ADAM DAN HAWA?????????

Started by rednoz, 15 November 2009, 06:08:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

rednoz

namobudhaya....

sy ingin bertanya kepada teman2 semua yg lebih mengerti tenteng pandangan agama budha terhadap history dr adam dan hawa?? kalo menurut pandangan dan versi budhis gmn???? thx....


Regards...



The Ronald

#1
... ttg adam dan hawa...?
adam dan hawa  = bukan manusia pertama , di ajaran Buddha gak ada cerita adam dan hawa

hmm ada cluenya di Aganna sutta

Quote# Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan bilamana hal ini terjadi, umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di Abbassara (Alam Cahaya); di sana mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali.

Vasettha, terdapat juga suatu saat, cepat atau lambat, setelah selang suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini mulai terbentuk kembali. Dan ketika hal ini terjadi, mahluk­mahluk yang mati di Abhassara (Alam Cahaya), biasanya terlahir kembali di sini sebagai manusia. Mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali.
# Pada waktu itu semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan; siang maupun malam belum ada, bulan maupun pertengahan bulan belum ada, tahun-tahun maupun musim-musim belum ada; laki-laki maupun wanita belum ada. Mahluk­mahluk hanya dikenal sebagai mahluk-mahluk saja.

Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi mahluk-mahluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul ke luar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tanah itu.
# Kemudian, Vasettha, di antara mahluk mahluk yang memiliki pembawaan sifat serakah (lolajatiko) berkata: O apakah ini? dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Dan mahluk-mahluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu dengan jari jarinya. Dengan mencicipinya, maka mereka diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk ke dalam diri mereka. Maka mahluk-mahluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka. Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak. Demikian pula dengan siang dan malam, bulan dan pertengahan bulan, musim-musim dan tahun-tahun pun terjadi. Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.
# Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir : Kita lebih indah daripada mereka, mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahannya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka sari tanah itupun lenyap. Dengan lenyapnya sari tanah itu, mereka berkumpul bersama-sama dan meratapinya: "Sayang, lezatnya! Sayang lezatnya!" Demikian pula sekarang ini, apabila orang menikmati rasa enak, ia akan berkata: "Oh lezatnya! Oh lezatnya!; yang sesungguhnya apa yang mereka ucapkan itu hanyalah mengikuti ucapan masa lampau, tanpa mereka mengetahui makna dari kata-kata itu.
# Kemudian, Vasettha, ketika sari tanah lenyap bagi mahluk mahluk itu, muncullah tumbuh-tumbuhan dari tanah (Bhumi­pappatiko). Cara tumbuhnya adalah seperti tumbuhnya cendawan. Tumbuhan ini memiliki warna, bau dan rasa; lama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tumbuhan itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tumbuhan itu. Kemudian mahluk­mahluk itu mulai makan tumbuh-tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut. Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka berkembang menjadi lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir: Kita lebih indah daripada mereka; mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahan dirinya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul dan cara tumbuhnya adalah seperti bambu. Tumbuhan ini memiliki warna, bau dan rasa; sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tumbuhan itu; lama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tumbuhan itu.
# Kemudian, Vasettha, mahluk-mahluk itu mulai makan tumbuhan menjalar tersebut. Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar tersebut, dan hal itu berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat; dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini; maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir : Kita lebih indah daripada mereka; mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahan dirinya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap. Dengan lenyapnya tumbuhan menjalar itu, mereka berkumpul bersama-sama meratapinya : "Kasihanilah kita, milik kita hilang! Demikian pula sekarang ini, bilamana orang-orang ditanya apa yang menyusahkannya, mereka menjawab : "Kasihanilah kita! Apa yang kita miliki telah hilang; yang sesungguhnya apa yang mereka ucapkan itu hanyalah mengikuti ucapan pada masa lampau, tanpa mengetahui makna daripada kata-kata itu."
# Kemudian, Vasettha, ketika tumbuhan menjalar lenyap bagi mahluk-mahluk itu, muncullah tumbuhan padi (sali) yang masak dalam alam terbuka (akattha-pako), tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Bilamana pada sore hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan malam, maka keesokan paginya padi itu telah tumbuh den masak kembali. Bilamana pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang; maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali; demikian terus-menerus padi itu muncul.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-laki pun sangat memperhatikan tentang keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indria yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indria tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin (methuna).

ada juga wikinya : http://en.wikipedia.org/wiki/Agga%C3%B1%C3%B1a_Sutta
...

rednoz

Quote from: The Ronald on 15 November 2009, 06:25:20 PM
... ttg adam dan hawa...?
adam dan hawa  = bukan manusia pertama , di ajaran Buddha gak ada cerita adam dan hawa

hmm ada cluenya di Aganna sutta

Quote# Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan bilamana hal ini terjadi, umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di Abbassara (Alam Cahaya); di sana mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali.

Vasettha, terdapat juga suatu saat, cepat atau lambat, setelah selang suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini mulai terbentuk kembali. Dan ketika hal ini terjadi, mahluk­mahluk yang mati di Abhassara (Alam Cahaya), biasanya terlahir kembali di sini sebagai manusia. Mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup secara demikian dalam masa yang lama sekali.
# Pada waktu itu semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan; siang maupun malam belum ada, bulan maupun pertengahan bulan belum ada, tahun-tahun maupun musim-musim belum ada; laki-laki maupun wanita belum ada. Mahluk­mahluk hanya dikenal sebagai mahluk-mahluk saja.

Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi mahluk-mahluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul ke luar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tanah itu.
# Kemudian, Vasettha, di antara mahluk mahluk yang memiliki pembawaan sifat serakah (lolajatiko) berkata: O apakah ini? dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Dan mahluk-mahluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu dengan jari jarinya. Dengan mencicipinya, maka mereka diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk ke dalam diri mereka. Maka mahluk-mahluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka. Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak. Demikian pula dengan siang dan malam, bulan dan pertengahan bulan, musim-musim dan tahun-tahun pun terjadi. Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.
# Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir : Kita lebih indah daripada mereka, mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahannya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka sari tanah itupun lenyap. Dengan lenyapnya sari tanah itu, mereka berkumpul bersama-sama dan meratapinya: "Sayang, lezatnya! Sayang lezatnya!" Demikian pula sekarang ini, apabila orang menikmati rasa enak, ia akan berkata: "Oh lezatnya! Oh lezatnya!; yang sesungguhnya apa yang mereka ucapkan itu hanyalah mengikuti ucapan masa lampau, tanpa mereka mengetahui makna dari kata-kata itu.
# Kemudian, Vasettha, ketika sari tanah lenyap bagi mahluk mahluk itu, muncullah tumbuh-tumbuhan dari tanah (Bhumi­pappatiko). Cara tumbuhnya adalah seperti tumbuhnya cendawan. Tumbuhan ini memiliki warna, bau dan rasa; lama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tumbuhan itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tumbuhan itu. Kemudian mahluk­mahluk itu mulai makan tumbuh-tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut. Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka berkembang menjadi lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir: Kita lebih indah daripada mereka; mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahan dirinya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul dan cara tumbuhnya adalah seperti bambu. Tumbuhan ini memiliki warna, bau dan rasa; sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warnanya tumbuhan itu; lama seperti madu tawon murni, demikianlah manisnya tumbuhan itu.
# Kemudian, Vasettha, mahluk-mahluk itu mulai makan tumbuhan menjalar tersebut. Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar tersebut, dan hal itu berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat; dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini; maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk, dengan berpikir : Kita lebih indah daripada mereka; mereka lebih buruk daripada kita. Sementara mereka bangga akan keindahan dirinya sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap. Dengan lenyapnya tumbuhan menjalar itu, mereka berkumpul bersama-sama meratapinya : "Kasihanilah kita, milik kita hilang! Demikian pula sekarang ini, bilamana orang-orang ditanya apa yang menyusahkannya, mereka menjawab : "Kasihanilah kita! Apa yang kita miliki telah hilang; yang sesungguhnya apa yang mereka ucapkan itu hanyalah mengikuti ucapan pada masa lampau, tanpa mengetahui makna daripada kata-kata itu."
# Kemudian, Vasettha, ketika tumbuhan menjalar lenyap bagi mahluk-mahluk itu, muncullah tumbuhan padi (sali) yang masak dalam alam terbuka (akattha-pako), tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Bilamana pada sore hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan malam, maka keesokan paginya padi itu telah tumbuh den masak kembali. Bilamana pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang; maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali; demikian terus-menerus padi itu muncul.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-laki pun sangat memperhatikan tentang keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indria yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indria tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin (methuna).

ada juga wikinya : http://en.wikipedia.org/wiki/Agga%C3%B1%C3%B1a_Sutta


wow... thx atas pencerahaanya bro...

Brado

Abbassara (alam cahaya) itu ada di mana ya dari 31 alam kehidupan ?
Apakah proses terjadinya planet baru yang akan akan di huni manusia di tata surya yang luas ini, harus selalu terjadi dari kematian makhluk di alam Abbassara ?

The Ronald

Quote1) Arupa Loka (Alam Tanpa Bentuk)
   a. N'eva Sanna N'asannayatana
   b. Akincannayatana
   c. Vinnanancayatana
   d. Akasanancayatana
2) Rupa Loka (Alam Berbentuk)
   A. Catutha Jhana Bhumi (Alam Jhana Keempat)
        a. Akamittha
        b. Sudassi
        c. Sudassa
        d. Atappa
        e. Aviha
        f. Asannasatta
        g. Vehapphala
   B. Tatiya Jhana Bhumi (Alam Jhana Ketiga)
        a. Subbakinha
        b. Appamanasubha
        c. Parittasubha
   C. Dutiya Jhana Bhumi (Alam Jhana Kedua)
        a. Abhassara
        b. Appamanabha
        c. Parittabha
   D. Pathama Jhana Bhumi (Alam Jhana Pertama)
        a. Maha Brahma
        b. Brahma Purohita
        c. Brahma Parisajja
3) Kama Loka (Alam Nafsu / Keinginan)
   A. Sugati (Alam Bahagia)
       ● Devaloka (Alam Dewa)
           a. Paranimmitavasavattu
           b. Nimmanaran
           c. Tusita
           d. Yama
           e. Tavatimsa
           f. Catummaharajika
       ● Manussa (Alam Manusia)
   B. Dugati (Alam Sengsara)
        a. Asurayoni
        b. Petayoni
        c. Tiracchanayoni
        d. Niraya

harus kah?? mungkin tidak mungkin iya, tp klo lewat nalar, yg selamat dari kehancuran alam, salah satunya Abbassara, dan yg paling pendek umurnyanya juga Abbassara, yg lain lama banget umurnya, soalnya dah di Jhana 3 dst, di Jhana 2 sisa Abbassara doank yg selamat, di bawahnya hancur semua
...

chubby

kalo alam dibawah abbassara hancur semua,, penghuni2nya pada kemana? ikut lahir diabbassara? atau lenyap?
hy2 salam kenal ya semuanya

Sukma Kemenyan

#6
 [at] chubby:
Dalam kosmologi buddhist, Alam Semesta itu bukan hanya Matahari yg kita kenal...
Bahkan ...
erm... silahkan baca ndiri dagh...

[spoiler="Universe"]Our Earth feels like all there is, but we know that it's just a tiny planet in a vast Solar System. And our Solar System is just one member of a vast Milky Way galaxy with 200 to 400 billion stars. But how many galaxies are there in the entire Universe?

This is a difficult number to know for certain, since we can only see a fraction of the Universe, even with our most powerful instruments. The most current estimates guess that there are 100 to 200 billion galaxies in the Universe, each of which has hundreds of billions of stars. A recent German supercomputer simulation put that number even higher: 500 billion. In other words, there could be a galaxy out there for every star in the Milky Way.

As I mentioned, these numbers are considered rough estimates. In order to create these estimates, astronomers use a powerful telescope, like the Hubble Space Telescope, to deeply study a region of the sky. By gathering light for hundreds of hours, Hubble is able to see more deeply than any Earth-based telescope could ever hope to look. Astronomers count up the number of galaxies in the cone of space that makes up the deep image, and then use this as an average for the rest of the sky. Even though they're really only observed a tiny fraction of the sky at that depth, they can estimate the rest.

Most of the galaxies in the Universe are probably tiny dwarf galaxies. For example, in our Local Group of galaxies there are only 3 large spiral galaxies: the Milky Way, Andromeda, and the Triangulum Galaxy. The rest are dwarf and irregular galaxies.

We have written many articles about galaxies for Universe Today. Here's an article about the number of stars in the Milky Way, and here's another about the number of stars in the whole Universe.


Astronomers think that there are hundreds of billions galaxies in the universe, however the exact number is not known. But astronomers should know how many galaxies we've actually seen and discovered, right?  Well, not necessarily.  "We don't know," says Ed Churchwell, professor of astronomy at the University of Wisconsin-Madison. "We know it's a very large number."  In just one image for example, the Hubble Ultra Deep Field, above, there are about 10,000 galaxies visible.

In our own galaxy, There are between 100-300 billion stars in the Milky Way.  At most, 8,479 of them are visible from Earth.  Roughly 2,500 stars are available to the unaided eye in ideal conditions from a single spot at a given time.

But the number of galaxies will keep growing as our telescopes get better and can look out and back farther in time.


"To count them all, you have to be able to look far enough back in time or deep enough in space to see when galaxies were formed," Churchwell says. "We haven't reached that point yet. It's not a well-determined number, but at some point we're going to reach it."

The estimate of how many galaxies there are in the universe is done by counting how many galaxies we can see in a small area of the sky. This number is then used to guess how many galaxies there are in the entire sky.

For the time being, the hundreds of billions in the tally are extrapolated from the Hubble Ultra Deep Field, taken over a time period in 2003 and 2004. Pointed at a single piece of space for several months — a spot covering less than one-tenth of one-millionth of the sky — Hubble returned an image of galaxies 13 billion light years away.



Hubble Deep Field. Credit: NASA

"You look at that and say, 'How many galaxies can I see?'" Churchwell explains. "And that turns out to be a very large number."

"Then you take that number of galaxies from that postage-stamp-sized piece of the sky and multiply it by the number of postage-stamp-sized pieces of sky," Churchwell says. "And that turns out to be a much larger number."


In the first Hubble Deep Field image, taken in 1995, there are about 3,000 galaxies visible in the image. [/spoiler]

chubby

 [at] kemenyan:
jadi kalo hancur alamnya mereka akan lahir di galaksi lain?
jadi alam abhassara ke atas itu digalaksi lain?
karena katanya kalo kiamat itu terjadi digalaksi bimasakti saja?
bearti mahkluk dari alam menderita saat terjadi kiamat akan terlahir dialam mana?
ditunggu jawabnya _/\_
hy2 salam kenal ya semuanya

The Ronald

#8
Quote from: chubby on 17 November 2009, 10:36:12 PM
jadi kalo hancur alamnya mereka akan lahir di galaksi lain?
jadi alam abhassara ke atas itu digalaksi lain?
karena katanya kalo kiamat itu terjadi digalaksi bimasakti saja?
bearti mahkluk dari alam menderita saat terjadi kiamat akan terlahir dialam mana?
ditunggu jawabnya _/\_

1. belum tentu, alam manusia bukan cuma 1, ketika alam itu hancur.. yg harusnya menjadi manusia, akan ke alam manusia di planet lain, entah di galaxy laen, maupun di tata surya yg laen
2. tidak tau
3. yg di sebut alam semesta, bukan cuma bima sakti, mencangkup keseluruhan
4. klo cuma 1 alam menderita yg mengalami pemusnahan, akan terlahir di alam menderita yg lain,  kecuali seluruh alam menderita mengalami kiamat, seperti yg sudah di jelaskan dalam forum tanya jawab, kamma buruknya tertunda, atau Ahosi, kamma baiknya yg berbuah krn adanya faktor2 pendukung, lahir di alam lebih baik, sambil menunggu terbentuknya alam baru
...