Konsep Ketuhananan

Started by kevin_kin, 06 July 2010, 08:42:37 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kevin_kin

Utk rekan-rekan sedharma sekalian,,saya masih baru disni dan ingin menanyakan ttg konsep ketuhanan.

SETAHU saya,Sang Buddha tidak pernah membahas ttg Tuhan di DharmaNya,melainkan konsep Ketuhanan... Dan dalam konsep Ketuhanan tersebut disebutkan 'O para bhikhu,ada yg tidak terlahir yg tidak terjelma etc'
Jadi MENURUT saya,Tuhan itu tidak ada karna Sang Buddha bilang itu 'tidak. . . tidak... tidak....' . Akan tetapi di awal kalimat tersebut Sang Buddha meng'iya'kan bahwa ADAnya yg TIDAK ADA tersebut. Kebetulan saya belajar sedikit ttg zen,melihat kata2 tersebut saya menjadi terpikir bawah yg dimaksud dgan Sang Buddha bahwa yg 'yg tidak terlahir,yg tidak terjelma,etc' tersebut menimbulkan makna KEKOSONGAN. Jadi Sang Buddha membenarkan bawah ADAnya kekosongan tersebut. Terlebih lanjut lagi, sifat kekosongan tersebut bisa dikaitkan dgan Nibbana karena dgan didalam kondisi Nibbana tersebut terdapat kekosongan(tak adanya dukkha etc gtu2).


Jadi intinya, sang buddha meng'iya'kan bahwa ADAnya yang tidak terlahir etc. akan tetapi (yg tak terlahir etc gtu = tidak ada = kekosongan = nibbana)

Nah yang menjadi pertanyaan saya,, apakah analisis saya ttg konsep ketuhana yg di atas benar? :)




maaf apabila saya salah,,saya menanyakan begini krna saya ikud program utk menjadi dhammaduta dan harus mengerti ttg hal yg seperti ini.. :)

Terima kasih atas perhatian dan jwabannya ^:)^
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

markosprawira

dear bro kevin

yang disebut dalam udana viii itu pun belum tentu konsep ketuhanan dalam buddhism...... itu disebut konsep ketuhanan karena per tahun 1970an, semua agama yang mau diakui di indonesia harus mengakui "Tuhan"

karena itulah dicari2 n dimunculkanlah "konsep ketuhanan"

kalau saya boleh bilang, lebih baik bro kevin sebagai calon dhammaduta, lebih baik dengan tegas bilang bhw "Tidak ada Tuhan seperti yg ada di paham lain misal sebagai pencipta"... ini untuk meluruskan agar jgn sampai akan jadi kebiasaan seolah2 di buddhism itu ada Tuhan, namun dengan konsep yang berbeda

semoga bermanfaat

Mahadeva

yup sutta yang bro kevin kutip sama sekali tidak menjelaskan tentang Tuhan kok. segala sesuatu nya yang ada di jagad ini sesungguhnya ya tidak terlahir yg tidak terjelma tidak berkondisi. Cuma karena delusi saja, maka kita melihatnya jadi terkondisi yang akibatnya jelas dukkha. Enak to jadi dhammaduta

kevin_kin

 [at] ko markos & raynoism: sep dah..thanks bgd  :)

In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Mahadeva

 [at]  kevin:
kamu baca aja thread baru saya, bisa kamu teliti dulu, barangkali bisa membantu menjawab pertanyaan umat awam saat km jadi dhammaduta seperti:

"Kalo tuhan itu nda ada, mengapa bisa terbentuk asam amino yang begitu kompleks dan makhluk hidup yang teratur seperti sekarang ini?"

menurut saya pertanyaan ini adalah pamungkas para pemercaya tuhan pencipta.

thread nya ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17220.0.html

intan mutiara sari

 _/\_.............Bro yang budiman mungkin saya bisa membantu anda agar anda bisa menjadi Dharma Duta yang handal.
Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha:
"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma,
Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak.
Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang
Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran,
penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak
Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,
pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII :
3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa
dalam bahasa Pali adalah "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang" yang artinya "Suatu Yang
Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak".
Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Mahaesa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat
dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang
Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai
kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan
dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain.
Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain. Sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Budha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama agama lain. semoga yang saya jelaskan ini bisa bermanfaat untuk anda.maaf kalau ada yang salah.Salam Metta............ _/\_