PLN Harus Ganti Rugi

Started by ryu, 30 May 2008, 12:48:28 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

PLN Harus Ganti Rugi
BANDUNG, (PR).-
Selain meminta maaf, PT PLN harus memberikan ganti rugi kepada masyarakat, atas pemadaman listrik yang terjadi saat ini. Sebab, mereka tidak memberikan pengumuman sebelum melakukan pemadaman listrik. Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Sukmaningsih saat dihubungi "PR", Kamis (29/5) malam.

Menurut Indah, sudah ada pihak konsumen yang melapor kepada YLKI mengenai pemadaman listrik itu, antara lain salah satu stasiun radio di Bandung. "Mereka jadi gak bisa siaran gara-gara ada pemadaman listrik," kata Indah.

YLKI berharap masyarakat aktif untuk mencatat berapa lama dan berapa kali gangguan pemadaman listrik yang terjadi di daerahnya. "Karena nilai ganti rugi akan tergantung dengan hal itu," kata Indah.

Selain itu, masyarakat juga diminta memperhatikan pencatatan meteran listrik, "Apabila ada ketidaksesuaian maka PLN juga harus mengganti rugi," ujarnya. Hal itu, kata Indah, sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi No. 16-12/43/600.3/2003 tentang tata cara pengurangan tagihan listrik akibat tidak terpenuhinya standar mutu pelayanan.

Dalam keputusan itu tertera, PT PLN harus memberikan ganti rugi berupa pengurangan tagihan listrik kepada konsumen sebesar 10% dari biaya beban pada bulan berikutnya. Besarnya ganti rugi berdasarkan lama gangguan, jumlah gangguan, dan atau kesalahan pembacaan Kwh meter.

Untuk mendapatkan ganti rugi yang masuk kategori ini, Indah mengatakan, konsumen tidak perlu mengupayakannya melalui jalur hukum, karena PLN harus senantiasa menaati keputusan itu. "Namun, jika PLN tidak juga memberikannya, konsumen dapat mengadukannya kepada YLKI," kata Indah.

Sedangkan mengenai kasus yang tidak tertera pada keputusan tersebut, seperti adanya kerusakan alat-alat elektronik, Indah mengatakan, konsumen dapat melakukan upaya hukum dan YLKI akan memberikan bantuan.

Namun, Indah merasa tidak yakin akan ada banyak konsumen yang menempuh jalur hukum. "Konsumen Indonesia itu pemaaf. Kalau listrik sudah nyala lagi, mereka kebanyakan sudah lupa," katanya.

Pernyataan Indah ini berdasarkan pengalamannya terdahulu. "Meskipun banyak yang melapor kepada YLKI dan sangat ingin menuntut, tapi ketika kasusnya sudah siap kita tangani, mereka tidak pernah datang lagi. Mereka ternyata sudah melupakannya jika kondisi sudah normal," ujarnya.

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh PT Sumber Kerang Indah (SKI) di Jln. Kopo, Kota Bandung. Meskipun sejumlah alat elektronik di perusahaan itu terbakar setelah adanya pemadaman listrik, pihak SKI tidak akan menggugat PLN.

"Kami hanya mengimbau agar PLN memberitahu sebelumnya tentang adanya pemadaman, agar kami bisa bersiap dengan mencabut seluruh stop kontak pada alat elektronik kami," kata salah seorang staf penjualan SKI, Ati.

Menurut Ati, akibat pemadaman listrik, delapan komputer, satu mesin fotokopi dan printer terbakar. "Tidak itu saja, telefon juga rusak sehingga kami tidak bisa melakukan kegiatan penjualan," kata Ati. Akibatnya, SKI menderita kerugian lebih dari Rp 200 juta.

Sesalkan

Pemadaman listrik bergiliran juga menimpa RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Direktur Utama RSHS Bandung Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira, Sp.(A)K., M.Sc, menyesalkan kejadian tersebut karena tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Mati listrik bolak-balik ini cukup menyulitkan pekerjaan di rumah sakit. Memang sudah diberitahu akan ada pemadaman listrik, tapi kami minta jadwal pastinya agar dapat mempersiapkan sebelumnya untuk menyalakan genset," katanya, ketika ditemui di RSHS Jln. Pasteur Bandung, Kamis (29/5).

Sedikitnya, terdapat tiga unit genset untuk menyuplai kebutuhan listrik kegiatan operasional RSHS dengan kekuatan listrik 6 jam. "Namun, untuk menyalakannya butuh 2-5 menit. Tapi, nyawa yang sedang ditangani tidak dapat menunggu. Agar kegiatan tidak lumpuh, kami mohon ada kepastian jadwal pemadaman listrik," ujarnya.

Sejak beberapa hari terakhir, aliran listrik padam terjadi di RSHS. Listrik yang diproduksi genset digunakan untuk kegiatan krusial, seperti alat monitor pasien, ruang operasi, pemeriksaan pendukung, dan ventilator udara. Sedangkan ruangan atau gedung lainnya terpaksa dibiarkan gelap sampai kembali mendapat aliran listrik.

Jika dimungkinkan, lanjut Cissy, RSHS meminta jadwal pemadaman listrik secara bergiliran diterapkan di luar jam kerja. "Kalau rumah sakit gelap gulita saat banyak pasien, kan kasihan. Kami mengusulkan agar pemadaman dilakukan setelah jam kerja. Sebenarnya kami beroperasi selama 24 jam nonstop. Mau jam berapa juga kalau dimatikan jadi repot," ungkapnya.

Karena seringnya aliran listrik mati, Cissy mengaku, biaya solar untuk menyalakan genset meningkat 30-50%. "Bukan hanya terkena imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tapi juga listrik yang sering mati sehingga pemakaian genset meningkat. Kami harus lebih siap untuk pengadaan solar," tandasnya.

Surat keluhan

Pemadaman listrik juga terjadi di mal-mal di Kota Bandung, salah satunya Bandung Indah Plaza (BIP), Jln. Merdeka, Bandung, Kamis (29/5). Pemadaman terjadi selama lima jam dari pukul 10.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

Suasana gelap membuat pengunjung tak nyaman dan berbondong-bondong keluar dari gedung. Kendati demikian, ada juga yang bertahan di dalam gedung karena ada beberapa toko yang memiliki genset pribadi untuk cadangan listriknya.

Ida (32), salah seorang pegawai toko pakaian di BIP mengatakan, tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak BIP terhadap pemadaman tersebut. "Kita enggak pernah dikasih tahu. Makanya kaget juga, ini kok mati lampunya lama banget. Mana ada pengunjung kalau gelap-gelapan begini?" katanya.

Public Relation Coordinator BIP Ade Satriana mengatakan, pihaknya juga tidak mendapat pemberitahuan tertulis apa-apa dari pihak PLN mengenai rencana pemadaman ini.

"Hanya dari telefon saja. Mereka bilang bahwa hingga Juni nanti akan ada gangguan listrik. Tapi, kita tidak diberitahu tanggal berapa dan jam berapa akan mati. Kita saja mendapat informasi ini dari media massa," ujarnya yang ditemui di kantornya kemarin.

Pemadaman listrik di BIP juga terjadi Senin (26/5), mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. pukul 21.30 WIB. "Ini jelas menyebabkan kerugian pada beberapa tenant kita. Terutama yang berkaitan dengan toko makanan, fotografi dan juga sistem pengamanan toko perhiasan. BIP sendiri punya genset. Tapi tidak bisa optimal. Mereka pun mulai mengeluh pada kita," ucap Ade menambahkan.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihak BIP akan melayangkan surat kepada PLN Bandung. Mereka akan menyampaikan keluhan atas ketidaknyamanan tersebut dan meminta PLN untuk memberi jadwal yang tepat mengenai rencana pemadaman. "Makanya sampai sekarang kita tidak bisa memberi pemberitahuan kepada tenant kita, karena kita sendiri tidak tahu pasti jadwal pemadaman tersebut," tutur Ade. (A-154/A-158/CA-174)***

Payah nih aye juga kebagian 2 x nih mati listrik, dasar PLN!!!!!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

PLN akan keluarkan jurus Ulti "CUEK"  :))
Smile Forever :)

F.T

Sulit untuk menang melawan PLN, karena listrik di Indonesia di pegang tunggal oleh PLN. yah bersabar saja ... Di mks juga sudah mulai kambuh penyakit mati lampu PLN, kemarin 1 x hari ini 1 x lagi ... :hammer:, Kalau untuk usaha seperti ryu [ usaha percetakan ] sebaiknya beli Genset, sekarang genset made in China cukup terjangkau harganya...



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

ryu

Hari ini mati lagi listrik nih. PAYAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.

bensin naik, listrik mati, mo sampe kapan nih pemerintah merugikan rakyat :(
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

samiiiiiiiiiiiiiiiii.... payah... dr jam 8 pagi ampe jam 5 sore... bakarrrrrrrrrr :ngomel:

F.T

<:-P Selamat menikmati hari tanpa listrik ... :hammer:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

El Sol

mengurangi global warming..

Rina Hong

menambah global warming..karna kalor yg dikeluarkan tubuh makin besar..sementara kendaraan tetep meraja lela..
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions