Pengalaman Luar Tubuh (PLB)

Started by Jhana78, 30 April 2009, 04:26:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Jhana78

Quote from: lophenk on 30 April 2009, 10:20:41 AM
[at] jhana78

makhluk hitam tinggi besar itu siapa bro ? jgn2 genderuwo lagi ;D

boleh tahu metode meditasinya gimana ? kok pake menghadap arah segala ?

saya tidak tahu siapa dia. tapi kepada siapapun tentu selayaknya saya mengucapkan terima kasih, jika dia menyatakan maksud baik terhadap saya.

meditasi yang saya gunakan adalah sebagai berikut :

menarik nafas, masukan nafas ke perut. tahan di perut beberapa saat, kemudian dilepaskan beberapa pelan-pelan. saya melakukannya berulang-ulang, hingga terjadi gerakan perut yang otomatis berkontraksi. setelah itu saya tidak lagi menarik dan mengeluarkan nafas secara sengaja, melainkan hanya memperhaikan kontraksi perut yang terjadi secara otomatis.

bukankah meditasi seperti itu termasuk kepada meditasi samatha?

Quote from: Evo
maaf mao nanya, sebelum anda mengenal meditasi buddhis anda pernah mempelajari ilmu spiritual lain gak??? seperti ilmu kebatinan, dll

dulu saya pernah belajar meditasi Hindu dengan sistem cakra-cakra. tapi, setelah belajar meditasi vippasana anehnya, beberapa kekuatan mistis seolah-olah menhilang sendiri.

Jhana78

Quote from: forte
Anda adalah apa yang Anda pikirkan.. Jadi Anda menganggap roh itu ada.. bisa jadi seolah2 ada.
Ibarat orang kecanduan extasi mengalami halusinasi. Melihat apa yang sebenarnya gak ada.. Jadi perlukah diminta penjelasan secara ilmiah ? Saya rasa pertanyaan yang lebih tepat adalah bagaimana MENYEMBUHKAN halusinasi. Bukan bertanya apa HALUSINASI itu ada..

jika ada anggapan bahwa apa yang saya alami tersebut sebagai halusinasi, maka saya sih tidak keberatan. tapi yang saya pertanyakan apakah hal tersebu merupakan pandangn budhisme ataukah pandangan anda sendiri? karena yang sedang saya cari di sini adalah bagaimana pandangan budhisme dalam menanggapi pengalaman seperti itu. misalnya, apakah ada seorang bikhu yang mengalami hal serupa itu di zaman sang budha gotama, kemudian dia menceritakan pengalamannya pada sang budha, dan sang budha menjelaskan kebenaranya? - ini cuma misalnya saja, untuk menjelaskan maksud dari topik utama dari thread ini.

sebelumnya, trima kasih banyak.

Johsun

Setahu sy, di zaman sang buddha. . . Seorng bhikkhu paling sakti, yang mulia mogallana tidak pakai keluar ruh atau sebnarnya tubuh astral halus(bukan ruh), tpi ia pergi kemanapun tubuh asli kasarnya ikut terbawa.
Mungkin itu tingkat tinggi kali ya bisa membawa tubuh asli brpindah ruang dan waktu dalam skejap, biasanya namanya transpormashi tubuh jasad seketika.
Ini trmasuk tingkat tinggi dalam dunia metafisika.
Sdang bila pindah tubuh astral atau ruh pergi ke tempat trtentu dalam skejap tapi jasad tidak ikut terbawa, itu mash tingkat tengah.
Sdang bila tubuh astral belum dpt pergi ke tmpat lain dlm skejap itu msih tingkat bawah dlam dunia supranatural.
Dalam agama buddha tidak menjelaskan fenomena ruh keluar dri tubuh.
Biasa hanya ada dalam dunia kalangan taoism aliran trtentu dan kalangan agama hndu dan guru yoga, kebatinan dan spritual sperti guru saibaba, master lushengyen, dsb.

cmiiw.
CMIIW.FMIIW.

Jhana78

 [at] johsun

bagaimana dengan peristiwa ketika sang budha menemui sariputa yang berada di tempat jauh dengan sekejap. tetapi tubuh sang budha tidak menemui sariputa. beliau menggunakan Istilah "tubuh ciptaan pikiran", itulah yang menemui sariputa?

sang budha telah menciptakan tubuh halus yang dapat bergerak jauh dari tubuh kasarnya. apakah anda melihat korelasi antara tubuh ciptaan pikiran dengan roh?

Forte

Quote from: Jhana78 on 30 April 2009, 05:53:46 PM
Quote from: forte
Anda adalah apa yang Anda pikirkan.. Jadi Anda menganggap roh itu ada.. bisa jadi seolah2 ada.
Ibarat orang kecanduan extasi mengalami halusinasi. Melihat apa yang sebenarnya gak ada.. Jadi perlukah diminta penjelasan secara ilmiah ? Saya rasa pertanyaan yang lebih tepat adalah bagaimana MENYEMBUHKAN halusinasi. Bukan bertanya apa HALUSINASI itu ada..

jika ada anggapan bahwa apa yang saya alami tersebut sebagai halusinasi, maka saya sih tidak keberatan. tapi yang saya pertanyakan apakah hal tersebu merupakan pandangn budhisme ataukah pandangan anda sendiri? karena yang sedang saya cari di sini adalah bagaimana pandangan budhisme dalam menanggapi pengalaman seperti itu. misalnya, apakah ada seorang bikhu yang mengalami hal serupa itu di zaman sang budha gotama, kemudian dia menceritakan pengalamannya pada sang budha, dan sang budha menjelaskan kebenaranya? - ini cuma misalnya saja, untuk menjelaskan maksud dari topik utama dari thread ini.

sebelumnya, trima kasih banyak.
bukankah sudah dijelaskan bahwa dalam buddhism tidak mengenal atta.
Itu sudah harga mati dalam Buddhism.. jadi jika Anda bertanya bagaimana pandangan Buddhism mengenai adanya roh.. jawaban Buddhism sudah jelas tidak ada. Fenomena2 adanya atta ya hanyalah halusinasi belaka..

Dan di lain pihak, Anda juga tidak membuktikan secara real, bahwa itu pasti roh bukan ? Ya bagaimana pula meminta jawaban yang pasti dari sesuatu yang belum bisa dipastikan.

Ibarat anak kecil melihat ada kuda berkaki seribu, lalu meminta para ilmuwan menjelaskan bagaimana pandangan biologi adanya kuda berkaki seribu ? Apakah ada kuda berkaki seribu ? Tidak ada bukan.. Itu hanyalah halusinasi anak kecil yang konyol bukan ? Apakah perlu ditanggapi dengan ilmiah pula ?

Johsun

Setahu sya, tubuh ciptaan pikiran itu lain lagi, biasa dinamakan tubuh manifestasi.
Seseorang yg menguasai ilmu ini, bisa memecahkan dirinya menjadi sepuluh orang sekaligus bhkan pergi ke tempat yg saling berjauhan antara tubuh yg satu dngan tubuh yg lain, tapi pikirannya satu menguasai 10 tubuh.
Dalam PLB dr sdr jhana kmungkinan yng keluar dri tubuh adalah tubuh astral yg sifatnya lebih halus tapi bukan ruh.
Inilah yg sering kita lihat apabila seseorang yg meninggal trkadang terlihat tubuh halusnya yg mrip dngan tubuhnya smasa hdup.
Jangan heran, bila ada penampakan arwah yg mungkin brasal dr orang2 yg mati penasaran atau bunuh diri.


Cmiiw.

Salam metta.
CMIIW.FMIIW.

hatRed

cuma dua hal yg pasti.. di thread ini.......

1. Omong Kosong

2. Gelo...
i'm just a mammal with troubled soul



Johsun

#22
Kalau tak lihat memang sulit percaya.
www.tejasurya.com
CMIIW.FMIIW.

EVO

Quote from: Jhana78 on 30 April 2009, 05:45:01 PM
Quote from: Evo
maaf mao nanya, sebelum anda mengenal meditasi buddhis anda pernah mempelajari ilmu spiritual lain gak??? seperti ilmu kebatinan, dll

dulu saya pernah belajar meditasi Hindu dengan sistem cakra-cakra. tapi, setelah belajar meditasi vippasana anehnya, beberapa kekuatan mistis seolah-olah menhilang sendiri.

menurut sebatas pengetahuan ku yang masih minim
jika kita latihan vippasana semua kekuatan bisa hilang, dikarenakan kita menyadari gerak pikiran kita yang berkontraksi dengan fenomena (tubuh, keadaan,dll).
otomatis kita menyadari apa yang kita lakukan pada saat ini.
misalnya kamu menyadari sedang membaca tread ini
tentu fenomena diluar dari menyadari membaca tread ini tidak akan muncul.

kamu melihat tubuh kasar mu itu bisa saja
dalam bahasa awam itu roh melihat badan jasmani
dan biasanya hal ini terjadi bagi yang mempelajari ilmu kebatinan
atau memang ada abinna.
kalau aku sendiri menjelaskan tubuh roh yang disebut kan itu adalah kekuatan pikiran
sama seperti kau memiliki satu baju yang kau pakai terus menerus
suatu hari baju itu di cuci.kau tentu dapat dengan jelas memberikan detail warna baju mu itu,ukurannya apa dll.  

kalau saya tidak salah menafsirkan kamu belajar meditasi
yang efeknya akan membuatmu mengalami fenomena akan ketidak kekalan.

 

lophenk

Quote from: Jhana78 on 30 April 2009, 05:45:01 PM
Quote from: lophenk on 30 April 2009, 10:20:41 AM
[at] jhana78

makhluk hitam tinggi besar itu siapa bro ? jgn2 genderuwo lagi ;D

boleh tahu metode meditasinya gimana ? kok pake menghadap arah segala ?

saya tidak tahu siapa dia. tapi kepada siapapun tentu selayaknya saya mengucapkan terima kasih, jika dia menyatakan maksud baik terhadap saya.

meditasi yang saya gunakan adalah sebagai berikut :

menarik nafas, masukan nafas ke perut. tahan di perut beberapa saat, kemudian dilepaskan beberapa pelan-pelan. saya melakukannya berulang-ulang, hingga terjadi gerakan perut yang otomatis berkontraksi. setelah itu saya tidak lagi menarik dan mengeluarkan nafas secara sengaja, melainkan hanya memperhaikan kontraksi perut yang terjadi secara otomatis.

bukankah meditasi seperti itu termasuk kepada meditasi samatha?

Quote from: Evo
maaf mao nanya, sebelum anda mengenal meditasi buddhis anda pernah mempelajari ilmu spiritual lain gak??? seperti ilmu kebatinan, dll

dulu saya pernah belajar meditasi Hindu dengan sistem cakra-cakra. tapi, setelah belajar meditasi vippasana anehnya, beberapa kekuatan mistis seolah-olah menhilang sendiri.

maaf kalo boleh tahu , apa motivasi anda bermeditasi trus apakah anda ada yg membimbing ?
setelah apa yg anda alami jika memang anda tdk berhalusinasi , apa yg anda rasakan
pada batin anda ... gelisah , takut atw damai .. atw gimana ?

jika saat ini anda memang mempraktekkan meditasi buddhist ,
sekedar saran ... coba carilah seorang guru yg bisa membimbing anda ,
jauhkan metode2 yg menitik beratkan pd kekuatan mistis .
jgn gampang terpancing bro , hal2 spt ini lebih bnyk yg menjebak pd kebodohan :)


thanks Buddha...

andry

IMHO, ruh yg anda sebutkan pun terdiri atas partikel2 kuantum
Samma Vayama

dipasena

Quote from: Jhana78 on 30 April 2009, 04:27:00 AM
Pada hari minggu yang lalu, sekitar pukul 16. 00, saya bermeditasi di kamar saya sendiri dengan objek perut. Saya bermeditasi dengan menghadap ke arah barat. Dalam meditasi tersebut, pikiran saya dapat terfokus dengan baik dan mengalami ketenangan yang luar biasa.

Setelah merasa cukup bermeditasi, saya bermaksud hendak membalikan tubuh ke arah kanan atau ke utara, (menyudai meditasi). Sayapun menghadap ke arah kanan, sehingga tampak jelas benda-benda yang ada di sebelah kanan saya. Tapi saya terkejut, ketika menyadari bahwa ternyata wajah saya tidak sedang menghadap ke arah kanan, melainkan tetap dalam keadaan semula, yaitu menghadap ke barat. Kemudian saya mencoba untuk menggerak-gerakan tubuh saya, dan saya menyadari bahwa saya sedang bergerak-gerak, tapi anehnya tubuh saya tidak ikut bergerak-gerak.

Hal semacam itu mengagetkan saya bukan karena belum pernah saya alami, melainkan karena sudah lama sekali hal semacam itu tidak terjadi pada saya. Tapi, saya sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang-orang ahli kebatinan menyebut hal tersebut sebagai proyeksi astral. Bagi yang meyakini adanya sesuatu yang di sebut ruh, pengalaman seperti itu merupakan awal dari perjalanan ruh di luar tubuh jasmani. Untuk memudahkan penyebutannya, maka sebut saja sesuatu yang bergerak di luar tubuh yang meyertai kesadaran tersebut saya sebut ruh.

Ruh saya, akhirnya keluar dari tubuh jasmani. Seperti terpeleset, ruh saya terperosok ke dalam bumi, menembus lantai. Tapi, seperti asap rokok yang mengepul, walaupun ditiupkan ke arah bawah, akhirnya mengambang kembali ke udara. Dan saya melihat tubuh saya sendiri yang sedang bermeditasi itu dari luar tubuh. Tubuh jasmani telah kosong dari kesadaran dan perasaan. Kesadaran, perasaan, dan faktor-faktor mental lainnya ada di dalam ruh tersebut, tidak ada di dalam tubuh jasmani.

Karena pengalaman seperti itu pernah beberapa kali saya alami beberapa tahun silan, maka kali ini saya tidak terlalu panik dengan apa yang terjadi. Bahkan saya mencoba melakukan beberapa eksperimen. Pertama-tama, saya mencoba menggerakan tangan ruh saya di depan saya sendiri. Saya dapat menggerakannya, saya sadar akan gerakannya dan sadar akan sentuhan yang terjadi tangan ruh tersebut, tapi saya tidak dapat melihat wujudnya. Demikian pula ketika saya memandang ke arah diri saya sendiri, saya tidak dapat melihat sebidang dada atau perut di sana. Tubuh halus saya benar-benar tembus pandang, kendatipun saya sendiri yang mencoba melihatnya.

Kedua, saya melakukan percobaan lain dengan mendekati cermin, mencoba melihat seperti apa bentuknya ruh, apakah seperti asap atau bagaimana, barangkali cermin dapat menangkap bayangannya. Tapi ketika saya tiba di depan cermin, saya tidak melihat bayangan diri saya di sana. Hanya ada bayangan benda-beda mati yang ada di depan cermin, seperti kursi, meja, komputer, dll. 

Ketiga, saya mencoba menembus tembok kamar, bermaksud hendak masuk ke dalam rumah tetangga. Karena tembok rumah saya menyatu dengan tembok rumah tetangga. Ruh saya dapat menembus tembok, tapi berhenti di tengah-tengah. Saya tidak dapat dapat tembus sampai ke rumah tetangga. Saya teringat seseorang yang berkata bahwa ruh tidak bisa masuk ke rumah seseorang secara sembarangan, kecuali bila pintu terbuka atau diizinkan masuk oleh yang punya rumah. Maka sayapun kembali ke dalam ruang kamar saya sendiri.

Keempat, saya mencoba untuk masuk ke dalam bumi dan bergerak di dalamnya. Ternyata hal itu dapat saya lakukan. Saya dapat bergerak merambat di dalam tanah. Ketika saya keluar dari dalam bumi, telah hadir di sana seorang makhluk hitam dan tinggi besar. Dia memperhatikan aku. Karena merasa di perhatikan, maka saya berhenti dari melakukan percobaan-percobaan dan menyapa makhluk tersebut, "siapakah anda?"

"akulah pembimbingmu." Jawab makhluk itu. "aku melihat kau cepat belajar. Aku akan terus mengawasimu." Maka, aku menyatukan kedua telapak tanganku untuk memberi hormat kepadanya.

Kemudian, aku pikir telah cukuplah ruhku berjalan di luar tubuh. Aku bermaksud kembali ke dalam tubuh jasmani. Akupun masuk ke dalam tubuh seperti seseorang pria yang masuk ke dalam kain sarung. Tapi, setelah ruhku masuk, aku masih tidak memiliki kesadaran jasmani, sehingga aku tidak dapat membuka mata dan tidak pula dapat menggerakan tubuhku. Hal itu membuatku keluar lagi dari tubuhku. Sepertinya aku kurang tepat dalam cara masuknya. Maka aku mencoba beberapa kali, untuk bisa masuk dengan pas. Jika pas, maka aku akan segera memiliki kesadaran jasmani lagi. Setelah berusaha beberapa kali, maka akhirnya mataku terbuka dan kembali merasakan kesadaran-kesadaran jasmani.

Bagaimanakah teori budhisme menanggapi hal tersebut?


satu jawaban saya... sadar... jangan terlena lebih jauh dalam lamunan imajinasi, semakin di ikuti semakin enak itu muncul sebagai buah dari imajinasi (kesenangan yg muncul karena pikiran berimajinasi terhadap hal2 yg sebenarnya di cari oleh pe-meditasi yg berharap pencapaian kemampuan bathin/magic) dimana anda juga menyebutkan bahwa pikiran anda "terfokus dengan baik dan mengalami ketenangan yang luar biasa" disitu jika terlena dengan ketenangan, anda akan masuk ke dalam kondisi pikiran seperti hal nya kita tertidur, sehingga mulai lah bermimpi...

ruh itu tidak keluar, tp pikiran yg mengambarkan ruh itu yg keluar dari tubuh anda... nah sadari hal itu, sy sedang berimajinasi, jangan lari terlalu jauh... sy jamin tidak ada ruh/roh yg keluar dr tubuh anda terlebih bertemu mahluk halus seperti itu

Johsun

#27
Hmmm. . . . . No cmment
CMIIW.FMIIW.

bhadrasuryabhumi

Bahasa lainnya adalah Out of Body Eperience (OBE), coba aja tanya ke mbah google, banyak kok disana.

coba aja mampir ke http://www.astralpulse.com/forums/index.php.

Jhana78

Quote from: forte
bukankah sudah dijelaskan bahwa dalam buddhism tidak mengenal atta.
Itu sudah harga mati dalam Buddhism.. jadi jika Anda bertanya bagaimana pandangan Buddhism mengenai adanya roh.. jawaban Buddhism sudah jelas tidak ada. Fenomena2 adanya atta ya hanyalah halusinasi belaka..

pertanyaan selanjutnya, siapakah yang mendefinisikan roh sebagai atta?
Saya sendiri tidak menyebutkan bahwa roh adalah atta.

Quote from: forte
Dan di lain pihak, Anda juga tidak membuktikan secara real, bahwa itu pasti roh bukan ?

Saya tidak membuktikan bahwa hal tersebut adalah roh, karena membuktikan hal tersebut bukanlah tujuan saya diskusi di sini.
Tapi secara real bagi diri saya sendiri, saya mengalami suatu pengalaman X. Tidak peduli apakah X itu disebut roh atau bukan, akan tetapi saya mencoba menyelidiki pandangan budhis terhadapnya. Dan anggapan bahwa hal tersebut hanyalah halusinasi ternyata bukan pandangan bhudhisme murni, tetapi kesimpulan anda terhadap teori budhisme tentang atta, dan juga  argumentasi anda belum jelas, karena anda belum menyebutkan siapa yang mengkategorikan roh sebagai atta.

Quote from: forte
Ibarat anak kecil melihat ada kuda berkaki seribu, lalu meminta para ilmuwan menjelaskan bagaimana pandangan biologi adanya kuda berkaki seribu ? Apakah ada kuda berkaki seribu ? Tidak ada bukan.. Itu hanyalah halusinasi anak kecil yang konyol bukan ? Apakah perlu ditanggapi dengan ilmiah pula ?

Jika ada anak kecil melihat ada kuda berkaki seribu, maka apakah anda akan segera mengatakan hal tersebut sebagai halusinasi anak tersebut saja, hanya karena anda sendiri tidak pernah melihatnya sendiri? Apakah setiap yang bisa dilihat orang lain, tapi tidak pernah anda lihat secara langsung, maka akan anda katakan bahwa hal tersebut sebagai halusinasi?