News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Cinta and sex &tingkat kesucian

Started by bond, 29 March 2008, 12:22:31 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

J.W

Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)

Pitu Kecil

Quote from: Jinaraga on 29 March 2008, 01:38:56 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)

Betul2  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Smile Forever :)

bond

Quote from: Che Na on 29 March 2008, 12:34:25 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM


Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Ikutan nimbrung, Menurut saya Kualitas Meditasi dari seseorang bukan dilihat dari apakah dia celibate or die orang yang masih melakukan hubungan sex.

_/\_

Kalau begitu, kenapa Sang Buddha menganjurkan celibate, dan setiap kali latihan vipassana, yogi harus menjalankan atthasila, yg salah satu isinya Abrahmacariya veramani sikkhapadang samadiyami....

_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

nyanabhadra

Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM
Sex adalah suatu hal wajar , jika ia tidak disalahgunakan dalam hal keduniawian


Tetapi dimana ada sex disana ada lobha, dan orang sering mencampur adukan dengan cinta.

Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Seksual adalah hal yg wajar, dan tidak ada yg bilang salah, karena intinya dari seksual yg sesungguhnya adalah untuk meneruskan menurunkan generasi selanjutnya, namun seksual akhirnya lebih sering menjadi sekedar pemuasan nafsu2 rendah. namun tak mudah bagi pasangan suami istri yg hanya melakukan seksual utk meneruskan generasin (walaupun ada, saya rasa jarang)

Selibat adalah menjaga banyak energi seksual, dan ketika menyadari adanya energi2 seksual maka perlu mentransformasikan energi itu menjadi energi positif, bisa mulai dari perenungan, berbagai teknik meditasi yg dianjurkan dan berbagai objek meditasi.

menyadari begitu besarnya energi seksual yg dimiliki oleh setiap makhluk manusia, maka buddha memberi penjelasan detail tentang hal ini, dan seksual menjadi kemelekatan besar yg akan mengikuti manusia, bahkan sepanjang hidup, oleh karena itu selibat sangatlah bagus menunjang latihan spiritual, karena berusaha melepaskan nafsu2 seksual dengan benar dan tepat, secara perlahan-lahan.

dengan demikian, tentunya yg selibat secara umum akan maju lebih cepat dalam spiritual daripada mereka yang terlibat dalam seksual, kalau memang energi seksual tidak memberikan dampak besar bagi kemajuan spiritual, lalu mengapa buddha dengan tegas menyatakan, hubungan seksual dalam bentuk apapun adalah pelanggaran utama yang membuat seorang monastik kehilangan vinaya-nya.

namun, karena karir spiritual masing2 berbeda, sementara ada orang yang walaupun hidup berumah tangga, melakukan hubungan seksual, namun mereka bisa lebih maju pesat dalam spiritual daripada mereka yang selibat, karena mereka yg selibat tidak memanfaatkan kesempatan besar utk berlatih dan hanya bermalas-malasan, sedangkan yg berumah tangga konsisten dan rajin berlatih dan sudah berada di jalur yang benar....tentu saja monastik tersebut akan macet dlm spiritual dibandingkan dengan perumah tangga yang konsisten berlatih.

dan perlu ditegaskan kembali, masuk monastik adalah yang terbaik, dan memanfaatkan kondisi2 yg menunjang utk berlatih gigih, dan merasa ada suatu hal yg sgt urgent yg perlu dituntaskan daripada mengejar istri, kekayaan, posisi, ketenaran, jabatan, dll.

kembali lagi, masing2 bebas meletakkan tujuan mereka, mau fokus spiritual, mau 50-50 (atau kombinasi yg seseorang inginkan), atau rumah tangga doang....silakan pilih.

karena aku sebagai monastik, yah... aku pasti menyarankan masuk monastik :) peace.........(ini iklan positif oke).


bow and respect,

gajeboh angek

Kemelekatan terhadap sesuatu adalah sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan...

Mungkin Samanera bisa memberi contoh pengalaman pribadi?
Mengapa Samanera bisa meninggalkan keduniawian?
Mudah-mudahan berguna bagi yang membaca...

Setahu saya sebelum jadi Samanera dulu sangat mencintai seseorang....
Kalau tidak berkenan mohon maaf.

Snying Rje
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

Quote from: nyanabhadra on 29 March 2008, 01:46:02 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM
Sex adalah suatu hal wajar , jika ia tidak disalahgunakan dalam hal keduniawian


Tetapi dimana ada sex disana ada lobha, dan orang sering mencampur adukan dengan cinta.

Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Seksual adalah hal yg wajar, dan tidak ada yg bilang salah, karena intinya dari seksual yg sesungguhnya adalah untuk meneruskan menurunkan generasi selanjutnya, namun seksual akhirnya lebih sering menjadi sekedar pemuasan nafsu2 rendah. namun tak mudah bagi pasangan suami istri yg hanya melakukan seksual utk meneruskan generasin (walaupun ada, saya rasa jarang)

Selibat adalah menjaga banyak energi seksual, dan ketika menyadari adanya energi2 seksual maka perlu mentransformasikan energi itu menjadi energi positif, bisa mulai dari perenungan, berbagai teknik meditasi yg dianjurkan dan berbagai objek meditasi.

menyadari begitu besarnya energi seksual yg dimiliki oleh setiap makhluk manusia, maka buddha memberi penjelasan detail tentang hal ini, dan seksual menjadi kemelekatan besar yg akan mengikuti manusia, bahkan sepanjang hidup, oleh karena itu selibat sangatlah bagus menunjang latihan spiritual, karena berusaha melepaskan nafsu2 seksual dengan benar dan tepat, secara perlahan-lahan.

dengan demikian, tentunya yg selibat secara umum akan maju lebih cepat dalam spiritual daripada mereka yang terlibat dalam seksual, kalau memang energi seksual tidak memberikan dampak besar bagi kemajuan spiritual, lalu mengapa buddha dengan tegas menyatakan, hubungan seksual dalam bentuk apapun adalah pelanggaran utama yang membuat seorang monastik kehilangan vinaya-nya.

namun, karena karir spiritual masing2 berbeda, sementara ada orang yang walaupun hidup berumah tangga, melakukan hubungan seksual, namun mereka bisa lebih maju pesat dalam spiritual daripada mereka yang selibat, karena mereka yg selibat tidak memanfaatkan kesempatan besar utk berlatih dan hanya bermalas-malasan, sedangkan yg berumah tangga konsisten dan rajin berlatih dan sudah berada di jalur yang benar....tentu saja monastik tersebut akan macet dlm spiritual dibandingkan dengan perumah tangga yang konsisten berlatih.

dan perlu ditegaskan kembali, masuk monastik adalah yang terbaik, dan memanfaatkan kondisi2 yg menunjang utk berlatih gigih, dan merasa ada suatu hal yg sgt urgent yg perlu dituntaskan daripada mengejar istri, kekayaan, posisi, ketenaran, jabatan, dll.

kembali lagi, masing2 bebas meletakkan tujuan mereka, mau fokus spiritual, mau 50-50 (atau kombinasi yg seseorang inginkan), atau rumah tangga doang....silakan pilih.

karena aku sebagai monastik, yah... aku pasti menyarankan masuk monastik :) peace.........(ini iklan positif oke).


bow and respect,

_/\_ ^:)^ ^:)^

Terima kasih Samanera, penjelasan yg sangat baik.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Pitu Kecil

Smile Forever :)

tesla

Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:41:34 PM
Quote from: Jinaraga on 29 March 2008, 01:38:56 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)

Betul2  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
saya tdk sependapat :P

cinta tanpa nafsu adalah cinta yg tak bersyarat.
sedangkan kecintaan terhadap objek tertentu sudah tentu bersyarat.
kalau ditelusuri lagi ada penyebabnya kenapa objek tsb dicintai.

cinta tanpa nafsu adalah cinta yg tidak membedakan siapa/apa yg dicintai dan siapa/apa yg mencintai.

CMIIW
_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Hendra Susanto

terpengaruh oleh napsu: spiritual jalan ditempat
terhanyut oleh napsu: kemunduran spiritual
terbebas dr napsu: perkembangan spiritual yang baik


andry

Apakah sex adalah buah dari cinta??
haha... masalah sex di pikirkan....
yang indah itu nafsunya bukan sex nya..
sexnya adalah biasa2 saja..
sama kayak makan... yang enak itu nafsunya...
IMO inti dari sex atau behubungan intim ialah meneruskan keturunan kan??
Namun jika sex telah dicampuri dgn LDM apalagi berlebihan...
yah bisa jatuh dong...

Jika hidup tanpa sex bisa mengapa, mengapa harus melakukan hubungan badan??
oh..putthujana..putthujana...
Samma Vayama

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

gajeboh angek

Jalan tengah : menghindari jalan pemuasan nafsu dan jalan penyiksaan diri.

Di sini kita berbicara kebutuhan, bukan keinginan. Kita butuh makan untuk bertahan hidup, tetapi bukan berarti kita bisa memilih menu makanan mana yang enak mana yang tidak enak. Kita juga jangan menyiksa diri tidak makan sama sekali.

Sex gak dibutuhkan, tetapi diinginkan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

J.W

Quote from: karuna_murti on 30 March 2008, 12:37:41 PM
Jalan tengah : menghindari jalan pemuasan nafsu dan jalan penyiksaan diri.

Di sini kita berbicara kebutuhan, bukan keinginan. Kita butuh makan untuk bertahan hidup, tetapi bukan berarti kita bisa memilih menu makanan mana yang enak mana yang tidak enak. Kita juga jangan menyiksa diri tidak makan sama sekali.

Sex gak dibutuhkan, tetapi diinginkan.

Gak s7... :P
Semuanya tergantung kembali dengan kita ingin mengantung yang mana.

gajeboh angek

Terserah anda, tetapi gak ada orang yang melakukan pemuasan nafsu bisa terbebaskan.

Quote"Bhikkhus, these two extremes ought not to be cultivated by one gone forth from the house-life. What are the two? There is devotion to indulgence of pleasure in the objects of sensual desire, which is inferior, low, vulgar, ignoble, and leads to no good; and there is devotion to self-torment, which is painful, ignoble and leads to no good.

"The middle way discovered by a Perfect One avoids both these extremes; it gives vision, it gives knowledge, and it leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana. And what is that middle way? It is simply the noble eightfold path, that is to say, right view, right intention; right speech, right action, right livelihood; right effort, right mindfulness, right concentration. That is the middle way discovered by a Perfect One, which gives vision, which gives knowledge, and which leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana.

Dhammacakkappavattana Sutta
Setting Rolling the Wheel of Truth

Anda boleh beranggapan sex dibutuhkan, tetapi kenyataannya gak ada orang yang mati karena gak melakukan hubungan sex.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days