Tidak Memaafkan Bisa Bikin Gila!

[dewi_go]

Apakah Anda sudah tahu bahwa menyimpan amarah dan tidak memaafkan seseorang bisa membuat seseorang menjadi gila?
KapanLagi.com - Rasa bersalah, bila terus dipelihara bisa membunuh kehidupan dan kebahagiaan seseorang. Menaruh orang tersebut dalam dunia kelam penuh beban yang melelahkan. Dan, pada akhirnya membuat orang tersebut gila.

Akibat merasa berdosa, ada beberapa orang yang hampir sepanjang hidupnya tak pernah merasa tenang. Sebagian waktunya dihabiskan untuk meratapi dan menyesali kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Ibu yang membuang bayinya, remaja puteri yang suka memberontak pada almarhum ayahnya, hingga kecelakaan yang menghilangkan nyawa orang lain.

Bila tak ditangani dengan benar, rasa bersalah akibat kecerobohan masa lalu bisa menghantui dan menghambat kebahagiaan masa sekarang dan masa depan.

Bagaimana menghadapinya?

Dengan mengingat fakta bahwa setiap manusia pasti berbuat kesalahan. Yang penting adalah apakah kita memang sengaja melakukannya atau tidak. Jika kita tak sengaja, maka janganlah berlarut-larut dalam kondisi menyalahkan diri sendiri. Apa gunanya menyalahkan diri? Toh, semua itu takkan bisa diulang kembali. Anda juga tak sengaja melakukannya

Bila sengaja...

Katakanlah pada saat itu, ada di antara Anda yang sengaja berbuat jahat. Asal Anda sudah menyadari dan mengakuinya, maka Anda boleh menegakkan kepala lagi. Asal Anda sudah berdoa dan minta ampun pada Tuhan dan orang yang bersangkutan, maka yakinlah bahwa Anda sudah diampuni. Jika dia yang kepadanya Anda berbuat salah enggan memaafkan, maka itu urusannya dengan Tuhan. Anda sudah melakukan tanggung-jawab Anda yaitu minta maaf. Perkara dia ogah memberi maaf, hal itu memang tak bisa dipaksakan.

Bagaimana supaya bisa memaafkan?

Dengan memahami konsep memaafkan yang benar. Banyak orang berpikir bahwa memaafkan adalah melupakan apa yang pernah diperbuat. Kita tak bisa melupakan luka yang pernah ada. Jadi jelas bahwa mengetahui konsep yang benar tentang memaafkan bisa membantu banyak orang untuk tetap melanjutkan hidup dengan kepala tegak.

Apa saja konsep memaafkan itu?[break]

Memaafkan bukanlah melupakan

Anda yang pernah menjalani operasi usus buntu pasti ingat persis bagaimana saat Anda digiring masuk ke dalam ruang operasi. Namun, jika hal itu telah terjadi 3 tahun silam, maka bekas luka itu mungkin masih ada, namun rasa sakitnya telah hilang. Seperti itulah gambaran dari memaafkan, bekas luka mungkin masih ada, namun rasa sakit yang ditimbulkannya telah hilang.

Memaafkan tidak sama dengan menyangkal

Oke, katakanlah dulu Anda salah! Anda memang berbuat ini dan itu, lalu apa? Itu sudah terjadi. Anda mengakuinya. Anda tidak menyangkal kesalahan yang pernah diperbuat. Anda tahu pernah salah, namun Anda belajar darinya.

Memaafkan tak bisa dipaksakan

Sama seperti luka bekas operasi yang memerlukan waktu untuk sembuh dan tak terasa sakit lagi, demikian juga dengan memaafkan. Memaafkan tak bisa diatur atau ditetapkan. Itu harus datang dari kesadaran pribadi dan selalu memakan waktu.

Memaafkan lahir dari keputusan

Anda merasa tertekan. Anda ingin bisa memaafkan diri sendiri, namun rasanya terlalu berat. Anda merasa tak pantas untuk itu. Semakin dipikirkan, hal ini pun semakin mencekik leher. Asal Anda berkata dalam hati mau memaafkan, maka perasaan yang akan mengikuti keputusan, bukan sebaliknya.

Memaafkan bukan tanda kelemahan

Satu hal yang membuat orang segan minta maaf adalah ketakutan direndahkan. Padahal kita semua tahu bahwa memaafkan adalah tanda kebesaran hati seseorang. Mari, sambut hidup bahagia bebas stres dengan memaafkan diri dan orang lain tentunya! (wo/meg)

[Juice_alpukat]

Matur nuwun