Antasari: Tidak Ada Manfaatnya Membunuh Nasrudin

Started by F.T, 05 May 2009, 08:25:15 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Hendra Susanto

menurut pengamatan ane dari dunia bukan kepolisian
emang banyak yang aneh... :D

bond

Quote from: hatRed on 06 May 2009, 09:27:18 AM
Quote from: Felix Thioris on 06 May 2009, 09:24:17 AM
Ada beberapa yang menganjel dalam proses penyelidikan serta bukti2 yg di temukan. Sepertinya polisi dengan mudahnya menvonis dan menemukan bukti2. Bukannya mencurigai pihak kepolisian, tp cukup meragukan nih.

Tunggu aja ah gimana hasilnya...



betoelll.......... kalau melihat dari waktu kejadian dan waktu penunjukan Antasari sebagai tersangka,,,,,,,,

bener2 bravoooo , apalagi kalau diliat dari casenya..... rantainya sangat panjang....dan yg paling aneh... hanya bermodal "Yamaha Scorpio" para polisi bisa menunjuk pemilik motor tersebut yg merupakan tersangka..... aneh kan?

emangnya Yamaha Scorpio itu limited edition apa..

Tentu bisa karena minta bantuan intelligent agent 007 untuk melacaknya  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

lophenk

Quote from: bond on 06 May 2009, 10:17:38 AM
Quote from: hatRed on 06 May 2009, 09:27:18 AM
Quote from: Felix Thioris on 06 May 2009, 09:24:17 AM
Ada beberapa yang menganjel dalam proses penyelidikan serta bukti2 yg di temukan. Sepertinya polisi dengan mudahnya menvonis dan menemukan bukti2. Bukannya mencurigai pihak kepolisian, tp cukup meragukan nih.

Tunggu aja ah gimana hasilnya...



betoelll.......... kalau melihat dari waktu kejadian dan waktu penunjukan Antasari sebagai tersangka,,,,,,,,

bener2 bravoooo , apalagi kalau diliat dari casenya..... rantainya sangat panjang....dan yg paling aneh... hanya bermodal "Yamaha Scorpio" para polisi bisa menunjuk pemilik motor tersebut yg merupakan tersangka..... aneh kan?

emangnya Yamaha Scorpio itu limited edition apa..

Tentu bisa karena minta bantuan intelligent agent 007 untuk melacaknya  ^-^

agen 007 james bond 8)  DOR DOR DOR !!!

mungkin memang kasusnya krn wanita , maybe ...
thanks Buddha...

HITAM-PUTIH

aduh, kapan ya sergap, buser, patroli, sidik kasus, dan fakta benar lenyap dari saluran tv ku!

F.T

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada perkembangan baru pada kasus pembunuhaan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Penasihat hukum tersangka Antasari Azhar mengungkapkan, ada sosok baru yang belum dipanggil polisi, berinisial HTS.

Figur baru itu disebut-sebut sebagai orang kunci yang berada di balik pembunuhan Nasrudin, sedangkan Antasari hanyalah kambing hitam.

"Ada satu informasi yang muncul. Atas informasi Sigid Haryo Wibisono (tersangka lainnya), ada seorang lagi berinisial HTS. Nanti sajalah, biarlah polisi yang mengungkapkan semuanya, saya tidak mau menyebutkan itu. Biarlah dari kepolisian saja yang mengungkapkannya," kata anggota tim penasihat hukum Antasari, Ari Yusuf Amir, kepada Persda Network, Kamis (7/5).

Namun saat ditanya lebih jauh, Ari mengatakan, dia belum dapat berkomentar banyak. "Hingga kini kami juga belum menemukan apa sebenarnya yang menjadi motif dari kasus ini, sedangkan penyidik belum mau terbuka kepada kami, sebenarnya ada apa di balik ini. Kita kan tidak tahu," kata Ari.

Tim pengacara Antasari sendiri tidak habis pikir mengapa hanya karena masalah perempuan akhirnya berujung pada maut. "Tidak mungkin orang sekelas pejabat seperti Pak Antasari yang tahu hukum akan membahayakan dirinya sendiri dengan melakukan perbuatan itu. Saya rasa isu yang belakangan ini berkembang terkait dengan hubungan Pak Antasari dengan si Rani itu hanya pengalihan dari motif sebenarnya," katanya.

Munculnya inisial HTS memicu berbagai spekulasi, di antaranya nama pengusaha yang memiliki berbagai usaha di bidang informasi. Berbagai sumber yang dihubungi Persda Network belum berani memastikan apakah HTS yang dimaksud Ari adalah pengusaha bidang informasi tersebut.

Menurut Ari, nanti pasti akan terkuak, siapa sebenarnya yang ada di balik semua itu. Untuk saat ini, mereka berharap agar polisi mau terbuka untuk menjelaskan kasus tersebut.

Pengacara Antasari lainnya, M Assegaf, mengatakan bahwa, bukan cuma kliennya saja yang dilayani Rani saat main golf di Padang Golf Modernland, Tangerang. Sebelumnya, caddy (petugas pemungut bola golf) cantik itu sempat menjadi langganan bos-bos lain, termasuk bosnya Antasari.

"Yang dimaksud bos-bosnya Antasari ya pejabat kejaksaan juga. Mereka atasannya Antasari dan pernah bermain golf di Modernland. Tapi bos-bosnya ini sudah ada yang pensiun bahkan sudah ada yang meninggal. Mereka pernah ditemani Rani sewaktu main golf," ucap Assegaf kemarin.

Ketika ditanya apakah "bos-bos" Antasari juga pernah dilayani Rani di kamar hotel seperti yang terjadi pada diri Antasari di hotel Gran Mahakam Jakarta? Assegaf mengatakan tidak. "Oh kalau itu saya tidak tahu. Maksudnya, mereka cuma dilayani Rani pada saat main golf saja, itu saja," ujar Assegaf.

Setelah dua hari menjalani pemeriksaan, Kamis kemarin, pemeriksaan terhadap Antasari ditunda. Penundaan dilakukan karena keinginan penyidik. "Saya tidak tahu alasannya apa, mungkin penyidik memeriksa yang lain. Kalau klien kami sih siap saja. Pak Antasari masih sehat kok, enggak sakit," ucap Assegaf.

Asegaf menambahkan, kuasa hukum tidak tahu kapan pemeriksaan lanjutan untuk Antasari dilakukan. Sejauh ini, sudah 84 pertanyaan yang dilontarkan penyidik ke Antasari.

Antasari menjadi salah satu tersangka kasus pembunuhan Nasrudin. Sampai saat ini, Antasari disebut-sebut sebagai otak pelaku pembunuhan yang terjadi di Lapangan Golf Modernland, Tangerang, 14 Maret 2009.

Sementara itu, Eduardus Ndopo Mbete alias Edo, tersangka yang berperan sebagai penerima order pembunuhan Nasrudin, diduga dikeroyok oleh empat tersangka pelaku lainnya. Pengeroyokan diduga karena keempat eksekutor tersebut merasa dibohongi Edo. Total tersangka kasus pembunuhan Nasrudin hingga kini masih 9 orang, 6 di antaranya adalah eksekutor di lapangan.

Sejak ditangkap, Edo dan empat pelaku eksekutor mendekam di ruang tahanan yang sama. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keempat pelaku eksekutor itu bertikai dengan Edo sebab karena Edo-lah, mereka kini tidak bisa lagi menghirup udara bebas dan harus menghitung hari di ruang tahanan.

Keempat tersangka eksekutor yang tinggal satu sel dengan Edo yaitu Hari Santosa (pengendara motor Yamaha Scorpio), Daniel Daen (penembak), Fransiskus Tadon Keran alias Amsi (pengendali lapangan), dan Hendrikus Kia Walen alias Hendrik (pemberi order kepada Amsi).

Perkelahian antara Edo dan keempat pelaku eksekutor diperkirakan terjadi karena Daniel dkk merasa ditipu. Pasalnya, Edo pernah menjamin bahwa Daniel dan teman-temannya tidak akan ditangkap sebab tugas yang diberikan terkait misi negara. Padahal, misi negara dengan membunuh Nasrudin adalah menyesatkan.

Kuasa hukum kelima tersangka, Nyoman Rae, yang dihubungi via telepon, Kamis malam, membantah bahwa kelima kliennya berkelahi di ruang tahanan. "Enggak benar informasi itu. Saya sudah klarifikasikan ke lima klien saya, dan tidak ada keributan itu," ucap Nyoman.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Mr. Wei


Wolvie

Yah, membingungkan sih kasusnya. Kalo soal cewe doank, kenapa repot2 bikin tim segala untuk matiin Nasruddin. Yang gw ga ngerti perannya Sigid. Kok cuma gara2 solider dia mau bayarin pembunuhan itu? Kalo emang masalah pribadi, kenapa repot2 keluar duit ga sedikit untuk matiin orang, yang ga ada urusannya dengan dia?

Mungkin bisa aja emang bener ada unsur selingkuh, tapi kayaknya selingkuh ini yang dimanfaatkan sebagai celah untuk jatuhin Antasari.

Mr. Wei

Gimana nih kelanjutannya? Kalah sama berita pilpres nih...