3 x 8 = 24?

Started by Lily W, 24 November 2009, 11:37:24 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Deva19

ternyata kebijaksaan tidak keluar dari logika. tetapi ia melampui batas logika.

logika tanpa kebijaksaan, akan bersifat lokal.

8x4 itu memang bnar 24. ini kebenaran lokal.

tapi mata kebijaksanaan confusius tidak hanya melihat kebenaran lokal saja, dia dapat melihat lebih banyak realitas kebenaran, sehingga dengannya logika-logika lainnya dapat ditemukan.

hmmm....

The Ronald

klo seandainya muridnya juga bertaruh nyawa gimana? psti confusius jadi confused
...

The Ronald

Quote from: johan3000 on 27 November 2009, 05:15:10 PM
rasanya org dulu (sekarang juga) banyak yg hobi BERTARUH...

gimana kalau BERTARUH pakai isteri ?...........bolehkah???

soalnya sih org kaya ini salah satu dari empat istrinya
ada yg qualitynya kurang bagus... jadi mau di lego gitu...

=))
di lego..klo kalah..gpp, toh bisa nyari yg baru...
klo menang, yah bisa di pake buat taruhan yg laen lagi :)
...

wen78

ada cerita Zen juga yg seperti ini, mungkin pada sudah tau ;D
aye kopas lagi ;D

Suatu hari seorang Master Zen memanggil kedua muridnya untuk diajarkan sebuah prinsip baru dalam hal meditasi. Kedua murid beliau menghadap dan dengan tekun belajar. Singkat cerita, keduanya pun dapat menyelesaikan pelajaran itu dengan baik. Keluar dari padepokan belajar, kedua murid tersebut terlibat dalam diskusi mengenai prinsip yang baru dipelajari. Diskusi itu akhirnya bermuara pada tafsir yang berbeda. Untuk memastikan tafsir siapa yang benar, kedua murid tersebut sepakat untuk menemui guru mereka satu per satu.
Murid pertama, dengan panjang lebar mencoba memberikan argumentasinya sejauh pemahamannya. Sang guru kemudian mengatakan, "Kamu benar!." Dengan rasa senang dan bangga murid pertama itu keluar dari ruang sang guru untuk memberikan kesempatan kepada murid kedua menghadap. Setelah mendengar argumentasi murid kedua, sang guru berkata, "Kamu benar!." Asisten sang guru yang berada di ruangan itu menjadi bingung mendengar jawaban gurunya yang membenarkan kedua muridnya yang jelas-jelas memiliki tafsir berbeda. Dia lantas protes, "Guru, bagaimana mungkin pandangan dua murid yang berbeda tadi dua-duanya guru katakan benar ?". Mendengar protes itu, sang guru pun tersenyum dan menjawab, "Kamu juga benar!."


kl di terapkan di cerita TS, mungkin guru nya akan menjawab "dua2 nya benar, tapi bagi saya 3x8=10" :))
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Deva19

 [at] wen

amatlah berat untuk mengatakan "kamu benar".

padahal sebagian orang bertanya tidak selalu mencari informasi yang benar dan tidak selalu siap disalahkan, melainkan hanya mencari pembenaran. tidak ada gunanya untuk mengatakan "kamu salah" kepada mereka yang tidak siap mengerti.

tetapi, bila confisius membenarkan 3x8=23, maka bagaimana bila kelak orang tersebut akan meneruskan ajaran yang salah kepada orang lain bahwa 3x8=23? demikian juga dua murid zen, bila master zen menilai benar terhadap kalimat yang salah, bagaimana bila kelak murid zen tersebut mnyebarkan ajaran yang salah kepada orang lain. tidakkah menjadi kamma buruk bagi guru zen tersebt karena telah menyebabkan orang lain memiliki pandangan salah (ditti)?

wen78

#35
Quote from: Deva19 on 29 November 2009, 03:17:28 PM
tetapi, bila confisius membenarkan 3x8=23, maka bagaimana bila kelak orang tersebut akan meneruskan ajaran yang salah kepada orang lain bahwa 3x8=23?

kebenaran akan terungkap, bila alasan dibalik Confucius membenarkan 3x8=23 terungkap yaitu demi menyelamatkan 1 nyawa.
mungkin kebenaran ini ikut terbawa dalam kubur dan tidak ada yg mengetahuinya.
namun setidak2nya 1 nyawa telah tertolong dan hanya nama Confucius lah yg tercoreng.
serta sesungguhnya Confucius tidak mengajarkan 3x8=23, tetapi si pembelilah (di cerita atas) yg mengajarkan 3x8=23 ;D



Quote from: Deva19 on 29 November 2009, 03:17:28 PMdemikian juga dua murid zen, bila master zen menilai benar terhadap kalimat yang salah

kisah Zen diatas, guru Zen membenarkan kedua2nya karena sebagai seorang guru mengetahui tingkat pemahaman murid2nya. sehingga yg 1 mengatakan A adalah benar, karena memang tingkat pemahamannya baru sampai taraf A, dan begitu pula sebaliknya pada B.


Quote from: Deva19 on 29 November 2009, 03:17:28 PMbagaimana bila kelak murid zen tersebut mnyebarkan ajaran yang salah kepada orang lain. tidakkah menjadi kamma buruk bagi guru zen tersebt karena telah menyebabkan orang lain memiliki pandangan salah (ditti)?

bila kelak murid tersebut mengajarkan sesuai pemahamannya, sesungguhnya bukanlah sebuah ajaran yg salah, tetapi ajaran yg belum sempurna.

begitu pula saya memahami cerita Zen ini dan penjelasan saya ke bro Deva19. mungkin belum sempurna dalam menjelaskannya, dan mungkin akan lebih sempurna 10thn lagi... dan mungkin juga 10 thn lagi tetap aja sama seperti yg sekarang dan gak berkembang :))




bagi saya, inti cerita2 diatas, bukan mengajarkan kita untuk membenarkan jika orang lain mengatakan sesuatu yg salah, tetapi mengajarkan kebijaksanaan dalam memahami sisi pemahaman orang lain, kebijaksanaan dalam bertindak, segala sesuatu jangan ditelan bulat2, dan jangan ngotot dengan pandangan sendiri ;D
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

johan3000

#36
Apakah taruhan boleh dibatalkan apabila disetujuin oleh kedua belah pihak ?

Menurut gw sih bukan harga mati....,
jadi lebih baik kedua org yg suka taruhan tsb dididik kembali,
dan taruhan dibatalkan.

seharusnya guru bertanya : sejak kapan dan dari mana kalian berdua belajar suka bertaruh...?  :P :P

Apakah murid Buddha dahulu juga ada yg suka bertaruh ?
:)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Deva19

Quote from: wen78
begitu pula saya memahami cerita Zen ini dan penjelasan saya ke bro Deva19. mungkin belum sempurna dalam menjelaskannya, dan mungkin akan lebih sempurna 10thn lagi... dan mungkin juga 10 thn lagi tetap aja sama seperti yg sekarang dan gak berkembang laugh

nice post!

purnama

Namanya juga cerita tak perlu diambil serius, lagi pula benar tidak isi cerita itu, siapapun bisa mengarang seperti itu, termasuk g, G ganti bukan konficius gimana kalo g ganti Buddha, gimana pandangan loe orang, apa Buddha ngak ajarin judi ?. Namanya juga cerita suka - suka sipengarang, Lagi pula yang u baca belum kejadian, atau ngak ada bukti terjadi, ambil point baiknya aja, ini ngak ada bedanya dengan cerita zen.

exam

#39
masih ingat cerita 1 ons berapa gram ?
kira-kira begini, gak tahu bener apa enggak sih

ada orang indo, kerja di luar negeri (jerman kalo gak salah)
kerjanya kalo gak salah nyampur adonan utk product

si orang indo ini taunya 1 ons = 100 gram
jadi dia nyampur adonan sesuai yang dia tahu bener
akhirnya adonannya selalu gak lolos QC (quality control)
and akibatkan kerugian (belum sampe kerugian nyawa sih)

bossnya lalu investigate dan ketahuan biang keroknya si orang indo ini
di interogasi
kata orang indo, dia dulu sekolah emang di ajarin begitu kalau 3x8=23  eh kalo 1ons=100gram

boss bilang ok U cari and tunjukkan buku ame I  
kalau 1 ons = 100gram
kalo loe bisa tunjukkin buku yg bilang seperti itu, you gw maafkan
selanjutnya gw lupa ceritanya gimana.....silahkan cari di google

nah bisa  bayangkan kalo si pembeli kain memegang kata-kata confucius ????
bakal ada akibat-akibat yg lebih buruk di masa datang
mungkin kerugian materi
lebih parah lagi kehilangan nyawa  atau beberapa nyawa ?

so u decide............apakah confucu akan membiarkan 3x8=23  kalo dia kepikiran si pembeli kain bakalan kerja di jerman ngaduk adonan ?