Mayoritas Penduduk IndonesiaMenerima Pembangunan PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir)

Started by kullatiro, 23 November 2012, 06:32:04 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kullatiro




JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir
Nasional (Batan) mengumumkan
hasil jajak pendapat mengenai
Iptek Nuklir 2012, Jumat (23/11).
Hasilnya, mayoritas masyarakat
setuju bila Indonesia membangun
fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN).
Dari hasil jajak pendapat yang
dilakukan PT Andira Karya
Persada pada 7 Oktober hingga
21 Oktober 2012, menemukan
bahwa 52,7 persen dari
keseluruhan responden menerima
pembangunan fasilitas PLTN di
Tanah Air, sedangkan 25,23
persen tidak setuju dan 22,83
persen tidak tahu.
"Dari hasil jajak pendapat ini
menggambarkan persepsi
masyarakat terhadap Iptek
nuklir," kata Kepala Batan Djarot
Sulistio Wisnubroto disela-sela
pemaparan Temuan Jajak
Pendapat Iptek Nuklir 2012 di
kantor Batan, Jakarta
(23/11/2012).
Jajak pendapat yang dilakukan
intansi plat merah itu bertujuan
guna mengetahui sejauh mana
tanggapan dan pengetahuan
masyarakat umum tentang Iptek
nuklir dan pemanfaatannya untuk
memberikan masukan bagi Batan.
"Persepsi masyarakat tentang
Iptek nuklir lebih baik tahun ini.
Di mana meningkatnya persepsi
posistif masyarakat terhadap
kegunaan teknologi nuklir,"
tambah Djarot.
Batan rutin menggulirkan jajak
pendapat berdasarkan penetapan
Renstra PDIN 2010-2014.
Awalnya, pada 2010 persepsi
masyarakat secara nasional 59,7
persen menerima pemanfaatan
Iptek nuklir dalam bidang energi
melalui pembangunan PLTN, 25,5
persen menilai pembangunan
PLTN dan 14,8 persen tidak tahu.
Sedangkan pada 2011, terjadi
penurunan penerimaan
pembangunan PLTN dengan 49,5
persen setuju, 35,5 persen
responden menolak, dan 15
persen tidak tahu.
Populasi survei merupakan
seluruh warga negara Indonesia,
Sampel dalam survei dirancang
untuk merepresentasikan
penduduk dewasa di seluruh
Indonesia yakni minimal berusia
15 tahun atau pernah sekolah
setingkat SLTA.
Survei menjaring 4 ribu
responden, Dengan jumlah sampel
sebanyak ini, ambang kesalahan
(margin of error) diperkirakan
lebih kurang 3,2 persen pada
tingkat kepercayaan 95 persen.
Jumlah keseluruhan responden
didistribusikan berdasarkan
kategori lokasi, yaitu (i) 3 ribu
responden untuk jajak pendapat
nasional dengan Margin of Error
(MoE) 1,8 persen dan (ii) seribu
responden untuk wilayah cluster
yang terdiri dari Jawa, Madura,
dan Bali dengan MoE 3,2 persen.
(fmh)

http://m.okezone.com/read/2012/11/23/56/722256/mayoritas-penduduk-indonesia-menerima-pembangunan-pltn

Pertanyaan, berapa banyak member dc setuju pembangunan PLTN ini dan siapa yang menolak pembangunan PLTN ini?


tesla

Indo masih kaya batu bara. Rasanya ga perlu sampe pake nuklir.

Alternatif gas alam yg terbaik. Cuma perlu ditingkatkan supply nya. Alam sendiri kan ada.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Mas Tidar

sebagai pemilik KTP, kami belum pernah di survey.

Batu bara ada banyak (kalimantan, sumatera),
Gas alam ada banyak (tangguh, lhoksumawe, cepu, Natuna, prabumulih dll),
Panas bumi ada banyak (banyak gunung aktif)
Panas matahari (sepanjang tahun)
sumber daya terbarukan dari arus laut, gmn ngitungnya yah.... ribuan pulau dikelilingi laut semua.

ini mungkin, proyek jadi2an supaya dpt komisi
atau bisa jadi pemanfaatan ketidaktahuan untuk menggolkan misi tertentu dan mengambil Sumber Daya Alam yang ada (tukar guling).


Pernah baca berita sudah lupa dimana dan kapan, supply gas untuk lampung DKI, jawa barat & banten asalnya dari prabumulih. Dulu sempat lewat ladang gas ini waktu malam ditengah hutan, bara api-nya kelihatan dari jauh.

Ladang gas tangguh dijual harga murah. Dulu waktu tsunami aceh (2004) China memberi bantuan perumahan di Aceh (dari infrastruktur jalan, selokan, listrik, air dll). Letak perumahannya cukup bagus di punggung sebuah bukit, menghadap ke laut & p. Sabang, sampai2, sumur bor 200m ndak bisa ketemu air (mata bor-nya berkali2 hancur menghanatam batu alam). Dan ndak lama kemudian ada "deal" pemerintah RI dan china tentang pembelian gas oleh china dibawah harga. Mirip2 Freeport.



lagi pula jepang sudah mulai mengurangi supply listriknya dari PLTN diganti dg batu bara.
dan di ikuti oleh jerman karena ketakutan dengan apa yang terjadi di fukushima.
Negara maju seperti jepang yang sudah modern & teliti bisa terjadi kebocoran nuklir apalagi kalau di jerman ?!?!?





Quote from: kullatiro on 23 November 2012, 06:32:04 PM
[spoiler]


JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengumumkan hasil jajak pendapat mengenai Iptek Nuklir 2012, Jumat (23/11). Hasilnya, mayoritas masyarakat
setuju bila Indonesia membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan PT Andira Karya Persada pada 7 Oktober hingga 21 Oktober 2012, menemukan bahwa 52,7 persen dari keseluruhan responden menerima pembangunan fasilitas PLTN di Tanah Air, sedangkan 25,23 persen tidak setuju dan 22,83 persen tidak tahu.

"Dari hasil jajak pendapat ini menggambarkan persepsi masyarakat terhadap Iptek nuklir," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto disela-sela pemaparan Temuan Jajak Pendapat Iptek Nuklir 2012 di kantor Batan, Jakarta (23/11/2012). Jajak pendapat yang dilakukan intansi plat merah itu bertujuan
guna mengetahui sejauh mana
tanggapan dan pengetahuan
masyarakat umum tentang Iptek
nuklir dan pemanfaatannya untuk
memberikan masukan bagi Batan.
"Persepsi masyarakat tentang
Iptek nuklir lebih baik tahun ini.
Di mana meningkatnya persepsi
posistif masyarakat terhadap
kegunaan teknologi nuklir,"
tambah Djarot.
Batan rutin menggulirkan jajak
pendapat berdasarkan penetapan
Renstra PDIN 2010-2014.
Awalnya, pada 2010 persepsi
masyarakat secara nasional 59,7
persen menerima pemanfaatan
Iptek nuklir dalam bidang energi
melalui pembangunan PLTN, 25,5
persen menilai pembangunan
PLTN dan 14,8 persen tidak tahu.
Sedangkan pada 2011, terjadi
penurunan penerimaan
pembangunan PLTN dengan 49,5
persen setuju, 35,5 persen
responden menolak, dan 15
persen tidak tahu.[/spoiler]

Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia, Sampel dalam survei dirancang untuk merepresentasikan penduduk dewasa di seluruh Indonesia yakni minimal berusia 15 tahun atau pernah sekolah setingkat SLTA. Survei menjaring 4 ribu responden, Dengan jumlah sampel sebanyak ini, ambang kesalahan (margin of error) diperkirakan lebih kurang 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Jumlah keseluruhan responden didistribusikan berdasarkan kategori lokasi, yaitu (i) 3 ribu responden untuk jajak pendapat nasional dengan Margin of Error (MoE) 1,8 persen dan (ii) seribu responden untuk wilayah cluster yang terdiri dari Jawa, Madura,
dan Bali dengan MoE 3,2 persen. (fmh)

http://m.okezone.com/read/2012/11/23/56/722256/mayoritas-penduduk-indonesia-menerima-pembangunan-pltn

Pertanyaan, berapa banyak member dc setuju pembangunan PLTN ini dan siapa yang menolak pembangunan PLTN ini?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

will_i_am

Quote from: adi lim on 23 November 2012, 07:53:02 PM
setuju pakai nuklir  :jempol:
idem. ;D
IMO, Penggunaan Nuklir sebenarnya jauh lebih efisien kok dibandingkan dengan batu bara, terlepas dari efek sampingnya. Sbg perbandingan, reaksi pembelahan inti 235 gram Uranium-235 (U-235) menghasilkan energi yang setara dengan pembakaran 500 ton batu bara. Emisi karbon dari batu bara juga jadi salah satu kelemahan pemanfaatan batu bara. Coba bandingkan berapa banyak emisi yang dihasilkan pembakaran 500 ton batu bara dengan U-235 seberat 235 gram.
Kalau soal jepang beralih ke penggunaan batu bara, itu mungkin karena efek aftershock dari kerusakan reaktor nuklir Fukushima.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Mas Tidar

efek radiasi peluruhan-nya perlu berapa tahun untuk menjadi nol ?
masi banyak energi alternatif sebelum energi nuklir sebagai pilihan utama


Quote from: will_i_am on 23 November 2012, 08:14:08 PM
idem. ;D
penggunaan Nuklir sebenarnya jauh lebih efisien kok dibandingkan dengan batu bara, terlepas dari efek sampingnya,,
sbg perbandingan, reaksi pembelahan inti 235 gram Uranium-235 (U-235) menghasilkan energi yang setara dengan pembakaran 500 ton batu bara..
IMO, emisi karbon dari batu bara juga jadi salah satu kelemahan pemanfaatan batu bara...
coba bandingkan berapa banyak emisi yang dihasilkan pembakaran 500 ton batu bara dengan U-235 seberat 235 gram,...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

will_i_am

Quote from: Mas Tidar on 23 November 2012, 08:17:04 PM
efek radiasi peluruhan-nya perlu berapa tahun untuk menjadi nol ?
masi banyak energi alternatif sebelum energi nuklir sebagai pilihan utama
ndak pernah bisa sampe ke angka 0... ;D
kalo secara persamaan yang mudah:  X/0=Y
Y= ~ (tak terhingga)

kalau pemanfaatan energi, masing2 punya efek samping jg, seperti batu bara..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

sanjiva

Gw sangat setuju dan mendukung pembangunan PLTN di Indonesia asal dibangun di sebelah istana negara, gedung DPR,  atau rumah pejabat yang menyetujui pembangunannya.  :whistle:

Jepang dan negara barat yang sangat disiplin dan teliti saja masih memungkinkan terjadi kebocoran / kecelakaan, apalagi di Indonesia yang cenderung sangat ceroboh, tidak teliti, sembrono dan lainnya melebihi Chernobyl Rusia.  Bukan bertanya mungkinkah celaka melainkan kapan celakanya?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Wolvie

Quote from: sanjiva on 23 November 2012, 08:51:49 PM
Gw sangat setuju dan mendukung pembangunan PLTN di Indonesia asal dibangun di sebelah istana negara, gedung DPR,  atau rumah pejabat yang menyetujui pembangunannya.  :whistle:

Jepang dan negara barat yang sangat disiplin dan teliti saja masih memungkinkan terjadi kebocoran / kecelakaan, apalagi di Indonesia yang cenderung sangat ceroboh, tidak teliti, sembrono dan lainnya melebihi Chernobyl Rusia.  Bukan bertanya mungkinkah celaka melainkan kapan celakanya?
apalagi pembangunan infrastruktur di sini suka dikorup, malah ladang subur korupsi..
alamat baru setaun juga udah bocor..

gw paling ga setuju banget pltn..

Eru

Quote from: sanjiva on 23 November 2012, 08:51:49 PM
Gw sangat setuju dan mendukung pembangunan PLTN di Indonesia asal dibangun di sebelah istana negara, gedung DPR,  atau rumah pejabat yang menyetujui pembangunannya.  :whistle:

Jepang dan negara barat yang sangat disiplin dan teliti saja masih memungkinkan terjadi kebocoran / kecelakaan, apalagi di Indonesia yang cenderung sangat ceroboh, tidak teliti, sembrono dan lainnya melebihi Chernobyl Rusia.  Bukan bertanya mungkinkah celaka melainkan kapan celakanya?
Jika terjadi kebocoran, bisa dipastikan Jakarta bisa menjadi kota mati ;D
dan ibukota pindah ke kalimantan hehehe :P

K.K.

Indonesia itu sangat kaya. Lewat tenaga matahari, panas bumi, angin, ombak/aliran sungai, sudah bisa mencukupi banyak kebutuhan. Coba lihat Jakarta debit air dan derasnya aliran sungai di bulan ini, misalnya, kalau dibangun generator dengan tenaga air sebagai penggerak, sudah bisa menghasilkan berapa banyak listrik?

Faktor lain adalah di sini teknologi, SDM, dan infrastruktur belum mendukung. Gardu listrik masih sering meleduk, bayangkan kalau PLTN bocor. Belum saatnya, IMHO.

Mas Tidar


dengan melimpah ruahnya SDA di Indo, bukanlah tempat yang sesuai untuk membangun dan menggantungkan energi pada Nuklir.
pendapat kami, Indo bisa jadi negara yang memiliki swasembada energi dan Nuklir bukan pada tempatnya ada di Indo.

kita bisa melihat negara yang miskin sumber energi dan mendayagunakan nuklir: jepang, benua biru (perancis, jerman).
kita bisa menggunakan Nuklir sebagai suatu bentuk riset dibidang Tech (yang paling dekat di jateng PLTN Kartini, ini pure untuk riset dan dibiayai oleh pemerintah jepun).


Quote from: Kainyn_Kutho on 24 November 2012, 12:33:21 PM
Indonesia itu sangat kaya. Lewat tenaga matahari, panas bumi, angin, ombak/aliran sungai, sudah bisa mencukupi banyak kebutuhan. Coba lihat Jakarta debit air dan derasnya aliran sungai di bulan ini, misalnya, kalau dibangun generator dengan tenaga air sebagai penggerak, sudah bisa menghasilkan berapa banyak listrik?

Faktor lain adalah di sini teknologi, SDM, dan infrastruktur belum mendukung. Gardu listrik masih sering meleduk, bayangkan kalau PLTN bocor. Belum saatnya, IMHO.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha