Percaya Tuhan ??

Started by dipasena, 27 April 2009, 09:28:49 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

coedabgf

coba om hendra menyelidiki(merenungi), baca pelan-pelan, bebaskan hati, lepaskan ego dulu atau konsep-konsep (bebas dari konsep).
iKuT NGeRumPI Akh..!

tesla

Quote from: Indra on 28 April 2009, 09:01:44 AM
Quote from: tesla on 28 April 2009, 08:57:23 AM
Quote from: Indra on 28 April 2009, 08:53:00 AM
Quote from: liu_yan_ling on 28 April 2009, 08:50:12 AM
yah sumbernya dari riwayat Pangeran Sidharta.. kalo masalah sutta saya belum cari. cuma yang saya tau itu :)

Riwayat Pangeran Sidharta, pengarang? penerbit? saya membaca Kronologi Hidup Buddha dan The Great Chronicle of Buddhas tidak ada tuh kata tuhan disebut2

kalau tidak salah ingat dalam Jataka justru boddhisatta pernah mengatakan, jika sesungguhnya ada mahkluk adikuasa yg mencipta, maka dialah mahkluk yg paling jahat & bersalah karena menghasilkan penderitaan2 di dunia

Menarik Bro Tesla, kalo gak ingat nomornya mungkin sedikit mengenai kisahnya, terlahir sbg apa/siapa?
ga ingat juga... coba tanya bro Kainyn :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Hendra Susanto

#77
tahu gak om hendra bedanya?
pengajaran guru Buddha itu benar, tetapi dasar bertumpu (pandangan) ikatan/ketercekatan keberadaan kehidupan anda atau umat itu pada atau berada dimana saat memandang? itu yang menyebabkan perbedaan atau sesat atau kesalah-pandangan, yang menjadikan/membedakan seseorang disebut awam atau tercerahkan.

maksudnya berada apa sich... saya sich melihatnya/memandang sekarang ada di depan komputer ???

Yang berkondisi dan Nibanna, cuma dua pilihannya, klo mau masuk (pengalaman) Nibanna harus menanggalkan ikatan atau cekatan atau kemelekatan yang berkondisi (khususnya sumber kesesatan/kesalah pandangan bagi setiap orang/makhluk adalah atta diri yang bukan sejati). klo yang berkondisi, bukan sama sekali Nibanna,tidak bisa digambarkan/diequalkan/dicocok-cocokan kepada/dengan Nibanna.

salah satu sumber yang coba anda sampaikan menggambarkan diri sejati dan itu tidak ada dalam ajaran buddha

melalui berkondisi maka ada tidak berkondisi itu adalah hukumnya...


kenapa saya bilang ajaran guru Buddha, bukan buddhisme?
karena klo buddhisme termasuk juga pandangan-pandangan pendapat-pendapat pengajar-pengajar yang lain (orang lain selanjutnya, bukan (mendekati) keotentikan guru Buddha).\

pengetahuan anda hanyalah pengetahuan anda...

bisa menangkap/semakin jelas gak... om...?


tesla

Quote from: liu_yan_ling on 28 April 2009, 09:02:32 AM
kalo sembahyang di Wihara or Kelenteng kalian sembahyang di altar Tian ga? kalo kalian ga percaya bahwa adanya Tuhan yah jangan sembahyang di altar itu, langsung aja sembahyang di altar yang lain.. itu se pendapat saya aja :)
yup... ga sembahyang kok :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Indra

kasihanilah mata tua ini, jangan pake kuning

Hendra Susanto

Quote from: coedabgf on 28 April 2009, 09:06:20 AM
coba om hendra menyelidiki(merenungi), baca pelan-pelan, bebaskan hati, lepaskan ego dulu atau konsep-konsep (bebas dari konsep).

perlu diketahui sudah saya selidiki ajaran anda dan saya bandingkan dengan ajaran buddha/buddhisme maka saya mengetahui yang mana yang memiliki ego terbesar adalah sistem ketuhanan yang diciptakan oleh manusia

coedabgf

kutipan dari hendra s :
melalui berkondisi maka ada tidak berkondisi itu adalah hukumnya...


ada yang berkondisi (duniawi),
ada yang bebas dari kondisi (duniawi) -> Udanna VIII.3 -> Nibanna
awam itu duniawi (yang berkondisi).
bukan melalui yang berkondisi, karena yang berkondisi sifatnya khayal/sementara/ilusi,
tetapi yang sesungguhnya guru ajarkan menanggalkan kesalah-pandangan kelekatan, ikatan kepada yang berkondisi (duniawi) tersebut (ini disebut jalan umum/hinayana) sehingga muncul pengetahuan/kesadaran keberadaan/keadaan yang sejati (tahap ini disbut mahayana).

payah nih si om..., apa jadinya yah pengajaran Dhamma guru sang Buddha semakin dimasa-masa yang akan datang? masa pengetahuan realisasi kebijaksanaannya kalah sama sahabatnya.
iKuT NGeRumPI Akh..!

coedabgf

lah kenapa lari lagi keluar?
saya sudah beberapa kali menulis dalam tataran sebatas menurut jalan keyakinan disini, membagi pengetahuan pencerahan.
iKuT NGeRumPI Akh..!

coedabgf

om renungkan di reply#82 pelan-pelan semoga membuka hati/pencerahan.
iKuT NGeRumPI Akh..!

Hendra Susanto

:)) payah dech si om ngacok mulu... uda ahhh... cape dech...

liu_yan_ling

ko indra jgn panggil aku mas, aku kan ce ccccccccciiiiiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaaaattttttttt...
wkakakaka...:))
iya2 maap kalo sudah menyimpang dari diskusi... :)
Di empat penjuru samudera kita semua saudara

lophenk

Quote from: tesla on 28 April 2009, 09:12:35 AM
Quote from: liu_yan_ling on 28 April 2009, 09:02:32 AM
kalo sembahyang di Wihara or Kelenteng kalian sembahyang di altar Tian ga? kalo kalian ga percaya bahwa adanya Tuhan yah jangan sembahyang di altar itu, langsung aja sembahyang di altar yang lain.. itu se pendapat saya aja :)
yup... ga sembahyang kok :)

altar tian yg ada di vihara atw kelenteng , itu biasanya untuk memuja
Gek Hong Siang Tee / kaisar langit / dewa indra .
umat Buddhist mempercayai tuhan bkn spt agama lain yg mempercayai tuhan sbg
sesosok makhluk adikuasa di atas sana , tp sbg sesuatu yg mutlak yg melampaui kata2 ,
yg tdk dilahirkan , yg tdk dpt diungkapkan dgn kata2 ... kebenaran dharma :)

thanks Buddha...

coedabgf

 [at]  om hendra,
selama masih awam, gak bisa bilang yang satu ngaco atau yang ini ngaco bro.... (sembarangan, serampangan)
iKuT NGeRumPI Akh..!

ryu

liat perbandingan polanya, saya mendorong kuda untuk membuka/terbuka, menggali terus.
tetapi kuda mempertahankan terus doktrin (udana), meskipun itu doktrin dari diri sendiri atau pengajaran turun temurun (dari manusia juga), bukan (pencapaian, untuk mengalami) realisasi pencapaian guru Buddha.
bisa liat jelas gak... perbedaannya?
siapa yang tecekat (terikat/melekat)?
apakah seperti ini apa yang anda tahu yang seharusnya dilakukan menurut garis besarnya ajaran guru Buddha (atau Yesus?) seperti yang sering anda nyatakan dalam diskusi-diskusi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: liu_yan_ling on 28 April 2009, 09:29:01 AM
ko indra jgn panggil aku mas, aku kan ce ccccccccciiiiiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaaaattttttttt...
wkakakaka...:))
iya2 maap kalo sudah menyimpang dari diskusi... :)
wahhh ketinggalan, halo cewe kenalan yuk :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))