Zazen di Gunung, oleh Li Po (701-762 )

Started by sobat-dharma, 20 March 2009, 01:10:37 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sobat-dharma

Zazen di Gunung

Oleh Li Po (701-762 )


Burung-burung menghilang di garis cakrawala.
Sekarang awan terakhir menguap habis.

Kami duduk bersama, gunung itu dan aku,
hingga hanya gunung itu yang tersisa.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

sobat-dharma

Saya Membuat Rumahku di Pegunungan

Engkau bertanya mengapa aku hidup
sendirian di dalam hutan gunung,

dan saya tersenyum serta terdiam
hingga bahkan jiwaku bertumbuh tenang:

ia hidup di dunia lain,
yang bukan milik seorang pun.

Pohon persik bersemi.
Air terus mengalir.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

wen78

keep posting bro... kl msh ada lagi... big fans ama Buddhism koan/poem/poet ;D
versi bahasa English jg gpp... ;)
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

sobat-dharma

sip bro. trims.

saya bakal posting terus. Tapi yang pasti akan kuterjemahkan dulu ke bahasa indonesia. Alasannya, semakin banyak yang bisa membaca akan lebih baik. Sekali lagi trims atas tanggapannya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek