Penderitaan Orang Pelit

Started by Che Na, 10 May 2008, 12:39:01 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Che Na

Penderitaan Orang Pelit
By Andrew Ho


Dikisahkan tentang seorang lelaki berusia 60-an tahun yang menjadi buah bibir di kampungnya. Pasalnya, lelaki paruh baya tersebut terkenal sangat pelit, bahkan untuk makan sehari-hari dan kesehatannya sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia jarang sekali makan lebih dari sepotong roti setiap hari.

Suatu ketika ia marah habis-habisan kepada istrinya, lantaran istrinya itu membeli seekor ikan untuk lauk mereka makan. ?Kamu ini perempuan boros. Aku saja tidak pernah membeli ikan, kok kamu berani-beraninya beli ikan,?
bentak lelaki itu uring-uringan.

Si istri yang sabar dan sangat hapal tabiat suaminya itu berusaha membela diri. ?Bukan saya yang beli, tetapi tetangga sebelah yang memberikan ikan ini untuk kita,? dalihnya.

?Kalau begitu, potong-potong ikan itu menjadi 7 bagian untuk jatah lauk makan kita selama 7 hari. Kalau mau menggoreng beri garam, tapi sedikit saja nanti garamnya cepat habis,? sahut lelaki itu memberi solusi sekaligus instruksi.

Beberapa hari kemudian, lelaki itu jatuh sakit, badannya demam dan tak mampu beraktifitas seperti biasa. Si istri kasihan melihat kondisi suaminya. Ia bergegas pergi ke sebuah toko obat untuk membeli obat penurun panas.

Ketika si istri menyodorkan obat tersebut, suaminya justru menutup mulut rapat-rapat karena menilai bahwa membeli obat adalah pemborosan besar.
?Jangan khawatir, obat ini adalah obat paling murah. Lagipula, di dalam kotak obat ini ada kupon yang bisa ditukar dengan hadiah,? bujuk istrinya sembari memberikan obat. Tetapi suaminya itu tetap mengunci mulutnya.

Tak kurang akal, si istri langsung membisikkan sesuatu di telinga suaminya.
?Ehmm, sebenarnya saya tadi bohong. Obat ini sudah kedaluarsa. Jadi took obat itu memberikannya gratis kepada saya,? bisik istrinya. Barulah setelah itu si lelaki pelit tadi bersedia meminum obat. Setelah minum obat diapun tersenyum, kemudian memuji istrinya pintar.

Pesan:

Harta kekayaan dapat berfungsi sebagai sumber kebahagiaan apabila kita mempunyai kemampuan untuk mendapatkannya sekaligus menggunakannya dengan benar dan tepat. Bila kita kesulitan mencari sumber penghasilan jelas akan mengurangi kualitas kehidupan. Begitupun bila kita tak dapat mengelola keuangan dengan baik maka hal itu akan menjadi sumber petaka dalam
kehidupan kita.

Hidup sederhana bukan berarti harus mengurangi kualitas kehidupan, melainkan hidup tidak berlebih-lebihan dan sedapat mungkin memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan kisah di atas adalah sebuah fenomena tentang seseorang yang tidak dapat menggunakan kekayaannya dengan baik. Sikapnya tergolong terlalu pelit, sehingga merampas kenikmatan hidup yang seharusnya ia dapatkan.

Charles Spurgeon mengatakan, ?Yang penting bukanlah berapa banyak yang kita miliki tetapi berapa banyak yang kita nikmati.? Sebab kekayaan akan mempunyai arti bila kita dapat menikmatinya. Sehingga kalaupun kita ingin mengumpulkan lebih banyak harta kekayaan seharusnya tidak dengan cara bersikap pelit, karena langkah tersebut hanya akan mengurangi kualitas
hidupnya. Langkah yang seharusnya ia tempuh adalah menambah sumber penghasilan.

Selain menambah sumber penghasilan, langkah selanjutnya adalah hidup sederhana. Karena di dalam kesederhanaan ada kemuliaan dan ketentraman hati. Berbeda dengan hidup pelit, dimana di dalamnya hanya ada kesusahan karena kekhawatiran berlebih hartanya akan berkurang.

Oleh sebab itu, hindarilah sikap pelit. Upayakan untuk menambah kualitas kehidupan. Manfaatkan harta kekayaan yang kita miliki dengan baik dan tepat, sehingga menjadi sumber kebahagiaan tersendiri.



  _/\_
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

Lex Chan

pelit salah.. boros juga salah.. gimana ya? :-?

tolok ukur pelit apa?
tolok ukur boros apa?
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Riky_dave

Wah..Plit kan byk definisi bro...
Plit gk ampe gitu...
Zaman skrg yg paling plit pun masih inget kesehatannya... ;D
Plit yg bro sebutkan kl dalam kanker uda stadium 4 lo...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Lex Chan

Gini lho pengalaman aye..
Penghasilan aye sekarang kan dari beasiswa dan sedikit honor dari kerja sampingan..

Ngga bisa dibilang gede lah.. Secukupnya aja..
Jadi, perlu pandai2 atur keuangan..

Uang itu udah dijatahin buat makanan, transportasi, pendidikan, tempat tinggal, asuransi, dll..
Kalo ngga dijatahin, berarti semau aye dong keluarin duit.. Nanti bisa repot juga.. ;D
Ntar kalo pas tanggal tua, beasiswa / honor belom dapet, mau makan apa? :'(
Pernah 1x kepepet, terpaksa pinjem duit sama temen.. :-[
1 minggu kemudian langsung aye balikin begitu beasiswa turun.. :>-

Pertanyaan aye, panduan agar tidak terjebak ke dalam perangkap "pelit" apa?
Begitu pula, panduan agar tidak terjebak ke dalam perangkap "boros" apa?
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Fudotakika

ini cerita, reminds me of someone yang daku kenal di sini :P
THE WORLD IS JUST AWESOME

ryu

Quote from: Fudotakika on 10 May 2008, 04:43:47 PM
ini cerita, reminds me of someone yang daku kenal di sini :P

siapa ci siapa ci siapa ci ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

William_phang

Menurut saya mungkin patokan antara income, spending, dan saving ato investasi...
Misalkan income kita x, maka kita perlu sisikan sekian % untuk keperluan rumah tangga sehari2, % untuk dana tabungan masa depan ato investasi, % untuk dana darurat, dan % untuk entertain diri sendiri dan keluarga. Didlm salah satu sutta ada yg membahas hal ini cuma lupa...

Kalo income kecil tentu akan agak susah mengaturnya, pokoknya pada intinya kita harus menyisihkan dana cadangan untuk hal-hal yang diluar dugaan mslkan biaya berobat. Jd jangan semua income hanya dipakai untuk konsumtif. Kebanyakan orang terjebak didlm hal ini (konsumtif) sehingga hidup dari gaji ke gaji.

ryu

Quote from: Lex Chan on 10 May 2008, 03:33:54 PM
Gini lho pengalaman aye..
Penghasilan aye sekarang kan dari beasiswa dan sedikit honor dari kerja sampingan..

Ngga bisa dibilang gede lah.. Secukupnya aja..
Jadi, perlu pandai2 atur keuangan..

Uang itu udah dijatahin buat makanan, transportasi, pendidikan, tempat tinggal, asuransi, dll..
Kalo ngga dijatahin, berarti semau aye dong keluarin duit.. Nanti bisa repot juga.. ;D
Ntar kalo pas tanggal tua, beasiswa / honor belom dapet, mau makan apa? :'(
Pernah 1x kepepet, terpaksa pinjem duit sama temen.. :-[
1 minggu kemudian langsung aye balikin begitu beasiswa turun.. :>-

Pertanyaan aye, panduan agar tidak terjebak ke dalam perangkap "pelit" apa?
Begitu pula, panduan agar tidak terjebak ke dalam perangkap "boros" apa?

pokoknya jangan sampe besar pasak daripada tiang.

mo dibilang pelit juga ga apa2, yg penting tdk menyusahkan orang.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Fei Lun Hai

Hrs pinter2 ngatur duit biar ga besar pasak drpd tiang. Kl gw sih untungnya ampir tiap bulan lbh besar tiang drpd pasak ;)
your life simple or complex is depend on yourself

ryu

Quote from: Fei Lun Hai on 12 May 2008, 12:57:40 PM
Hrs pinter2 ngatur duit biar ga besar pasak drpd tiang. Kl gw sih untungnya ampir tiap bulan lbh besar tiang drpd pasak ;)

Bagi Bagi Ko, biar ga di bilang pelit :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Pitu Kecil

Quote from: Lex Chan on 10 May 2008, 03:13:24 PM
pelit salah.. boros juga salah.. gimana ya? :-?

tolok ukur pelit apa?
tolok ukur boros apa?

jika ada lebih, sisihkan sedikit untuk membantu yang membutuhkan.

seperti dulu ortu saya ajarin, sisihkan tiap hari 500 ke celengan, nanti udah penuh bawa ke vihara :)
Smile Forever :)

Pitu Kecil

SAya ada teman, yang pernah bilang ke saya jika dia mau buat baik, selalu menggunakan BUnga Tabungan, BUnga deposito dan tabungan celengan dia.

jadi kagak perlu pusing lebih besar tiang daripada pasak  ;D :D
Smile Forever :)

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...