Teman Palsu dan Teman Sejati

Started by Yi FanG, 20 March 2010, 06:00:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Yi FanG

TEMAN PALSU

Mereka yang mengambil:
Mereka yang mengambil apa saja yang dapat diambil
Mereka  memberi sedikit tetapi meminta yang banyak
Mereka melakukan apa yang diperlukan karena kewajiban
Mereka adalah teman untuk keuntungan mereka sendiri

Mereka yang banyak berbicara:
Mereka yang menyatakan persahabatan baik di masa lampau
Mereka yang menjanjikan persahabatan baik di masa mendatang
Mereka yang mencoba mendapatkan simpati dengan kata-kata manis tetapi kosong
Ketika diperlukan, mereka berkata tak mampu menolong

Mereka yang menjilat:
Mereka yang menyetujui perbuatan salah
Mereka yang menyetujui atau tidak menyetujui perbuatan benar, yang dapat menguntungkan mereka
Mereka memuji di hadapan kamu
Mereka berbicara buruk tentang dirimu ketika kamu sedang tidak ada

Mereka yang mendatangkan keruntuhan:
Mereka adalah kawan dalam hal minum-minuman keras
Mereka adalah kawan berkeliaran di malam hari untuk alasan yang tidak baik
Mereka adalah kawan berkunjung ke tempat-tempat hiburan
Mereka adalah kawan dalam hal berjudi

Kesimpulan:
Teman yang mengambil
Teman yang banyak bicara
Teman yang menjilat
Teman yang mendatangkan keruntuhan.

Orang bijaksana dapat mengetahui bahwa empat jenis ini
Bukanlah teman melainkan musuh;
Dan harus dihindari
Seperti seseorang yang menghindari jalan yang berbahaya.



TEMAN SEJATI

Mereka yang suka menolong:
Mereka yang melindungi ketika kamu lengah
Mereka melindungi harta milikmu ketika kamu lengah
Mareka ada di sana ketika kamu dalam kesulitan
Mereka menyediakan dengan tangan terbuka ketika diperlukan

Mereka yang senantiasa sama di saat senang dan susah:
Mereka mempercayai kamu dengan rahasia-rahasia mereka
Merka dapat dipercayai dengan rahasia-rahasia kamu
Mereka tidak meninggalkan kamu di saat kesulitan
Mereka bahkan memberikan hidup mereka untuk dirimu

Mereka yang memberi nasehat baik:
Mereka melarang kamu dari perbuatan salah
Mereka mendorong kamu dalam melakukan apa yang benar
Mereka memberitahu kamu apa yang sepantasnya kamu ketahui
Mereka menunjukkan jalan yang benar dan merupakan teman dalam latihan spiritual

Mereka yang berbelas kasih:
Mereka yang bersimpati dalam kemalanganmu
Mereka menyambut gembira keberhasilanmu
Mereka melarang orang lain berbicara buruk tentang kamu
Mereka mendorong orang lain berbicara benar tentang kamu

Kesimpulan:
Teman yang suka menolong
Teman yang senantiasa ada di saat senang dan susah
Teman yang memberikan nasehat baik
Teman yang berbelas kasih.

Orang bijaksana dapat mengetahui bahwa empat jenis ini
Adalah teman sejati;
Dan menghargai mereka
Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri.
----

Menurut Buddha, persahabatan merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam menentukan arah hidup dari seseorang. Teman yang baik bahkan dapat membantu orang yang paling menyimpang untuk berubah ke arah yang lebih baik, sebaliknya teman yang jahat dapat menjatuhkan orang yang paling lurus sekalipun. Teman baik, terutama teman spiritual, dapat menuntun satu sama lain pada pencapaian yang paling tinggi.

Buddha menunjukkan bahwa kita menjadi seperti mereka yang kita gauli, dan apabila kita secara tidak waspada bergaul dengan teman-teman yang salah, kemunduran kita dapat terjadi dengan sangat cepat sekali. Kawan yang jahat harus dihindari, terkecuali kita memang diperlukan atau dapat membantu mereka untuk memperbaiki diri mereka. Teman sejati sangat jarang ditemui dan sudah sepantasnya dihargai.

_/\_
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

gunadharo

 _/\_ thanks postingannya.
udah punya teman sejati?
hehe saya udah dapat  :)

Forte

ini sekedar input aja seh..
namanya sahabat / teman, juga merupakan suatu kondisi.. namanya kondisi juga anicca..
walau teman baik / sahabat baik sekali pun, suatu saat juga akan meninggalkan kita..
hubungan antarteman biasa akan merenggang, bila teman tersebut sudah married.. apalagi sahabat yang lawan jenis..
hendaknya hal ini kerap kali direnungkan, dan kita tidak melekat pada persahabatan tersebut terlalu dalam. Karena hal ini juga merupakan dukkha akibat perpisahan. Jadilah pelita bagi hidup sendiri.