News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Tsem Tulku Rinpoche

Started by El Sol, 24 January 2008, 12:52:19 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

BB

Hi
Minta maaf ya , bahasa indonesia says tidak bisa di pakai jadi saya akan menggunakan bahasa inggeris
Saya akan lakukan terjemahannya ya


Nama saya Wan Wai Meng,
Saya mengenal Yang Teragung Tsem Rinpoche sejak saya berumur 19 tahun, dan saya skrg berumur 37 tahun. Saya org malaysia yg tinggal di Kuala Lumpur dan tentu saja saya terlibat langsung dgn Kechara dan pertumbuhannya.

Dalam tradisi Tibet, utk menbangun kepercayaan atau cek seorg Lama(Guru) utk menbangun hubungan Guru dan murid, kita bisa melakukan proses pemeriksaaan tsb selama 12 tahun.
Utk memeriksa apakah ybs seorang guru atau bukan, maka Lama atau Rinpoche bisa jadi seorang awam atu biksu. Tsem Tulku berpegang pada bhiksu sumpah (vows), sumpah bodhisattva, dan juga sumpah tantric secara penuh dan murni. Beliau secara terus menerus berkomunikasi dgn guru di Biara Ganden, induk biara di India Selatan. 

Buku-buku serta publikasi Tsem Tulku Rinpoche disahkan langsung dari Biara Ganden. Apablia terjadi kejanggalan atau ke tidak cocokan dengan Tsem Tulku Rinpoche, maka beliau akan dipanggil dan ditegur.

Biarawan di Biara Ganden sangat murni dan bertaraf tinggi, serta Rinpoche mengajar keluar Biara dan di dunia adalah atas permintaan Guru-guru Rinpoche yang ada di Biara Ganden.

Saya percaya karma, sebab dan akibat. Apabila Rinpoche melakukan suatu hal yg ilegal atau tidak cocok dng dharma, organisasi dan tugasnya akan hancur. Karma bersifat mutlak. Karma tidak akan kehilangan kekuatannya dan selalu berbalik kembali. Hal ini dijamin, kalau tidak maka Buddha menipu kita.

Cek Rinpoche di Ganden
https://www.youtube.com/watch?v=QqKX1okrTsA
https://www.youtube.com/watch?v=CwG-agzwK24

Saat ini 2 org Bhiku mengunjungi kami dan mengajar org awam di malaysia utk melaksanakan puja. Tsem Tulku Rinpoche terkenal di Ganden India karena pengabdiannya kepada Guru / welas asih atau bodhicittanya.

Bagi orang awam, Apabila kita sudah memeriksa secara detail dan lengkap ttg seorg Guru, maka membicarakan hal-hal yang tidak akurat tanpa di validasi terlebih dahulu, yang mana akan mempengaruhi org lain menyangsikan atau bahkan hilang keyakinan terhadap Rinpoche atau Buddhist atau Buddha Dharma, maka kita akan memperoleh karma negative yg berat.
Kecuali apabila kita bisa menangani org org tsb utk mencapai pencerahan.

Apalagi Rinpoche/Guru/Lama berpegang pada sumpahnya (vows) telah ter realisasi. Kapasitas atas yg dilakukan oleh org awam dan org suci akan berbeda. Menampar org suci akan membuat karma berlipat. Ancaman bukan dimaksudkan, namun pd dasarnya apa yg kamu panen adalah apa yg kamu tanam.

Oh ya... Metode Tsem Tulku Rinpoche sangat tidak biasa. Kami biasa terjaga sampai larut malam dan meeting yg tidak pernah selesai. Beliau meremukan "keakuan" (ego) dgn bercanda. Apabila hal itu benar aliran sesat, maka akan sering pesta narkoba, pesta hura-hura atau pesta sex.
Malahan yg saya peroleh adalh tanggung jawab lebih, selalu percaya saya akan menjadi org yg lbh baik, membimbing lbh banyak org, memberikan lbh banyak diri saya bagi org lain, memberikan manfaat bagi org lain. Oh ya Beliau juga meminta kami menjadi bhiksu dan bhikuni.

Bagaimana kamu melakukan pemeriksaan apabila Guru hanya ingin memperoleh keuntungan materi? Bahkan apabila kamu memilih jalan yg tidak tepat.
Guru tidak memarahi atau mencerca kamu., malah akan tersenyum.  Kami malah berteriak pd Rinpoche apabila kami melakukan hal salah. Gunakan akal sehat mu utk berpikir lbh jernih.

Saya bukan anak kampung yg baru masuk kota, saya lulusan perguruan tinggi negeri dan belajar di Imperial College di London, salah satu universitas top di bidang teknik dan sains, dan kenyataanya makin banyak profesional dan business man yang bergabung dgn kami dari waktu ke waktu.

Saya tidak bermaksud membuat org tersinggung atau merasa buruk thd dirinya, beberapa org membicarakan Guru saya karena kalian tidak paham dan tidak mengerti, shg saya bermaksud utk berbagi pengetahuan thd kalian.

Dari saya, juga tidak mau kalau org akan membuat negatif karma yg tidak perlu. Rasanya kita udah cukup deh membuat karma negatif. Kita masih terjebak dalam samsara hingga saat ini sejak dulu kala, jadi kenapa kita msh bikin karma negatif lagi?

Hal ini bukan hanya sesuai dgn ajaran Tsem Tulku Rinpoche, tapi juga Theravad, Mahayana dan semuanya yg bisa kita sebutkan.


Tsem Tulku Rinpoche mengembangkan outlet di mal.. Apakah dia hanya tertarik utk memperoleh uang dan uang saja? Tentu saja tidak la. Beliau melakukan itu krn kebanyakan kami org Buddhist pergi ke vihara dan berdoa pd hari Waisak atau kalau ada masalah/problem.
Seperti yg Ajahn Brahm katakan, menjual benda dharma ( patung dll) dgn tujuan tuk uang saja maka hal itu sangat buruk dan menciptkan karma negatif. Banyak kisah ttg org-org yg pergi ke alam yg lbh rendah krn menjual benda dharma dgn tujuan keuntungan semata.

Pd jaman th 60an, Rinpoche yg bernama Chogyam Trungpa, beliau melakukan hal2 gila, Beliau yg membatalkan sumpah bhiksunya, Beliau melakukan segala hal buruk, sex, narkoba, minuman keras tanpa henti.  Saat incarnasinya kembali, organisasinya utuh dan berkembang. Saya membaca ajarannya menakjubkan. Pada jamannya warga Tibet menyebutnya aib. Saat ini setelah beliau wafat, org mulai menyadari beliau seorg mahasiddha, menggunakan metode yg tidak biasa tuk melatih org lain dan mematahkan konsep apa yg bisa dan tidak bisa di lakukan.

Di China, kami kenal Cai Gung, beliau yg ditinggikan dan selalu minum anggur cina dan makan daging anjing, namun beliau lbh diakui drpd banyak bhiksu di vihara. Saya tidak berkata bhw saya mahasiddha, tapi kita semua bisa menjadi mahasiddha.Beberapa dari kita adalah mahasiddha, mereka bisa melakukan hal-hal gila yg aneh ( kita pikir hal itu gila krn kita tidak dpt berhubungan dng hal itu) . Pada saat itu di Eropa, seorg bisa dibakar hidup2 apabila menyatakan bumi adalah bundar. Membakar org tidak membuat mereka benar.

Disamping itu, terdpt 10 level bagi seorg Bodhisattva, apabila mencapai level ke10 maka tidak berbeda dng Buddha yg tercerahkan. Beberapa bodhisattva memilih tdak mewujudkan Buddha krn sumpah besarnya.

Yang Unggul Tsem Tulku Rinpoche dikenal di Ganden oleh Pelindung Setrap Chen ( Pelindung Baku) sbg Mahasattva, Bodhisattva level sangat tinggi.
Dalam Buddhism Tibetan, kami memandang Guru kami sbg Buddha. Salah satu alasan logisnya adalah Buddha telah pulang ke nibbana, yg msh tertinggal hrs melakukan ajaran Buddha yaitu Dharma, membantu murid2 dharma, menyebarkan dharma semua org, yaitu Lama, Rinpoche dan Bhiksu. Tanpa pengajaran mereka, saya tidak mengenal dharma, saya akan tinggal di kegelapan, saya tidak dapt mempraktekkan dharma dll.

Apabila kalian ingin tahu lbh lanjut mengapa kami memandang Guru kami sbg Buddha, maka dpt di baca di buku Liberation in The Palm of Your Hand.

BB

Hello, sorry banget terdapat dua point saya salah mengerti.
Mohon diperhatikan, dibawah ini adalah terjemahaan yg seharusnya:

Even if you  go the wrong way the teacher will not scold you or reprimand you , will always smile at you. We get screamed at by Rinpoche if we do something wrong , think you got a brain use it.

Guru tidak memarahi atau mencerca kamu, malah akan tersenyum.  Rinpoche akan memarahi apabila kami melakukan hal salah. Gunakan akal sehat mu utk berpikir lbh jernih.

I'm not saying I am mahasiddha and we all can be mahasiddha. Saya tidak berkata bhw saya mahasiddha,  ataupun  kita semua bisa menjadi mahasiddha.

Apabila masih terdapat yg kurang, jangan segan-segan mengajukan pertanyaan utk mendapat pencerahannya.
Terima kasih.
BB