Akar perpecahan

Started by truth lover, 17 February 2009, 06:50:37 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ge2004

 [at] ryu, thanx atas pelajaran pelatihan kesabarannya, sekrng saya sudah bisa memahaminya

Seperti kata Bro Dilbert :Welcome to the DHAMMA Jungle. Saya sudah bisa memahami apa yang telah dinasehatkan. Thanx to Bro Dilbert
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Tekkss Katsuo

Very Good  :)) . akhirnya bersatu kembalii  :x :x :x

enjeloza

Quote from: dilbert on 18 February 2009, 12:24:15 AM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 12:16:54 AM
Quote from: marcedes on 18 February 2009, 12:01:57 AM
dalam Pali Theravada dan tambahan kitab komentar...tidak pernah ada disebut 2 sekte dalam buddhasasana...

hanya dalam Tripitaka Mahayana yang menyebutkan ada 2 sekte.

perpecahan terjadi karena murid-murid.....bukan ajaran....
tetapi sebaliknya ajaran yang memecahkan dan bukan murid-nya ada dalam mahayana.

tuduhan demikian sudah biasa dilontarkan pihak theravada ke mahayana, & jawaban dari mahayana adalah:

hinayana tidak merujuk pada sekte, apalagi pada theravada.
hinayana adalah orang2 yg hanya mementingkan keselamatan sendiri (baca: arahat) oleh krn itu mereka disebut "hina"
orang theravada sendiri yg ke-GR-an menganggap dirinya hinayana

tangkisan sekaligus sindiran :)


bukan masalah ke-GR-an... jelas jelas dalam sutra mahayana dikatakan bahwa SRAVAKAYANA = HINAYANA... dan tendensi-nya adalah... ? Sedangkan dalam pembahasan tentang terminologi MAHAYANA = Kendaraan BESAR, seharusnya lawannya adalah CULAYANA = kendaraan KECIL yang dalam pengertiannya adalah bahwa MAHAYANA meliputi SRAVAKAYANA dan SAMYAKBUDDHAYANA...

Kenapa muncul pula istilah HINA yang artinya sangat negatif ?

Dalam terjemahan mandarin masih lebih baik... Mahayana = Kendaraan Besar = Ta Chen, dan yang diluar Mahayana dikatakan sebagai Siau Chen = Kendaraan KEcil (dan dewasa ini merujuk kepada Theravada)...


Apakah arti HINA dari HINAYANA itu berarti ''negatif''???

Menurut yang saya tahu, Theravada dan Mahayana tidak berbeda sama sekali..pada dasarnya semua ajarannya sama...karena agama Buddha berkembang di China, untuk itu timbullah Mahayana dimana semua kitab Mahayana sebenarnya penerjemahan dari kitab Theravada dimana dalam Theravada menggunakan bahasa Pali sehingga menyulitkan orang2 china untuk memahami isi kitab sehingga diubahlah ke dalam bahasa mandarin demi kemudahan perkembangan ajaran Buddha di China...mungkin perbedaannya hada pada tujuan mereka, Theravada bertekad menjadi seorang ARAHAT sedangkan Mahayana bertekad menjadi seorang Boddhisatva, untuk itu dalam Mahayana ada pengambilan sila Boddhisatva...
Jika dikatakan pecah juga tidak mungkin ya menurut saya, karna Theravada dan Mahayana sama2 berada dalam naungan SAI, sbgai cth, banyak bikkhu berbagai aliran yg tinggal dalam satu vihara dan saling membantu demi kemajuan perkembangan Buddha...

mohon koreksi kalau ada salah...Amitofo

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

untuk menilik arti hina, silahkan lihat khotbah pertama sang buddha. hina merujuk kepada dua jalan penyiksaan dan senang-senang
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

dilbert

Quote from: enjeloza on 10 April 2010, 05:33:45 PM
Quote from: dilbert on 18 February 2009, 12:24:15 AM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 12:16:54 AM
Quote from: marcedes on 18 February 2009, 12:01:57 AM
dalam Pali Theravada dan tambahan kitab komentar...tidak pernah ada disebut 2 sekte dalam buddhasasana...

hanya dalam Tripitaka Mahayana yang menyebutkan ada 2 sekte.

perpecahan terjadi karena murid-murid.....bukan ajaran....
tetapi sebaliknya ajaran yang memecahkan dan bukan murid-nya ada dalam mahayana.

tuduhan demikian sudah biasa dilontarkan pihak theravada ke mahayana, & jawaban dari mahayana adalah:

hinayana tidak merujuk pada sekte, apalagi pada theravada.
hinayana adalah orang2 yg hanya mementingkan keselamatan sendiri (baca: arahat) oleh krn itu mereka disebut "hina"
orang theravada sendiri yg ke-GR-an menganggap dirinya hinayana

tangkisan sekaligus sindiran :)


bukan masalah ke-GR-an... jelas jelas dalam sutra mahayana dikatakan bahwa SRAVAKAYANA = HINAYANA... dan tendensi-nya adalah... ? Sedangkan dalam pembahasan tentang terminologi MAHAYANA = Kendaraan BESAR, seharusnya lawannya adalah CULAYANA = kendaraan KECIL yang dalam pengertiannya adalah bahwa MAHAYANA meliputi SRAVAKAYANA dan SAMYAKBUDDHAYANA...

Kenapa muncul pula istilah HINA yang artinya sangat negatif ?

Dalam terjemahan mandarin masih lebih baik... Mahayana = Kendaraan Besar = Ta Chen, dan yang diluar Mahayana dikatakan sebagai Siau Chen = Kendaraan KEcil (dan dewasa ini merujuk kepada Theravada)...


Apakah arti HINA dari HINAYANA itu berarti ''negatif''???

Menurut yang saya tahu, Theravada dan Mahayana tidak berbeda sama sekali..pada dasarnya semua ajarannya sama...karena agama Buddha berkembang di China, untuk itu timbullah Mahayana dimana semua kitab Mahayana sebenarnya penerjemahan dari kitab Theravada dimana dalam Theravada menggunakan bahasa Pali sehingga menyulitkan orang2 china untuk memahami isi kitab sehingga diubahlah ke dalam bahasa mandarin demi kemudahan perkembangan ajaran Buddha di China...mungkin perbedaannya hada pada tujuan mereka, Theravada bertekad menjadi seorang ARAHAT sedangkan Mahayana bertekad menjadi seorang Boddhisatva, untuk itu dalam Mahayana ada pengambilan sila Boddhisatva...
Jika dikatakan pecah juga tidak mungkin ya menurut saya, karna Theravada dan Mahayana sama2 berada dalam naungan SAI, sbgai cth, banyak bikkhu berbagai aliran yg tinggal dalam satu vihara dan saling membantu demi kemajuan perkembangan Buddha...

mohon koreksi kalau ada salah...Amitofo

Kalau sdr/sdri. Enjeloza (kok gak ada keterangan gender-nya) mempelajari lebih lanjut isi sutta (pali kanon) dan sutra (sankrit kanon) tidak terletak pada perbedaan bahasa saja, tetapi jauh di dalam isi-nya. Mungkin kalau semakin mempelajari sutra sutra Mahayana dan Sutta Pali, akan kelihatan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan