Kata Temenku tentang SAng Buddha

Started by Satria, 23 May 2011, 10:18:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kelana

#210
Attānaṃ ce tathā kayirā, yathāññamanusāsati; Sudanto vata dametha, attā hi kira duddamo.
One should do what one teaches others to do; if one would train others, one should be well controlled oneself. Difficult, indeed, is self-control.
Dhammapada 12: 159

Dalam bahasa Pali-nya tidak ada kata "issara" bahkan tidak ada kata "brahma" . Lalu muncul dari mana kata tuhan??

Salah satu error yang sering dilakukan oleh penerjemah Indonesia dari teks bahasa Inggris adalah menerjemahkan kata 'lord' (tuan) yang disalahartikan dengan 'Lord' (tuhan). Saya sering menemukan hasil penerjemah Indonesia non-Buddhis yang mencoba menerjemahkan teks Buddhis. Hasilnya tidak karuan karena tidak memahami konteks sebenarnya dari apa yang ia terjemahkan.
Berusaha memahami sutta tapi berdasarkan buku lain dan tidak langsung menelaah suttanya, sama seperti berusaha mencintai seorang wanita melalui wajah ayahnya. Dan inilah yang mungkin terjadi dengan TS (atau temannya) berusaha memahami sutta tapi ia mengambil bahan dari buku lain yang dianggapnya benar 100%
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

adi lim

#211
Quote from: Kelana on 27 May 2011, 10:22:26 AM
Berusaha memahami sutta tapi berdasarkan buku lain dan tidak langsung menelaah suttanya, sama seperti berusaha mencintai seorang wanita melalui wajah ayahnya. Dan inilah yang mungkin terjadi dengan TS (atau temannya) berusaha memahami sutta tapi ia mengambil bahan dari buku lain yang dianggapnya benar 100%


bold : atau mungkin berusaha mencintai seorang pria dari wajah kakeknya   :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Kelana

Mungkin dari topik ini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa ada manfaat dibalik pembahasan sutta/sutra, ada manfaat menelaah kata-kata dalam sutta. Seperti pada kasus di topik ini, kita perlu menelaah kata-kata dalam sutta/sutra sehingga kita tidak terjebak dalam pemutarbalikan fakta.

Dan terlalu berlebihan jika kita langsung menghakimi seseorang yang membahas, menelaah sutta/sutra sebagai orang yang melekat pada sutta/sutra atau sebagai orang yang melakukan hal yang sia-sia.

Semoga mereka yang menolak mentah-mentah akan studi, penelaahan akan kata-kata dalam sutta/sutra, dapat belajar dari topik ini.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Dhammapada

sangat menyedihkan ternyata di forum tetangga sebelah pun ada
http://myq****.com/forum/showthread.php/26409-Keanehan-Keyakinan-Umat-Buddhis?s=873ebbbe98b09d528e318d03afa7b6ee
ujung2nya bny serangan dr mereka...... ??? ??? ???
"Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?"

[Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53]

adi lim

^^^
ndak masalah !
toh memang bedakan, antara kepercayaan dan kebenaran :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.