News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

UMAT BUDDHA YANG FANATIK

Started by aryaputra, 02 August 2012, 04:10:45 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

khiong


morpheus

Quote from: ryu on 02 August 2012, 09:02:47 PM
kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?
imo, fanatic adalah kekotoran batin.
Buddha tidak memiliki kekotoran batin.
Buddha adalah orang "yang bangun", "yang tahu", "yang sadar"... bukan "yang percaya".
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

FZ

#17
Quote from: morpheus on 03 August 2012, 09:45:00 AM
imo, fanatic adalah kekotoran batin.
Buddha tidak memiliki kekotoran batin.
Buddha adalah orang "yang bangun", "yang tahu", "yang sadar"... bukan "yang percaya".

IMHO, kata fanatik itu sifatnya subjektif, dan yang bisa menentukan seseorang fanatik / tidak adalahnya dirinya sendiri.

Ilustrasi :
Cukup lucu jika si B yang tengah berdebat dengan si A, lalu si B mengatakan si A fanatik karena si A berpendapat 1+1 = 2
Si A berpikiran 1+1=2 adalah kebenaran mutlak, karena sudah mengetahuinya.. sedangakan menurut si B, tidak.

Jadi si A hanya mengemukakan yang si A tahu, dan tidak bisa dikatakan fanatik

Fanatik itu jika membenarkan 1+1=3 tanpa mau berusaha "ehipassiko", dan tetap ngotot 1+1=3 adalah kebenaran mutlak..
Dan mungkin bisa disamakan fanatik = blind faith


Sekalian saya edit u/ jawab pertanyaan om rico



Quote from: Rico Tsiau on 03 August 2012, 09:56:00 AM
apakah sadha yang kuat tak tergoyahkan pada tiratana termasuk fanatik?
Menurut saya tidak, karena sudah mengetahui akan kebenaran tiratana.. jadi sudah tahu 1+1=2 adalah benar, ya hanya berusaha mengeluarkan pendapat yang benar bukan ?

Rico Tsiau

apakah sadha yang kuat tak tergoyahkan pada tiratana termasuk fanatik?

Landy Chua

bukannya penggunaan kata "fanatik" itu cenderung pada hal dan konotasi negatif ?


CMIIW ~

morpheus

Quote from: Forte on 03 August 2012, 09:55:50 AM
IMHO, kata fanatik itu sifatnya subjektif, dan yang bisa menentukan seseorang fanatik / tidak adalahnya dirinya sendiri.

Ilustrasi :
Cukup lucu jika si B yang tengah berdebat dengan si A, lalu si B mengatakan si A fanatik karena si A berpendapat 1+1 = 2
Si A berpikiran 1+1=2 adalah kebenaran mutlak, karena sudah mengetahuinya.. sedangakan menurut si B, tidak.

Jadi si A hanya mengemukakan yang si A tahu, dan tidak bisa dikatakan fanatik

Fanatik itu jika membenarkan 1+1=3 tanpa mau berusaha "ehipassiko", dan tetap ngotot 1+1=3 adalah kebenaran mutlak..
Dan mungkin bisa disamakan fanatik = blind faith
pendapat anda sama dengan om kainyn.

maaf kalo saya copas jawaban dari thread sebelumnya:
bagi saya, fanatik itu selalu buta dan irasional.

kalo saya fanatik pada merk "toshiba", maka saya menutup mata pada keunggulan dan kekompetitifan merk2 lain. kefanatikan saya pada merk "toshiba" membuat "toshiba" selalu terlihat unggul di mata saya tanpa alasan yang jelas.

tidak ada fanatik tanpa irasionalitas.
fanatik dengan alasan yg jelas itu bukan fanatik namanya.

apabila saya membeli merk "toshiba" karena merk ini menawarkan feature yang lebih, kualitas yang lebih handal dan harga yang kompetitif maka itu artinya saya tidak fanatik, melainkan tahu merk ini memang lebih bagus. bedanya jelas, yang satu berdasarkan pengetahuan / penerangan, yg satu gelap. bagi saya, fanatik itu lahir dari kebodohan / kegelapan batin.

---
jadi mungkin ada kesamaan pendapat kita di sini, om.



Quote from: Landy Chua on 03 August 2012, 10:28:17 AM
bukannya penggunaan kata "fanatik" itu cenderung pada hal dan konotasi negatif ?
definisi fanatic dari berbagai website:
[spoiler]
dictionary.com
a person with an extreme and uncritical enthusiasm or zeal, as in religion or politics.

The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition
A person marked or motivated by an extreme, unreasoning enthusiasm, as for a cause.

Thesaurus - WordNet 3.0, Farlex clipart collection. © 2003-2011 Princeton University, Farlex Inc
fanatic - a person motivated by irrational enthusiasm (as for a cause); "A fanatic is one who can't change his mind and won't change the subject"--Winston Churchill
[/spoiler]

karena itu, saya setuju fanatik itu berkonotasi negatif.
saya merasa definisi kbbi itu ada yang kurang, dan saya cenderung lebih setuju definisi di atas yg sifatnya negatif, unreasoning dan irrasional.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

ryu

Quote from: morpheus on 03 August 2012, 09:45:00 AM
imo, fanatic adalah kekotoran batin.
Buddha tidak memiliki kekotoran batin.
Buddha adalah orang "yang bangun", "yang tahu", "yang sadar"... bukan "yang percaya".

dari mana anda tahu buddha tidak fanatik? bukankah anda malah menjadi fanatik pada buddha karena anda mengatakan buddha itu tidak fanatik?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

morpheus

Quote from: ryu on 03 August 2012, 11:02:22 AM
dari mana anda tahu buddha tidak fanatik? bukankah anda malah menjadi fanatik pada buddha karena anda mengatakan buddha itu tidak fanatik?
sewaktu anda nanya "kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?", buddha yang manakah yang anda maksudkan?
apakah persepsi kita sama mengenai buddha yang dimaksud adalah buddha yang tidak memiliki kotoran batin?
kalo memang sama, maka jelas bagi saya buddha yang dimaksud tidak fanatik, karena fanatik itu kekotoran batin.

itu pendapat saya. kalo pendapat anda berbeda, silakan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

ryu

Quote from: morpheus on 03 August 2012, 11:12:16 AM
sewaktu anda nanya "kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?", buddha yang manakah yang anda maksudkan?
apakah persepsi kita sama mengenai buddha yang dimaksud adalah buddha yang tidak memiliki kotoran batin?
kalo memang sama, maka jelas bagi saya buddha yang dimaksud tidak fanatik, karena fanatik itu kekotoran batin.

itu pendapat saya. kalo pendapat anda berbeda, silakan...

ya misalkan buddha yang sama, tapi itu hanya kata sutta, anda hanya mengetahui itu berdasarkan sutta, dengan anda mengatakan buddha tidak mempunyai kekotoran batin itu berdasarkan apa? kepercayaan? fanatik?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

morpheus

Quote from: ryu on 03 August 2012, 11:42:23 AM
ya misalkan buddha yang sama, tapi itu hanya kata sutta, anda hanya mengetahui itu berdasarkan sutta, dengan anda mengatakan buddha tidak mempunyai kekotoran batin itu berdasarkan apa? kepercayaan? fanatik?
kita berada dalam sebuah forum diskusi. diskusi adalah perbincangan beberapa orang mengenai sebuah topik. topik itu bisa mengenai ilmu pengetahuan, matematika, agama, kepercayaan, komik, elektronik, khayalan, dongengan, dll. singkatnya, topik diskusi itu adalah sebuah ide yang dipahami oleh semua peserta diskusi. semua memiliki persepsi yang sama mengenai ide yang didiskusikan.

anda menanyakan apakah buddha itu fanatik. artinya kita mendiskusikan "buddha", sebuah ide yang kita pahami bersama, dipersepsikan sama, yaitu seseorang yang telah bangun, yang sadar, yang mencapai penerangan sempurna alias tidak memiliki kotoran batin. berdasarkan ide yang kita pahami bersama itu, buddha tidaklah fanatik...

ide "buddha" itu adalah khayalan atau betulan, tidaklah relevan dan hanya akan mementahkan pertanyaan awal anda tadi...
kalo memang ide kita mengenai konsep "buddha" itu sama, seharusnya diskusi ini sudah selesai.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path