siapa yang menciptakan aku, bumi dan semua kehidupannya ? dari mana semua ini?
Dengan logika sederhana "ada sebab pasti ada akibat" maka beberapa orang menarik kesimpulan bahwa "pasti ada sebab pertama dari semua ini"
Sebab Pertama sebenarnya bukanlah suatu produk pemikiran manusia yang mendalam, melainkan sebaliknya Sebab Pertama merupakan produk pemikiran manusia yang malas berpikir lebih dalam atau memang kurang mampu berpikir lebih jauh, dan sebenarnya konsep Sebab Pertama ini muncul karena pola pikir yang ingin memudahkan jawaban(yg belum tentu benar) agar tidak terganggu oleh pertanyaan lain.
contoh sederhana :
Seorang ibu yang memiliki dua anak ditanya oleh anaknya yang tertua berumur enam tahun "ibu, dari manakah datangnya adik bayi ?", sang Ibu Spontan menjawab "dikasih sama Tuhan".
sang Ibu menjawab demikian agar anaknya yang masih kecil tidak perlu tahu proses membuat anak yang benar, karena selain si ibu merasa belum saatnya si anak untuk tahu dia pun takut akan terjadi dampak negatif karena sifat anak kecil yang penuh keingintahuan dan selalu mencontoh.
dah ngantuk. besok diterusin lagi deh. silakan bila ada yang mau nerusin lagi.
Wah tadinya ku pikir bisa di Edit, tapi ko gak ada edit buttonnya. Yah disambung gini aja deh.
Bagaimana terciptanya makhluk pertama? Apa sebab pertamanya?
Tentunya agama-agama lain selain ajaran dari Buddha yang dapat memberikan jawaban secara tegas (walaupun belum tentu benar) menjadi lebih populer bagi orang-orang yang belum matang pola pikirnya (seperti anak SD), jawaban umumnya selalu sang Sebab Pertama adalah suatu sosok pribadi yang maha segala-galanya.
Sebenarnya teori Sebab Pertama adalah suatu makhluk adikuasa. Membuka pertanyaan-pertanyaan lain, diantaranya kedua pertanyaan yang akhirnya benar-benar membuat saya tidak percaya terhadap Sebab Pertama, diantaranya :
- Mengapa bukan saya?
Mengapa yang menjadi makhluk special itu dia, bukan saya. Toh sama-sama makhluk, mengapa dia yang menciptakan saya dan mempermainkan segalanya, mengapa bukan saya yang menjadi dalangnya.
- Tiba-tiba muncul?
Sebab Pertama pasti tercipta tanpa ada suatu sebab, karena dia adalah sebab yang pertama. Darimana proses munculnya? Yah “tiba-tiba” saja ada. Bila tiba-tiba ada, ini lebih gawat lagi, bararti semuanya berawal dari proses “tiba-tiba”. Lucu sekali, bumi dan segala isinya ada dikarenakan Sebab Pertama yang tiba-tiba ada. Karena dia(Sebab Pertama) tidak bersistem dan berasal dari proses tiba-tiba, bagaimana kelanjutan kita bila ia tiba-tiba lenyap. Atau bila tiba-tiba ada lagi makhluk adi Kuasa seperti dia.
( Sungguh kacau dunia ini tercipta karena konsep tiba-tiba, tidak heran bila saya berdiskusi dengan orang yang memakai konsep ini, diskusinya tidak pernah nyambung, dia bilang saya terlalu pakai logika, benak saya berkata pikiranmu terlalu kacau)
Lalu bagaimana pandangan Buddhis terhadap sebab pertama?
1. Tidak perlu mencari sebab pertama.
bagaikan orang yang terkena anak panah beracun. Bukannya mencari obat dari panah racun tersebut namun orang tersebut malah mencari siapa pemanahnya? Mengapa ia dipanah? Niscaya orang tersebut akan mati lebih dahulu sebelum menemukan sipemanahnya.
Begitu pula orang yang ingin mencari Sebab Pertama tapi dia bukanlah orang yang kacau pikirannya seperti orang yang percaya pada konsep tiba-tiba, maka dia akan mati lebih dahulu sebelum menemukan Sebab Pertama.
2. Sebab Terdekat alih-alih Sebab Pertama.
Darimana terciptanya pisang goreng, tentunya dari berbagai perpaduan seperti air, pisang, minyak, orang dll. Apabila kurang dari satu factor tersebut maka tidak terjadilah pisang goreng.
Maka itu tidak anehlah saya bila mengatakan para penganut konsep “tiba-tiba” sebagai orang yang kacau pikirannya. Bagaimana tidak, bila mereka lebih mementingkan si “Sebab Pertama yang tiba-tiba muncul” ketimbang Sebab Terdekat mereka muncul yaitu kedua orang tua, bumi, air dll.
Sebab Terdekat pembentuk pisang goreng adalah kumpulan perpaduan dan mengalami proses, begitu pula salah satu perpaduan Sebab Terdekat dari pisang goreng misalnya penggorengannya , tercipta dari Sebab Terdekat yang juga kumpulan perpaduan dan mengalami proses.
Dalam ajaran Buddha segala sesuatu tercipta karena kondisi-kondisi
( AWAS jangan remehkan pengetahuan tentang “kondisi”(Sankhata), ini adalah konsep penting yang perlu diketahui agar bisa terbebas dari kondisi (dan merealisasi yang tidak berkondisi (Asankhata)). Lihat Udana VIII yang merujuk pada Nibbana sebagai yang tidak tercipta dan tidak berkondisi(Asankhata), tidak ada makhluk yang terlahir/tercipta di Nibbana karena nibbana adalah yang tidak tercipta, bahkan kata “di” sendiri tidak sesuai untuk merujuk pada nibbana karena Nibbana bukanlah suatu tempat.)
Kondisi mempunyai 2 ciri yaitu pasti terdiri dari perpaduan dan mengalami proses. Proses berarti timbul-berlangsung-padam yang terus-menerus, yang berarti tidak kekal(anicca), dan k arena tidak kekal bolehlah kita sebut tidak sempurna atau tidak memuaskan(dukkha), juga karena tidak mampu kita kuasai sepenuhnya kondisi-kondisi ini maka layak pula kita sebut tanpa milikku (anatta).