perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara

Started by mei_lee, 01 February 2015, 08:54:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

mei_lee

Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.

baruna

Quote from: mei_lee on 01 February 2015, 08:54:22 PM
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.
Quote from: mei_lee on 01 February 2015, 08:54:22 PM
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.

Perumahtangga membangun rumahnya atas dasar sama sila sbg harmoni.
Jika yg atthasila adalah suami atau suami dan istri, tdk ada masalah.
Namun jika ibu sj tertarik menjalankan sila dgn cara spt itu, adalah baik :

Meminta ijin kepala rumah tangga
Dilakukan divihara dalam satu grup, shg tidak membosankan dan ada seniornya yg berpengalaman.
Divihara, latihan silanya bisa dipadu dengan kegiatan meditasi dan tidak bicara selama acara berlangsung.
Datang pagi subuh, pulang keesokan paginya setelah lepas sila.

Rumah tangga akan berubah jika ibu menjalankan sila yg berbeda dgn kepala keluarga.
Itulah alasannya kenapa di wihara saja.


baruna

#2
Quote from: mei_lee on 01 February 2015, 08:54:22 PM

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila,


Jika ibu dan bapak silanya tidak sama, pihak istri tidak bisa mendominasi.tetap kepalakeluarga adalah bapak.
Sekalipun ibu silanya lebih banyak.   biasanya orang yg menjalankan sila lebih banyak, sering kelewatan Sbg timbul
Adu argumen. Dalam hal ini, ibu yg mengalah bukan bapak yg mengalah.

Jika sampai bapak yg mengalah dan membiarkan, daftarkan saja dia ke PASUTRI.

[spoiler]


PASUTRI persatuan suami takut istri




[/spoiler]

seniya

#3
Quote from: mei_lee on 01 February 2015, 08:54:22 PM
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Abrahmacariya = cara kehidupan yang tidak suci (yaitu hubungan seksual)

Kamesumicchacara = cara pemuasan kenikmatan indera yang salah (misalnya hubungan seksual dengan pasangan yang tidak sah)


Quote
Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.

Karena definisi Abrahmacariya adalah hubungan seksual, maka setahu saya sepanjang suami istri tsb tidak melakukan hubungan seksual maka tidak masalah
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

adi lim

#4
Quote from: seniya on 02 February 2015, 07:50:20 AM
Abrahmacariya = cara kehidupan yang tidak suci (yaitu hubungan seksual)
_/\_

Quote
Kamesumicchacara = cara pemuasan kenikmatan indera yang salah (misalnya hubungan seksual dengan pasangan yang tidak sah)
:jempol:
Sila Kammesumicchacara, boleh melakukan hub seksual tapi disarankan dengan pasangan hidup

Quote
Karena definisi Abrahmacariya adalah hubungan seksual, maka setahu saya sepanjang suami istri tsb tidak melakukan hubungan seksual maka tidak masalah
:jempol:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#5
Quote from: baruna on 02 February 2015, 03:10:49 AM
Jika ibu dan bapak silanya tidak sama, pihak istri tidak bisa mendominasi. tetap kepala keluarga adalah bapak.

kalau anda yang jadi gurunya, ntar pasutri bisa berantem, berebut dominasi juga karna sila tidak sama  :))

Quote
Sekalipun ibu silanya lebih banyak.   biasanya orang yg menjalankan sila lebih banyak, sering kelewatan Sbg timbul
Adu argumen. Dalam hal ini, ibu yg mengalah bukan bapak yg mengalah.

Jika sampai bapak yg mengalah dan membiarkan, daftarkan saja dia ke PASUTRI.

emank mau berantem atau praktek sila, sampai harus saling ngalah !  ???

Quote
PASUTRI persatuan suami takut istri
anda kebanyakan nonton tv kale  :))

akhir cerita ai binun  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

sarojaputto

Quote from: mei_lee on 01 February 2015, 08:54:22 PM
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.

menurut saya, kalau sentuhan2 tidak sengaja, tergantung pikiran anda dalam menghayati atthasila, "pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami". kalau sedang atthasila ya harus tidur terpisah lah CMIIW
Janganlah Berbuat Jahat = Sila
Tambahlah kebajikan = Dana (memberi, merelakan, melepaskan)
Sucikan Pikiran = Bhavana
INILAH AJARAN SEMUA BUDHA
~Dhammapada 183~ (Ovadha Patimokkha)