Dewasa ini dunia semakin canggih,bagaimana menanggapinya?

Started by Riky_dave, 25 December 2009, 01:44:05 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Sekarang saya lihat jejaring facebook sungguh mengguncang dunia,dan komunikasi dewasa ini tidak kalah dengan komunikasi Buddha Sakyamuni,benar sih Buddha Sakya lebih "hebat"  ^:)^
tapi saya ingin menilik kembali,dibenarkah para Bhikkhu-Bhikkhuni menggunakan jejaringan facebook untuk berkomunikasi dengan umatnya?
Dan bagaimana pula dengan beberapa bhiksu-bhiksuni dari sekte tertentu yang sering terlihat di keramaian mall-mall?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

andry

so, bagaimana dengan bikhu2 yg menerangkan dhamma mengunakan laptop
dengan power-point, + dengan anekdot2 vidoe clip..+ dengan film2
hehehe, monggo momentarnye
Samma Vayama

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

kalo kayak BTY, Peacemind, dhammasiri, kayaknya bagus-bagus saja.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Indra

Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?

Riky_dave

Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?
Setuju ko,...tapi ada polemik tertentu juga..
Tidakkah mereka menjadi melekat dengan jejaring tersebut?apalagi facebook yang komunikasinya dengan kecepatan per menit itu..
Kalau saya lihat website2 milik para Bhante,masih masuk akal karena Bhante tersebutnya hanya mengomentari "pas" ada "waktu" saja..
Tapi dewasa ini Bhante yang memakai jejaringan sepertinya mengomentari setiap "event" yang ada,sehingga bisa jadi "itu" dianggap sebagai pegangan dari umat awam,apa yang dikatakan Bhante tersebut..
Memang saya akui,jikalau tujuannya baik dan membabarkan Dhamma,why not?^^
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

Quote from: Riky_dave on 25 December 2009, 02:04:59 PM
Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?
Setuju ko,...tapi ada polemik tertentu juga..
Tidakkah mereka menjadi melekat dengan jejaring tersebut?apalagi facebook yang komunikasinya dengan kecepatan per menit itu..
Kalau saya lihat website2 milik para Bhante,masih masuk akal karena Bhante tersebutnya hanya mengomentari "pas" ada "waktu" saja..
Tapi dewasa ini Bhante yang memakai jejaringan sepertinya mengomentari setiap "event" yang ada,sehingga bisa jadi "itu" dianggap sebagai pegangan dari umat awam,apa yang dikatakan Bhante tersebut..
Memang saya akui,jikalau tujuannya baik dan membabarkan Dhamma,why not?^^

kita tidak bisa menilai apakah mereka melekat atau tidak melekat. idealnya jika bhikkhu menggunakan sesuatu, maka ia harus menggunakannya dengan bijaksana dan perenungan.

Ada beberapa kasus bukan si bhikkhu yg bermain facebook, melainkan orang2 yg menjadi pengikut setia bhikkhu tersebut yg menggunakan nama bhikkhu itu. misalnya account facebook Bhikkhu Jinadhammo, padahal beliau bahkan tidak punya HP apalagi komputer, account Bhikkhu Bodhi juga ada

Riky_dave

Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:32:11 PM
Quote from: Riky_dave on 25 December 2009, 02:04:59 PM
Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?
Setuju ko,...tapi ada polemik tertentu juga..
Tidakkah mereka menjadi melekat dengan jejaring tersebut?apalagi facebook yang komunikasinya dengan kecepatan per menit itu..
Kalau saya lihat website2 milik para Bhante,masih masuk akal karena Bhante tersebutnya hanya mengomentari "pas" ada "waktu" saja..
Tapi dewasa ini Bhante yang memakai jejaringan sepertinya mengomentari setiap "event" yang ada,sehingga bisa jadi "itu" dianggap sebagai pegangan dari umat awam,apa yang dikatakan Bhante tersebut..
Memang saya akui,jikalau tujuannya baik dan membabarkan Dhamma,why not?^^

kita tidak bisa menilai apakah mereka melekat atau tidak melekat. idealnya jika bhikkhu menggunakan sesuatu, maka ia harus menggunakannya dengan bijaksana dan perenungan.

Ada beberapa kasus bukan si bhikkhu yg bermain facebook, melainkan orang2 yg menjadi pengikut setia bhikkhu tersebut yg menggunakan nama bhikkhu itu. misalnya account facebook Bhikkhu Jinadhammo, padahal beliau bahkan tidak punya HP apalagi komputer, account Bhikkhu Bodhi juga ada
Nah,kalau case seperti itu bagaimana kita menyikapinya?maksudnya lebih jelasnya umat Buddha menyikapinya?Tidakkah itu bisa disalahgunakan?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

Quote from: Riky_dave on 25 December 2009, 02:57:07 PM
Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:32:11 PM
Quote from: Riky_dave on 25 December 2009, 02:04:59 PM
Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?
Setuju ko,...tapi ada polemik tertentu juga..
Tidakkah mereka menjadi melekat dengan jejaring tersebut?apalagi facebook yang komunikasinya dengan kecepatan per menit itu..
Kalau saya lihat website2 milik para Bhante,masih masuk akal karena Bhante tersebutnya hanya mengomentari "pas" ada "waktu" saja..
Tapi dewasa ini Bhante yang memakai jejaringan sepertinya mengomentari setiap "event" yang ada,sehingga bisa jadi "itu" dianggap sebagai pegangan dari umat awam,apa yang dikatakan Bhante tersebut..
Memang saya akui,jikalau tujuannya baik dan membabarkan Dhamma,why not?^^

kita tidak bisa menilai apakah mereka melekat atau tidak melekat. idealnya jika bhikkhu menggunakan sesuatu, maka ia harus menggunakannya dengan bijaksana dan perenungan.

Ada beberapa kasus bukan si bhikkhu yg bermain facebook, melainkan orang2 yg menjadi pengikut setia bhikkhu tersebut yg menggunakan nama bhikkhu itu. misalnya account facebook Bhikkhu Jinadhammo, padahal beliau bahkan tidak punya HP apalagi komputer, account Bhikkhu Bodhi juga ada
Nah,kalau case seperti itu bagaimana kita menyikapinya?maksudnya lebih jelasnya umat Buddha menyikapinya?Tidakkah itu bisa disalahgunakan?

sepertinya juga tidak menjadi masalah, karena sejauh ini mereka hanya menggunakannya sebagai tempat untuk saling berbagi informasi sehubungan dengan bhikkhu idola mereka.

saya sendiri berhasil menghubungi Bhikkhu Bodhi melalui informasi yg saya peroleh dari facebook.

jika ada indikasi penyalahgunaan, yg dapat kita lakukan adalah tidak mengunjungi account facebook tersebut. kalau mau sedikit repot boleh saja kita melaporkan tindakan penyalahgunaan ini kepada manajemen Facebook.

marcedes

 [at] bro ricky
memang ada beberapa bikkhu yg menggunakan jaringan facebook seperti sekilas tidak serius dengan latihan di jalani-nya...
misalkan sibut chit chat gosip-gosip atau terlibat pembicaraan yg tidak bermanfaat....seperti mengumpat dsb-nya..
ada kok bikkhu seperti ini...

ada juga bikkhu yg menggunakan jaringan facebook untuk melihat perkembangan zaman dan membicarakan sesuatu yg bermanfaat saja....
jadi sy kira pernyataan indra,dkk ada benarnya tetapi pernyataan anda jg ada benarnya...
perspektif
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

chingik

Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?

Oya, om Indra, mohon informasinya, jaman dulu ada perahu/rakit dan kereta kuda, apakah Buddha dan para siswa boleh atau ada menggunakannya?

Indra

Quote from: chingik on 25 December 2009, 07:28:16 PM
Quote from: Indra on 25 December 2009, 02:00:56 PM
Bhikkhu juga tentu harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan selama teknologi itu dimanfaatkan untuk tujuan2 positif tentu tidak apa2. pada masa Sang Buddha belum ada pesawat terbang, jadi pergi kemana2 hanya dengan berjalan kaki, namun apakah berarti bhikkhu tidak boleh naik pesawat terbang?

Oya, om Indra, mohon informasinya, jaman dulu ada perahu/rakit dan kereta kuda, apakah Buddha dan para siswa boleh atau ada menggunakannya?

naik perahu/rakit sih ada disebutkan dalam sutta, tapi naik kuda/kereta blm pernah baca/dengar

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...