Satipatthana Sutta (Sebuah Kitab Utama Zen)

Started by sutarman, 10 January 2011, 08:36:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sukuhong

wah wah wah wah ...........
hai ya encik triyana ya.
kamu memang jago kongtai. suka bolak balik kata-kata, hai ya bosiau
tidak mengerti tapi sok mengerti. jangan suka begitu ! tidak baek- tidak baek bagi kamu.
hai ya, hai ya, payah payah .......

kamsia

Triyana2009

Quote from: dilbert on 24 January 2011, 11:00:05 AM
Siapa yang pertama SEKALI memuncul-kan QUOTE bahwa Theravada itu berasal dari Vibhajyavada ?

Diquote disini saja pernyataannya, jangan bertele-tele nanti baru ditanggapi !

Triyana2009

Quote from: sukuhong on 24 January 2011, 03:12:41 PM
wah wah wah wah ...........
hai ya encik triyana ya.
kamu memang jago kongtai. suka bolak balik kata-kata, hai ya bosiau
tidak mengerti tapi sok mengerti. jangan suka begitu ! tidak baek- tidak baek bagi kamu.
hai ya, hai ya, payah payah .......

kamsia

Diskusi belum selesai tapi sudah ambil kesimpulan, tunjuk dimana saya suka bolak balik kata ! , hai ya payah kamu..........  :))

dilbert

Quote from: Triyana2009 on 24 January 2011, 06:43:50 PM
Diquote disini saja pernyataannya, jangan bertele-tele nanti baru ditanggapi !

Quote from: Triyana2009 on 20 January 2011, 06:51:33 PM
Namo Buddhaya,

Fakta-fakta tentang Theravada :

1. The Theravāda school is fundamentally derived from the Vibhajjavāda (or "doctrine of analysis") grouping.


Quote di atas tulisan siapa ya ? (imaginary siblings yang nulis ? ? ?)
ini link-nya...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19309.0

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Triyana2009

Quote from: dilbert on 25 January 2011, 01:18:04 PM
Quote di atas tulisan siapa ya ? (imaginary siblings yang nulis ? ? ?)
ini link-nya...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19309.0



sudah saya jawab di Fakta-fakta tentang Theravada.

fabian c

Konsili pertama: para Sesepuh (Thera-Pali/Sthavira-Sanskrit) yang memimpin, dibawah pimpinan Y.A. Maha Kassapa, tak ada perpecahan.
Konsili kedua    : para Sesepuh yang memimpin dibawah pimpinan Y.A. Revata, sebagian Bhikkhu-Bhikkhu memisahkan diri membuat Sangha sendiri yang mereka sebut Mahasanghika.
Konsili ketiga    : para Sesepuh yang memimpin,dibawah pimpinan Y.A. Mogaliputta Tissa, Sangha waktu itu telah berjumlah 18, yang berasal dari Bhikkhu-Bhikkhu yang memisahkan diri dari Mahasanghika, maupun Bhikkhu-Bhikkhu yang memisahkan diri dari Sthaviravada/Theravada.

Entah mau muter kemana lagi.   Pengetahuan kurang + prasangka = negative thinking.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

adi lim

#186
Quote from: fabian c on 25 January 2011, 11:10:10 PM
Konsili pertama: para Sesepuh (Thera-Pali/Sthavira-Sanskrit) yang memimpin, dibawah pimpinan Y.A. Maha Kassapa, tak ada perpecahan.
Konsili kedua    : para Sesepuh yang memimpin dibawah pimpinan Y.A. Revata, sebagian Bhikkhu-Bhikkhu memisahkan diri membuat Sangha sendiri yang mereka sebut Mahasanghika.
Konsili ketiga    : para Sesepuh yang memimpin,dibawah pimpinan Y.A. Mogaliputta Tissa, Sangha waktu itu telah berjumlah 18, yang berasal dari Bhikkhu-Bhikkhu yang memisahkan diri dari Mahasanghika, maupun Bhikkhu-Bhikkhu yang memisahkan diri dari Sthaviravada/Theravada.

Entah mau muter kemana lagi.   Pengetahuan kurang + prasangka = negative thinking.

[tiyana] diquote disini saja pernyataannya, jangan bertele-tele nanti baru ditanggapi !
[tiyana] inilah keahlian saya memutar

[tiyana] Setelah bincang-bincang dengan sesepuh Mahayana dan karena "kehebatan" dari kaum DC maka saya mengundurkan diri dari forum ini.

:))

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dilbert

Quote from: adi lim on 26 January 2011, 06:19:26 AM
[tiyana] diquote disini saja pernyataannya, jangan bertele-tele nanti baru ditanggapi !
[tiyana] inilah keahlian saya memutar

[tiyana] Setelah bincang-bincang dengan sesepuh Mahayana dan karena "kehebatan" dari kaum DC maka saya mengundurkan diri dari forum ini.

:))

siapa "oknum" sesepuh Mahayana di DC ? hehehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Wuchi

wakakakakakakak.......
kaya anak kecil... kaget banget gua bacanya......

yg memakai teknik mahasi manthap....
yg memakai teknik zen manthap....
yg memakai teknik mahayana manthap...
yg memakai teknik theravada manthap...
yg memakai teknik tantrayana manthap...

semua nya udah pencerahan.... TOP

Ternyata begini cara org bijaksana membahas Dharma....
yg memakai teknik mahasi dimana Vipassana Mu?
yg memakai teknik Zen dimana pancakhanda Mu?
yg memakai teknik mahayana dimana Bodhicitta Mu?
yg memakai teknik theravada dimana Tilakhanda Mu?
yg memakai teknik tantrayana dimana Welas Asih Mu?

bukan nya menciptakan Dharma yg indah di awal indah di pertengahan dan indah di akhir, tapi menjadikan perdebatan...
Haist... Hanya pintar di teks saja... teks aja di ributin, apalagi praktek?


djoe

Quote from: morpheus on 15 January 2011, 04:44:53 PM
om sutarman, gak perlu berulang2 meminta maaf. kesalahan kecil itu biasa saja.

kalo bisa, saya minta anda mempertimbangkan untuk tetap menulis di forum ini, hanya saja anda cukup menanggapi yg penting2 saja. yg kurang penting bisa anda abaikan saja sehingga tidak terlalu mengganggu praktik anda.

saya meminta anda tetap di sini karena begitu banyak ketidaktahuan mengenai zen di forum ini. katakanlah anda menulis di sini karena compassion dan kebaikan pembaca. tidak seluruh pembaca itu menentang, mengolok2 ataupun mencari2 kesalahan tulisan anda. banyak silent majority yg membaca dan mengambil manfaat dari tulisan anda. satu saja yg bisa mengambil manfaatnya berarti anda telah berdana dhamma dalam arti sesungguhnya. tetaplah menulis demi kebaikan mereka...

Begitulah jika terlalu banyak belajar dari buku. Melekat dengan kata - kata. Pikiran penuh dengan debu - debut (kata/dharma) tidak bisa melihat kebenaran, dan hanya bisa mencela.
Kata - kata hanyalah kata - kata, kenapa melekat pada kata - kata? Sedikit kesalahan tulis, pikiran langsung bergerak melesat untuk mencela mengeluaran segala argumen yang kelihatan bijaksana tapi kosong.
Dengan kata - kata bijaksanya (debu - debu) dan bangga pada debunya, menggurui orang lain dengan kemahiran bermain kata - kata (ilusi)

Indra

Quote from: djoe on 06 May 2011, 05:24:24 PM
Begitulah jika terlalu banyak belajar dari buku. Melekat dengan kata - kata. Pikiran penuh dengan debu - debut (kata/dharma) tidak bisa melihat kebenaran, dan hanya bisa mencela.
Kata - kata hanyalah kata - kata, kenapa melekat pada kata - kata? Sedikit kesalahan tulis, pikiran langsung bergerak melesat untuk mencela mengeluaran segala argumen yang kelihatan bijaksana tapi kosong.
Dengan kata - kata bijaksanya (debu - debu) dan bangga pada debunya, menggurui orang lain dengan kemahiran bermain kata - kata (ilusi)

anda sedang menegur/menasihati diri sendiri ya?

djoe

Quote from: Indra on 06 May 2011, 05:37:01 PM
anda sedang menegur/menasihati diri sendiri ya?

Debu menutupi pikiran anda, tidak tahu siapa menegur siapa?

Saudara Sutaraman dan yang lain, Tetap Bertahan

dilbert

#192
Quote from: djoe on 06 May 2011, 05:24:24 PM
Begitulah jika terlalu banyak belajar dari buku. Melekat dengan kata - kata. Pikiran penuh dengan debu - debut (kata/dharma) tidak bisa melihat kebenaran, dan hanya bisa mencela.
Kata - kata hanyalah kata - kata, kenapa melekat pada kata - kata? Sedikit kesalahan tulis, pikiran langsung bergerak melesat untuk mencela mengeluaran segala argumen yang kelihatan bijaksana tapi kosong.
Dengan kata - kata bijaksanya (debu - debu) dan bangga pada debunya, menggurui orang lain dengan kemahiran bermain kata - kata (ilusi)

Anda harus sekaliber "HUI NENG" agar bisa "menasehati" orang-orang agar tidak terjebak ke dalam kata-kata... karena HUI NENG memang buta huruf
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

wang ai lie

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma