News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

menghormati

Started by Kang_Asep, 29 December 2011, 09:37:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kang_Asep

sang Buddha berkata, "Orang berdiam di dalam penderitaan, jika dia tidak memiliki rasa hormat dan rasa menghargai". ( Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 201 )

Jadi, manfaat rasa hormat itu yang paling utama untuk siapa?

Jika seseorang menghormati orang lain, maka rasa hormat itu menguntung diri sendiri ataukah orang lain?

Jika seseorang menghina orang lain, maka hinaan itu untuk diri sendiri ataukah untuk orang lain?

adi lim

#1
bagaimana bisa menghormati orang yang kongtaiwa?  ^-^

jadi orang yg kongtaiwa sebenarnya jangan dihina, tapi hinalah kongtaiwa nya aja, demikian kan hakim KA  ? ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

hargai dan hormati orang yg yang berbuat salah
yg perlu dicela adalah kesalahannya, begitukah hakim KA  !
karena diputar2 pasti begitu jawabannya, bosan ah. :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

djoe

seseorang yang selalu melihat keluar dan selalu mencela segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya tidak akan bisa mengerti menghargai dan menghormati dan karenanya mereka tidak akan bisa mengambil manfaat dari menghargai dan menghormati.

Ketika segala sesuatu berjalan sesuai dengan pandangan dia, maka dia akan memujinya, ketika kebalikannya maka ia mencela, praktek seperti ini hanya membawa penderitaan bagi dia sendiri

Manfaat dari menghargai dan menghormati bukan tergantung pada objek atau kondisi yang anda hargai atau hormati tetapi tergantung pada bagaimana batin anda menghadapi dan menyikapi segala sesuatu yang yang muncul dalam batin anda. Karena anda tidak bisa menyucikan perbuatan orang lain dengan mencelanya tetapi anda bisa mensucikan batin dan pikiran anda sendiri dengan tetap menjaganya setiap saat.

Buddha mengatakan seseorang berdiam dalam penderitaan jika dia tidak memiliki rasa hormat dan rasa menghargai karena seseorang yang tidak mempunyai rasa hormat dan menghargai cenderung mencela dan mengkritik dunia ketika duna tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya. Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya, ketidakpuasan muncul . Ia menciptakan masalah sendiri dan sibuk memecahkan masalah ini dengan mencuba meluruskan, mencela dan segala usaha yang ia pandang perlu untuk memecahkan masalah ini. Ia hanya menciptakan penderitaan bagi dia sendiri

Ia menciptakan ilusi bagi dia sendiri untuk berusaha memecahkan masalah ini bagaikan kumbang yang berusaha mengumpulkan dan menumpuk kotoran. Sebanyak apapun usaha yang dia kerahkan , hasilnya adalah setumpuk kotoran besar.

Yani Puk


adi lim

#5
[spoiler]
Quote from: djoe on 29 December 2011, 11:03:20 PM
seseorang yang selalu melihat keluar dan selalu mencela segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya tidak akan bisa mengerti menghargai dan menghormati dan karenanya mereka tidak akan bisa mengambil manfaat dari menghargai dan menghormati.

Ketika segala sesuatu berjalan sesuai dengan pandangan dia, maka dia akan memujinya, ketika kebalikannya maka ia mencela, praktek seperti ini hanya membawa penderitaan bagi dia sendiri

Manfaat dari menghargai dan menghormati bukan tergantung pada objek atau kondisi yang anda hargai atau hormati tetapi tergantung pada bagaimana batin anda menghadapi dan menyikapi segala sesuatu yang yang muncul dalam batin anda. Karena anda tidak bisa menyucikan perbuatan orang lain dengan mencelanya tetapi anda bisa mensucikan batin dan pikiran anda sendiri dengan tetap menjaganya setiap saat.

Buddha mengatakan seseorang berdiam dalam penderitaan jika dia tidak memiliki rasa hormat dan rasa menghargai karena seseorang yang tidak mempunyai rasa hormat dan menghargai cenderung mencela dan mengkritik dunia ketika duna tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya. Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya, ketidakpuasan muncul . Ia menciptakan masalah sendiri dan sibuk memecahkan masalah ini dengan mencuba meluruskan, mencela dan segala usaha yang ia pandang perlu untuk memecahkan masalah ini. Ia hanya menciptakan penderitaan bagi dia sendiri

Ia menciptakan ilusi bagi dia sendiri untuk berusaha memecahkan masalah ini bagaikan kumbang yang berusaha mengumpulkan dan menumpuk kotoran. Sebanyak apapun usaha yang dia kerahkan , hasilnya adalah setumpuk kotoran besar.
[/spoiler]

lama2 muncul sekali,
ternyata master djoe dari lalat sudah menjadi kumbang  :o
sayang masih susah meninggalkan kotoran kesayangannya.  ^-^
=))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.