News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Cinta Bumi, Hindari Konsumsi Lobster

Started by Shining Moon, 26 April 2010, 11:19:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Shining Moon

VIVAnews - Meski lezat, bagi Anda yang mencintai Bumi dan lingkungan diharapkan agar menghindari mengonsumsi jenis seafood seperti Lobster atau Udang Karang.

Sebab, Lobster merupakan jenis seafood yang mengalami penurunan populasi yang serius di alam dan dalam proses penangkapannya mungkin terjadi tangkapan sampingan (by catching) terhadap satwa dilindungi.

WWF Indonesia dalam acara memperingati Hari Bumi Dunia yang digelar di Ancol hari ini, dalam panduannya memilih seafood (Seafood Guide) membagi seafood menjadi tiga kategori. Merah (Hindari), Kuning (Kurangi) dan Hijau (Aman).

Kategori merah adalah kategori seafood yang mesti dihindari mengosumsinya. Sebab, jenis seafood ini mengalami penurunan populasi yang serius di alam dan dalam proses penangkapannya mungkin terjadi tangkapan sampingan terhadap satwa dilindungi.

Yang termasuk seafood kategori merah, selain Lobster, adalah penyu dan telur penyu, Hiu dan Ikan Tuna Sirip Biru dan Kuning. Jika Penyu adalah spesies yang resmi dilindungi secara hukum, sedang Lobster perkembangbiakannya lambat dan sedeikit dan rentan terhadap overfishing atau tangkapan berlebih.

Sementara itu, seafood kategori kuning adalah seafood yang seringkali diperoleh dengan cara penangkapan yang tidak lestari atau tidak ramah lingkungan. Selain itu, cara penangkapannya sangat merusak lingkungan. Untuk itu, perlu dikurangi mengonsumsi seafood kategori ini untuk menjaga kelestarian alam.

Seafood yang termasuk kategori kuning adalah Gurita, Telur Ikan, kepiting, Ikan baronang, kakap, udang, dan pari.

Selanjutnya, seafood yang termasuk dalam kategori hijau atau aman untuk dikonsumsi adalah jenis seafood seperti Teri, Ikan Barakuda, Ikan Tongkol, Ikan Bawal, Ikan Cakalang, Ikan Tenggiri, dan Cumi-Cumi. Sebab, cara penangkapan jenis seafood ini ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan.

Untuk melihat daftar lengkap seluruh jenis seafood yang aman dikonsumsi, dapat mengunjungi WWF Guide WWF Indonesia www.wwf.or.id/seafoodguide atau www.panda.org. (hs)

Life is beautiful, let's rock and roll..

hatRed

thanx ci Yuri,

mengingat aye penggemar seafood :P

mungkin untuk seafood seafood hasil dari tambak atau budidaya, seperti udang yang masuk kategori kuning seharusnya tidak kenapa.

dan saya juga pernah lihat kalo gak salah di TVRI ada budidaya lobster juga...

bingung juga yah, bedain lobster yang hasil tangkap dan yang budidaya..

kalo gak salah ingat yang lobster itu dia dipilih pilih lagi yang bagus, katanya yang bagus itu yang sirip belakangnya masih simetris dan bagus.
i'm just a mammal with troubled soul



Shining Moon

kalau saya sih ga berani tred. kolesterol...maklum udah tuwir..
Life is beautiful, let's rock and roll..

Juice_alpukat

Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 11:19:30 PM
VIVAnews - Meski lezat, bagi Anda yang mencintai Bumi dan lingkungan diharapkan agar menghindari mengonsumsi jenis seafood seperti Lobster atau Udang Karang.

Sebab, Lobster merupakan jenis seafood yang mengalami penurunan populasi yang serius di alam dan dalam proses penangkapannya mungkin terjadi tangkapan sampingan (by catching) terhadap satwa dilindungi.

WWF Indonesia dalam acara memperingati Hari Bumi Dunia yang digelar di Ancol hari ini, dalam panduannya memilih seafood (Seafood Guide) membagi seafood menjadi tiga kategori. Merah (Hindari), Kuning (Kurangi) dan Hijau (Aman).

Kategori merah adalah kategori seafood yang mesti dihindari mengosumsinya. Sebab, jenis seafood ini mengalami penurunan populasi yang serius di alam dan dalam proses penangkapannya mungkin terjadi tangkapan sampingan terhadap satwa dilindungi.

Yang termasuk seafood kategori merah, selain Lobster, adalah penyu dan telur penyu, Hiu dan Ikan Tuna Sirip Biru dan Kuning. Jika Penyu adalah spesies yang resmi dilindungi secara hukum, sedang Lobster perkembangbiakannya lambat dan sedeikit dan rentan terhadap overfishing atau tangkapan berlebih.

Sementara itu, seafood kategori kuning adalah seafood yang seringkali diperoleh dengan cara penangkapan yang tidak lestari atau tidak ramah lingkungan. Selain itu, cara penangkapannya sangat merusak lingkungan. Untuk itu, perlu dikurangi mengonsumsi seafood kategori ini untuk menjaga kelestarian alam.

Seafood yang termasuk kategori kuning adalah Gurita, Telur Ikan, kepiting, Ikan baronang, kakap, udang, dan pari.

Selanjutnya, seafood yang termasuk dalam kategori hijau atau aman untuk dikonsumsi adalah jenis seafood seperti Teri, Ikan Barakuda, Ikan Tongkol, Ikan Bawal, Ikan Cakalang, Ikan Tenggiri, dan Cumi-Cumi. Sebab, cara penangkapan jenis seafood ini ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan.

Untuk melihat daftar lengkap seluruh jenis seafood yang aman dikonsumsi, dapat mengunjungi WWF Guide WWF Indonesia www.wwf.or.id/seafoodguide atau www.panda.org. (hs)


vegetarian sj hehehe..

kullatiro

wah tul dulu demen makan kerang darah (sate kerang) tetapi sejak diajak makan seafood di tenda/ resto seafood rasanya kok makan nya jadi seram soalnya waktu dimasak itu di rebus hidup hidup gitu lama kelamaan berasa dah (apa lagi pas rebus nya didepan mata, duh gimana gitu rasanya, berasa ada yang salah gak tahu dimana salah nya). setelah mendalami Buddhism baru tahu salah dimana nya. 

wiithink

kebetulan aku alergi ama seafood, jadi thanks ntuk infonya..


eew

ayo dah stop makan.. lobster enak juga sih tapi  ;D