PROMO PEMASARAN YANG MENGGUNCANG KOTA BANDUNG.

Started by Mokau Kaucu, 30 September 2012, 12:51:40 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mokau Kaucu

PROMO PEMASARAN YANG MENGGUNCANG KOTA BANDUNG.


   Cerita nyata ini terjadi 20 thn yg lalu, saat zaman jadoel, tetapi kreativitas maupun keuletan untuk menembus kesulitan dalam bidang pemasaran, tetap saja bisa dipakai saat kini walau dalam situasi yang berbeda.

            Pada zaman itu,  supermarket belum sebanyak sekarang, dan TV yang boleh menyiarkan iklan hanya ada 2,  (tidak seperti sekarang, semuanya boleh menayangkan iklan); sesuai dengan hukum ekonomi, permintaan tinggi sedangkan supply terbatas, maka perusahaan TV memasang biaya pemasangan iklan yang amat sangat tinggi, dengan 1 US$ = Rp 1850,-- tarif iklan per 15 detik sekitar Rp 8.000.000,- . Maka untuk sebulan dengan  kali tayang  [at]  15 detik, sdh sangat banyak biaya utk beriklan via TV.
   Begitu juga , jumlah suratkabar nasional sangat terbatas, dengan biaya iklan yang sangat tinggi pula.
   Sedangkan radio swasta sangat populer dengan berbagai program sandiwara radio, kirim mengirim lagu, sampai acara pertemuan fans yang sering digelar oleh radio biasanya dipenuhi muda mudi yang antusias.

Perusahaan C , sebagai perusahan yang membuat makanan/snack coklat yang tergolong consumer goods, maka ber-iklan adalah salah satu cara untuk menembus pasar yang lebih luas.  Perlu diketahui, pada masa itu, coklat masih dianggap makanan /snack "mewah" karena harganya memang mahal dibandingkan dengan cemilan lokal.
Apa mau dikata, saat itu perusahaan C berada pada posisi yang kurang baik, atau bisa dikatakan amat sangat buruk, istilah teknis keuangannya adalah "in the deep red".  Maka otomatis dana yang bisa disediakan untuk promosi juga sangat terbatas. 
Seperti pepatah : Bagaikan makan buah simalakama: kondisi perusahan C adalah jika tidak ber-iklan pasti bangkrut, tetapi salah promosi pemasaran, akan bangkrut lebih cepat.

Dalam kunjungan kerja ke Bandung sekitar akhir bulan Oktober, pimpinan perusahaan dan marketing team meninjau beberapa supermarket, dan menemukan bahwa brand image produk C memang sangat rendah. Alun alun Bandung waktu itu masih belum dibangun mesjid seperti sekarang, tetapi berupa taman luas yang kalau malam minggu dipadati orang yang ingin mencari hiburan. 
Saat team dari perusahaan berkunjung ke salah satu supermarket didekat situ, turun hujan lebat, dan banyak anak anak yang menawarkan peminjaman payung dengan bayaran Rp 100,-  Ketika berpayung (yg sdh agak bocor) menembus hujan menuju mobil yang diparkir agak jauh, pimpinan perusahaan dan manajer pemasaran berdiskusi bagaimana memanfaatkan kondisi Bandung yg sejuk, banyak hujan, penduduknya mudah menerima hal baru.  Saat sampai di mobil, manager pemasaran yang murah hati , selain memberikan upah Rp 100,- kepada masing masing anak yg menyewakan payung, dia memberikan hadiah masing masing sebuah payung promosi perusahaan yang biasanya diberikan kepada pemilik toko/grosir sebagai hadiah. Tentu saja kualitas payung ini jauh lebih baik daripada payung yang umum berada dipasaran, apalagi dibanding yang digunakan anak anak ojek payung yang menggunakan payung bekas.
Pada saat itulah, muncul ide memanfaatkan ojek/penyewaan payung untuk ajang promosi yang murah tapi bisa menggemparkan Bandung.
Setelah kembali ke hotel, pimpinan perusahaan langsung menggelar rapat informal untuk membahas ide  yang tadi muncul. Bagaimana melaksanakannya agar bisa berhasil , tetapi juga efektif menjangkau seluruh pelosok Bandung.

Hasil rapat adalah antara lain:
1.   mengganti seluruh payung milik ojek payung dengan payung berlogo produk C secara gratis, dan untuk menjaga agar tidak diganti dengan payung lain, setiap anak yang pada minggu berikutnya masih menggunakan payung produk C, akan diberi insentif Rp 2000,-  dan jika 4 minggu berturut turut, pada minggu ke 4 akan diberi insentif tambahan sebesar Rp 5000,- . Nilai ini sangat besar bagi anak anak yang menyewakan payung.
2.   Bekerja sama dengan 3 stasiun radio swasta yang paling besar berupa pemberian paket ulang tahun kepada 3 pemirsa yang berulang tahun pada hari tersebut pada 3 stasiun radio; dan perusahaan tidak membayar biaya iklan, karena bekerja sama dengan stasiun radio untuk mendekatkan fans mereka masing masing.  Suatu upaya mengurangi biaya iklan bagi perusahaan C, tetapi disambut baik oleh stasiun radio mengingat produk C masih dipersepsikan makanan mewah.
3.   Bekerja sama dengan supermarket di Bandung berupa promosi bersama, setiap pembelian produk C sejumlah tertentu, diberi hadiah payung berlogo produk C, dengan syarat supermarket tersebut bersedia menyediakan produk C dalam jumlah yang cukup banyak.
4.   Bekerja sama dengan salah satu stasiun radio swasta yang mau mengadakan acara temu fans di alun alun pada akhir Nopember, dan perusahaan C akan memberikan 1000 buah produk C, untuk fans yang hadir, cara pemberiannya diserahkan kepada stasiun radio tersebut. Dan untuk acara ini, seorang wartawan dari surat kabar lokal yang terbesar, diminta untuk meliput.
5.   Periode kampanye dilakukan pada minggu ke 4 bln Nopember sampai minggu ke 2 bln Januari tahun berikutnya dengan pertimbangan pada akhir Nopember merupakan tahap mencoba, sambil memperbaiki kelemahan yang ada. Sedangkan bulan Desember serta awal Januari merupakan saat liburan , banyak wisatawan terutama dari Jakarta yang berlibur ke Bandung, dan sebagian besar pasti melewati alun alun Bandung.

Pada minggu pertama pelaksanaan, masih banyak terjadi kebingungan pada staf marketing perusahaan maupun anak anak ojek payung, dan banyak anak anak itu yang menjual payung dengan logo produk perusahaan C kepada pengunjung alun alun.
Pelaksanaan bulan Desember menjadi jauh lebih baik dan dampaknya luar biasa, karena payung yang terlihat di alung alun Bandung saat hujan adalah payung perusahaan C.  Dan ini mendorong secara langsung peningkatan penjualan produk C di supermarket yang dekat dengan alun alun ; juga di supermarket lain di Bandung.

Pemberian hadiah ulang tahun berupa produk C melalui stasiun radio juga meningkatkan brand awareness dikalangan muda mudi di Bandung. Bahkan ada stasiun radio yang meminta agar program pemberian hadiah diteruskan untuk  3 bulan berikutnya.

Sedangkan gaung yang didapat dikalangan perusahaan pesaing adalah perusahaan C sedang marketing besar besaran dan bertarung habis habisan dengan pesaing; padahal biaya yang dikeluarkan amat kecil dibandingkan dengan biaya pemasangan iklan tv.

Bagi perusahaan C, upaya pemasaran ini merupakan titik balik dari kondisi yang hampir bangkrut menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.

Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman teman yang sedang berbisnis sendiri atau bertugas dibidang pemasaran.



~Life is suffering, why should we make it more?~

sanjiva

Perusahaan coklat Ceres ya?  ::)
Yang bikin Silver Queen dan meses ceres tuh.

Ada lagi yang lebih fenomenal di Bandung akhir2 ini dalam bidang marketing yaitu kripik pedas maicih.  Gw lihat bukunya di gramedia bahwa orang2 sampai pada antri kayak launching new iphone aja, baris sampai beberapa blok.  Hebat euy!  ^:)^  Padahal kripik2 pedas sejenis banyak.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra


Mokau Kaucu

Quote from: sanjiva on 30 September 2012, 12:57:31 PM
Perusahaan coklat Ceres ya?  ::)
Yang bikin Silver Queen dan meses ceres tuh.



Bukan, yg bungkusnya warna ungu.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Mokau Kaucu

~Life is suffering, why should we make it more?~

sanjiva

«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra


andry

Quote from: sanjiva on 30 September 2012, 12:57:31 PM
Perusahaan coklat Ceres ya?  ::)
Yang bikin Silver Queen dan meses ceres tuh.

Ada lagi yang lebih fenomenal di Bandung akhir2 ini dalam bidang marketing yaitu kripik pedas maicih.  Gw lihat bukunya di gramedia bahwa orang2 sampai pada antri kayak launching new iphone aja, baris sampai beberapa blok.  Hebat euy!  ^:)^  Padahal kripik2 pedas sejenis banyak.
ini yg kagak masuk akal bagi gw. keripik singkong pedass gt lohhh... apa anehnya?
kok bisa booming gt yaaa  ???
Samma Vayama

sanjiva

Quote from: andry on 30 September 2012, 11:59:32 PM
ini yg kagak masuk akal bagi gw. keripik singkong pedass gt lohhh... apa anehnya?
kok bisa booming gt yaaa  ???

Gw juga bingung  :-?

Omzetnya sampe milyaran per bulan dan antrenya itu lho  ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

sanjiva

«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

Quote from: sanjiva on 01 October 2012, 08:59:04 AM
gitu aja rahasia2an   :ngomel::hammer:

si "itu" bukan member di sini jadi jika sangat susah menjelaskannya

kullatiro


sanjiva

Quote from: Indra on 01 October 2012, 11:02:45 AM
si "itu" bukan member di sini jadi jika sangat susah menjelaskannya

::) :-?  Baiklah, gw mengerti atas ketidakjelasannya.  :|
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Mr.Jhonz

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"