News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Sikap Suami yang perlu dipahami

Started by chizz_roll, 16 November 2008, 12:30:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

chizz_roll

sikap suami yang perlu dipelajari
Seorang pria dan kekasihnya
menikah
dan acaranya pernikahannya sungguh
megah. Semua kawan-kawan dan keluarga
mereka hadir menyaksikan dan menikmati
hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang
luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun
putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo
hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang
memandang setuju mengatakan bahwa
mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata
kepada suaminya, "Sayang, aku baru
membaca sebuah artikel di majalah tentang
bagaimana memperkuat tali pernikahan"
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal
yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana
merubah hal-hal tersebut dan membuat
hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai
memikirkan hal-hal dari pasangannya yang
tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan
tersinggung ketika pasangannya mencatat
hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut
untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu
mereka sepakat untuk berpisah kamar dan
mencatat apa yang terlintas dalam benak
mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap
mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali
yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia
mulai membacakan satu persatu hal yang
tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan
bahwa airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan
semua yang terdaftar, lalu kembali melipat
kertasnya dengan manis diatas meja dan
berkata dengan bahagia.

"Sekarang gantian ya, engkau yang
membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata
"Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau
adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik
bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang
kudapatkan kurang..."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh
pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati
suaminya. Bahwa suaminya menerimanya
apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa
dikecewakan, depressi, dan sakit hati.
Sesungguhnya tak perlu menghabiskan
waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini
penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan
pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu
memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan
dan menyakitkan jika kita bisa menemukan
banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Saya percaya kita akan menjadi orang yang
berbahagia jika kita mampu melihat dan
bersyukur untuk hal-hal yang baik dan
mencoba melupakan yang buruk...



sering yach kita lihat orang2 cuma melihat sisi buruk dari orang lain, apalagi yang namanya sampe dendam..kadang orang karena dendam bisa menggunakan segala cara untuk menjatuhkan diri orang lain dan menggunakan segala cara pula untuk meninggikan dirinya sendiri untuk menutupi rasa dendamnya.orang sibuk melihat kesalahan orang lain, terlalu banyak kepura-puraan dalam bersikap.mengganggap diri yang paling baik, dan hanya mau berteman dengan yang baik. berteman dengan yang baik itu ga salah, namun bukan berarti mengganggap diri yang paling baik dan orang lain adalah yang buruk. kalo selalu menjelekan orang dan cari musuh dengan orang lain, memasang tembok pemisah. percayalah di dunia itu cuma akan banyak musuh.

copas from email, kalo repost, pls delete.. thanks  _/\_
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

SaddhaMitta

Cintailah aku apa adanya. walaupun jidat ku lebih moncong ke depan :)) :)) :))
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)