Enlightment in Christiany

Started by tesla, 03 March 2009, 05:23:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

USKUP SPONG Q&A:

IrvingLetto dari Nova Scotia, Canada, menulis:

"Jika, seperti Anda katakan, tidak ada makam [Yesus] yang kosong, dan kisah-kisah mukjizat tidak menceritakan peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dalam sejarah, apakah yang ada dalam diri Yesus yang begitu dalam memukau murid-murid pertama? Adakah sesuatu tentang Yesus dalam sejarah yang dapat saya acu untuk mengakarkan keyakinan kita sebagai orang kr****n untuk melihat Yesus sebagai ikon iman?"


USKUP SPONG:

Irving yang baik,

Oleh karena saya rasa kita bisa mendokumentasikan bahwa cerita tentang makam yang kosong dan cerita-cerita mukjizat yang terdapat dalam Alkitab adalah tambahan-tambahan belakangan pada kisah Yesus, pertanyaan Anda sesungguhnya membawa kita kepada masalah pengalaman [tentang] Yesus. Pengalaman Yesus itulah yang membuat orang melihatnya sebagai mengalahkan maut dan sebagai tokoh mesianik yang di sekelilingnya belakangan berkembang cerita-cerita mukjizat.

Saya melihat, pengalaman Yesus yang utama adalah sebagai penghancur dinding-dinding batas. Kemanusiaannya dan kesadarannya tampak bagi saya begitu utuh dan begitu luas sehingga ia mampu melepaskan diri dari dorongan survival manusiawi yang mendasar, yang mengikat begitu banyak di antara kita yang kurang berkembang penuh. Tidak seperti kita, tampaknya ia tidak membutuhkan dinding rasa-aman untuk bersembunyi di baliknya. Dengan demikian ia bisa melangkah melampaui dinding-dinding batas antara suku, prasangka, rasa-bersalah dan bahkan agama ke dalam dimensi baru tentang apa artinya menjadi manusia, dan inilah yang membuat orang mengalami Tuhan yang ada di dalam dirinya. Panggilannya kepada kita bukan untuk menjadi religius, melainkan untuk menjadi manusiawi dan menjadi utuh.

Itulah yang ingin disampaikan oleh setiap simbol dalam Alkitab, mulai dari kelahirannya yang seperti mukjizat sampai makamnya yang kosong, sehingga kita bisa membacanya sebagai pintu menuju makna Tuhan."

-John Shelby Spong-
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Dhammapada

Panggilannya kepada kita bukan untuk menjadi religius, melainkan untuk menjadi manusiawi dan menjadi utuh.

pendapat yg bgs
"Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?"

[Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53]