuat" menjalankan sila,tidak disebut sebuah kemelekatan?"
Mohon bantuannya...  :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hendrako

Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.

Pada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.

Legend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......
yaa... gitu deh

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:47:10 AM
Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.
Untuk mencapai "coklat" maka perlu "usaha"

QuotePada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.
sayang tidak sesimple itu bukan?
"ketertarikan" untuk "mendapatkan" termasuk "kemelekatankah?"

QuoteLegend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......

I get it..
But the new question is "ketertarikan" untuk memakan "coklat" tersebut = kemelekatan?
"pergi"(usaha) membeli coklat(kebahagian) adalah melekat?

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hendrako

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:54:00 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:47:10 AM
Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.
Untuk mencapai "coklat" maka perlu "usaha"

QuotePada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.
sayang tidak sesimple itu bukan?
"ketertarikan" untuk "mendapatkan" termasuk "kemelekatankah?"

QuoteLegend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......

I get it..
But the new question is "ketertarikan" untuk memakan "coklat" tersebut = kemelekatan?
"pergi"(usaha) membeli coklat(kebahagian) adalah melekat?

Salam hangat,
Riky

yup
yaa... gitu deh

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:55:27 AM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:54:00 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:47:10 AM
Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.
Untuk mencapai "coklat" maka perlu "usaha"

QuotePada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.
sayang tidak sesimple itu bukan?
"ketertarikan" untuk "mendapatkan" termasuk "kemelekatankah?"

QuoteLegend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......

I get it..
But the new question is "ketertarikan" untuk memakan "coklat" tersebut = kemelekatan?
"pergi"(usaha) membeli coklat(kebahagian) adalah melekat?

Salam hangat,
Riky

yup


Jika begitu balik ke pertanyaan sebelumnya...
Sila dijalankan untuk apa?

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hendrako

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:57:44 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:55:27 AM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:54:00 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:47:10 AM
Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.
Untuk mencapai "coklat" maka perlu "usaha"

QuotePada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.
sayang tidak sesimple itu bukan?
"ketertarikan" untuk "mendapatkan" termasuk "kemelekatankah?"

QuoteLegend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......

I get it..
But the new question is "ketertarikan" untuk memakan "coklat" tersebut = kemelekatan?
"pergi"(usaha) membeli coklat(kebahagian) adalah melekat?

Salam hangat,
Riky

yup


Jika begitu balik ke pertanyaan sebelumnya...
Sila dijalankan untuk apa?

Salam hangat,
Riky

Menghindari kejahatan/keburukan.
yaa... gitu deh

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 12:03:15 PM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:57:44 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:55:27 AM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 11:54:00 AM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 11:47:10 AM
Pada saat anda mau makan sebatang coklat, anda harus membeli coklat tersebut mau tidak mau dengan bungkusnya. Karena tanpa bungkus, coklat tersebut akan meleleh dan anda tidak akan tertarik memakannya.
Untuk mencapai "coklat" maka perlu "usaha"

QuotePada saat anda memakan coklat tersebut, bungkusnya harus anda buka dan buang. Anda tidak mungkin memakan bungkusnya. Tapi apabila anda tetap bersikeras memakan bungkusnya, dijamin anda pasti menderita ....... bungkus coklat bikin perut meronta, rasa coklat jadi sirna.
sayang tidak sesimple itu bukan?
"ketertarikan" untuk "mendapatkan" termasuk "kemelekatankah?"

QuoteLegend:
Coklat = kebahagiaan
Bungkus = kemelekatan/keinginan/tekad bulat.......

I get it..
But the new question is "ketertarikan" untuk memakan "coklat" tersebut = kemelekatan?
"pergi"(usaha) membeli coklat(kebahagian) adalah melekat?

Salam hangat,
Riky

yup


Jika begitu balik ke pertanyaan sebelumnya...
Sila dijalankan untuk apa?

Salam hangat,
Riky

Menghindari kejahatan/keburukan.

Dan sila itu kemelekatan?
apa yang sebenarnya dihindari?
jika pikiran adalah "pelopor"?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hendrako

Sila adalah sila
Kemelekatan adalah kemelekatan
Dua hal yg berbeda.

Yang dihindari adalah sebab (buruk).
Sebab akan menghasilkan akibat.
Sebab buruk akan berakibat buruk.
Sebab baik akan berakibat baik.

Pikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk
yaa... gitu deh

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 12:11:16 PM
Sila adalah sila
Kemelekatan adalah kemelekatan
Dua hal yg berbeda.
Mohon bantuannya..
Apa beda sila dan kemelekatan?
Bukankah kemelekatan timbul setiap "pikiran" ini bergerak?
"Aku" ingin...
"Aku" harus...
"Aku" bertekad..
Who is "AKU"?

QuoteYang dihindari adalah sebab (buruk).
Sebab akan menghasilkan akibat.
Sebab buruk akan berakibat buruk.
Sebab baik akan berakibat baik.
"menghindari" atau "melihat" lebih baik?


QuotePikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk
"Aku ingin menjadi Bhikkhu" = ini termasuk pkiran apa?
Apakah pkiran itu bermacam2?

Terima kasih,

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hendrako

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM
Quote from: hendrako on 14 June 2009, 12:11:16 PM
Sila adalah sila
Kemelekatan adalah kemelekatan
Dua hal yg berbeda.
Mohon bantuannya..
Apa beda sila dan kemelekatan?
Bukankah kemelekatan timbul setiap "pikiran" ini bergerak?
"Aku" ingin...
"Aku" harus...
"Aku" bertekad..
Who is "AKU"?


Sila; sikap batin/ cetana/ niat yang cenderung pada penghindaran atau pengendalian dari kamma buruk.
Kemelekatan, memegang secara erat.

Mau mengetahui "AKU", bermeditasilah.
yaa... gitu deh

hendrako

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM


QuoteYang dihindari adalah sebab (buruk).
Sebab akan menghasilkan akibat.
Sebab buruk akan berakibat buruk.
Sebab baik akan berakibat baik.
"menghindari" atau "melihat" lebih baik?



Riky

"Menghindari" agar dapat "melihat".
yaa... gitu deh

hendrako

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM

QuotePikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk
"Aku ingin menjadi Bhikkhu" = ini termasuk pkiran apa?


Termasuk pikiran biasa.

Kalo "Aku ingin menjadi Bhikku yg baik."
Ini baru pikiran yang baik.

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM
QuotePikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk

Apakah pkiran itu bermacam2?

Terima kasih,

Salam hangat,
Riky

Pikiran cuman satu.
"tamu"nya yg bermacam-macam


yaa... gitu deh

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 12:22:17 PM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM


QuoteYang dihindari adalah sebab (buruk).
Sebab akan menghasilkan akibat.
Sebab buruk akan berakibat buruk.
Sebab baik akan berakibat baik.
"menghindari" atau "melihat" lebih baik?



Riky

"Menghindari" agar dapat "melihat".

...
menghindari agar dapat melihat.. :)
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: hendrako on 14 June 2009, 12:25:10 PM
Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM

QuotePikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk
"Aku ingin menjadi Bhikkhu" = ini termasuk pkiran apa?


Termasuk pikiran biasa.

Kalo "Aku ingin menjadi Bhikku yg baik."
Ini baru pikiran yang baik.

Quote from: Riky_dave on 14 June 2009, 12:13:41 PM
QuotePikiran baik mendorong kamma baik
Pikiran buruk mendorong kamma buruk

Apakah pkiran itu bermacam2?

Terima kasih,

Salam hangat,
Riky

Pikiran cuman satu.
"tamu"nya yg bermacam-macam




Pikiran yang dipilah2....
belum sejauh itu...
terima kasih ^^
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tula

tujuan sila di buat utk apa to ?
bagaimanakah utk melepas dari kemelekatan ?

dari 2 pertanyaan diatas bisa terurai ...