Mungkinkah?

Started by Sostradanie, 31 October 2010, 01:26:38 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: sriyeklina on 02 November 2010, 11:45:39 AM
Kesimpulannya mungkin begini.Saya melihat dari arah yang terbalik tentang api lilin.Contoh dulu yang diberikan kepada saya soal api untuk menunjukkan suatu kelahiran bisa terputus dengan dihilangkan 1 unsur.Dan saya terlalu memegang patokan itu dan melihat terbalik.sehingga terjadi pertanyaan bagaimana jika suatu saat unsurnya lengkap lagi?
Mungkin begtu. Dalam menggunakan perumpamaan, konteks yang dibahas itu memang harus jelas. Kadang dalam konteks berbeda, kita tidak bisa menggunakan perumpamaan sama. Misalnya saja jika perumpamaan api itu dipakai dalam menjelaskan nibbana dan bathin-jasmani. Ketika satu unsur tidak ada, maka api hilang seketika. Namun tidak begitu halnya dengan bathin jasmani. Ketika LDM habis terkikis, Arahat tidak langsung lenyap, namun masih ada bathin-jasmani-nya, masih ada "sesuatu" yang bisa kita tunjuk sebagai Arahat, berbeda dengan api jika tidak adanya udara yang langsung lenyap. Maka jika dipakai dalam konteks ini, bisa membingungkan.



QuoteKemelekatan salah satu unsur yang membuat terlahir lagi.Kenapa Sang Buddha lebih tertuju pada kemelekatan?Karena kemelekatan milik sendiri.Hanya diri sendiri yang bisa menghabiskan dan tidak akan ada pengaruh/faktor lain dari luar yang bisa buat kemelekatan itu muncul lagi.

Apakah benar?
Menurut saya benar. Jika kita mencari sebab dari penderitaan di "luar" maka adalah sia-sia. Hanya dengan melihat ke "dalam" seseorang bisa melihat penderitaan dan berhentinya penderitaan.

Sostradanie

Ok...terima kasih semuanya atas diskusi-nya.Saya sudah lebih memahami sekarang.  ^:)^
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Sostradanie

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 November 2010, 09:24:22 AM
QuoteYang kita jalani dalam mengikuti Buddha adalah mengikis LDM, bukan untuk yang lainnya. Jadi sampai pada waktunya (mungkin ini maksudnya pencapaian kesucian) juga mungkin kita tidak akan memahaminya. Tapi kalau Sis benar-benar ingin memahaminya, mungkin bisa bertekad di jalan Bodhisatta.

Langkah awal jalan bodhisatva bagaimana? Menjadi bikhuni?


PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

rooney

Langkah awal untuk Bodhisatta tentu saja tekad yang besar untuk menangguhkan realisasi nibbana pada kehidupan sekarang demi menyelamatkan semua makhluk yang ada di dalam samsara melalui penyempurnaan parami (10 Paramita).

K.K.

Quote from: sriyeklina on 02 November 2010, 10:14:14 PM
QuoteYang kita jalani dalam mengikuti Buddha adalah mengikis LDM, bukan untuk yang lainnya. Jadi sampai pada waktunya (mungkin ini maksudnya pencapaian kesucian) juga mungkin kita tidak akan memahaminya. Tapi kalau Sis benar-benar ingin memahaminya, mungkin bisa bertekad di jalan Bodhisatta.

Langkah awal jalan bodhisatva bagaimana? Menjadi bikhuni?
Mengambil jalan bodhisatta tidak harus selalu menjadi bhikkhu/bhikkhuni, tapi dengan bertekad kepada diri sendiri untuk mencapai 10 kesempurnaan (dasa parami) dan mencapai penerangan sempurna. Dengan kesungguhan tekad yang kuat, maka akan selalu terkondisi untuk lahir kembali di lingkungan mendukung* penyempurnaan tersebut.


*Dalam artian mendukung untuk melatih, misalnya kesabaran, berarti di lingkungan yang sering 'menguji kesabaran.' Jadi bukan selalu bahagia, bisa jadi banyak susahnya.


[spoiler=10 Parami]Kedermawanan (dana), moralitas (sila), pelepasan nafsu (nekkhama), kebijaksanaan (pañña), semangat (viriya), kesabaran (khanti), kebenaran (sacca), keteguhan (adhittana), cinta kasih (metta), keseimbangan bathin (upekkha).[/spoiler]


Sostradanie

Quote from: Kainyn_Kutho on 03 November 2010, 08:37:02 AM

Mengambil jalan bodhisatta tidak harus selalu menjadi bhikkhu/bhikkhuni, tapi dengan bertekad kepada diri sendiri untuk mencapai 10 kesempurnaan (dasa parami) dan mencapai penerangan sempurna. Dengan kesungguhan tekad yang kuat, maka akan selalu terkondisi untuk lahir kembali di lingkungan mendukung* penyempurnaan tersebut.


*Dalam artian mendukung untuk melatih, misalnya kesabaran, berarti di lingkungan yang sering 'menguji kesabaran.' Jadi bukan selalu bahagia, bisa jadi banyak susahnya.

Dari perkataan bro,saya jadi berpikir berarti semua kesusahan yang menghadang dalam hidup merupakan ladang yang bagus untuk melatih itu semua.
Berarti belum tentu di kehidupan sekarang kita lahir di lingkungan yang susah.Dan banyak menghadapi rintangan.Itu karena karma buruk di kehidupan yang lalu kan?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

K.K.

Quote from: sriyeklina on 03 November 2010, 12:48:27 PM
Dari perkataan bro,saya jadi berpikir berarti semua kesusahan yang menghadang dalam hidup merupakan ladang yang bagus untuk melatih itu semua.
Berarti belum tentu di kehidupan sekarang kita lahir di lingkungan yang susah.Dan banyak menghadapi rintangan.Itu karena karma buruk di kehidupan yang lalu kan?
Mungkin tidak semua. Ada kesusahan yang memang hanya menghambat perkembangan, tidak ada manfaatnya. Ada juga kesusahan yang dengan mengubah pola pikir, bisa dijadikan sarana latihan.

Misalnya dalam kelahiran sebagai Jotipala, Bodhisatta menghina ajaran Buddha Kassapa, sehingga di kehidupan terakhirnya harus bersusah payah melakukan petapaan siksa diri selama 6 tahun. Petapaan siksa diri itu tidak memberikan manfaat apa-apa.
Di lain pihak, kedekatan kammanya dengan Devadatta memberikan kesempatan bagi Bodhisatta (Vessantara), untuk memberikan anak-istrinya untuk seorang Brahmana jahat (Devadatta). Kesempatan itulah yang membuat Bodhisatta menyempurnakan Dana Parami.

Saya pikir sulit sekali menilai apakah satu kondisi adalah akibat dari kamma buruk ataukah akibat dari suatu tekad penyempurnaan. Tapi secara garis besar saya mengambil kesimpulan, jika kondisi (susah) itu menyebabkan kita menderita dan kita tidak mampu berbuat apa-apa, itu adalah hasil dari kamma buruk. Jika kondisi (susah) itu tidak menyebabkan kita menderita, namun menjadi lebih baik, bisa jadi itu adalah (1) kondisi yang murni terjadi karena tekad (seperti orang kaya sengaja bersusah payah ke daerah kumuh untuk membantu), atau bisa juga (2) gabungan dari buah kamma buruk dan kamma baik (seperti orang terlahir miskin tetapi pandai, sehingga bisa mengusahakan penghidupan yang baik). 

Sostradanie

penjelasannya bisa  diterima dipikiran saya.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Sostradanie

keseimbangan bathin (upekkha)

Bisa dibantu menjelaskan tentang upekkha?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

K.K.

Quote from: sriyeklina on 03 November 2010, 02:45:54 PM
keseimbangan bathin (upekkha)

Bisa dibantu menjelaskan tentang upekkha?
Secara general, keseimbangan bathin yang tidak digoyahkan baik oleh perasaan senang maupun tidak menyenangkan. Tentang 10 Parami, mungkin bacaan topik sebelah bisa memberikan banyak penjelasan.