sigalovaddha sutta

Started by suli, 23 May 2013, 09:29:10 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

suli

 _/\_
Pas pemberkatan Pernikahan dulu saya diberi sebuah buku judulnya Sigalovaddha Sutta, sebelumnya saya tdk prnh seksama membaca bukunya, yg saya tangkap ttg isi bukunya adalah tentang kewajiban seorang manusia menghormat pada 4 arah mata angin yg melambangkan suami, istri, orang tua, saudara....jg arah atas & bawah yg melambangkan guru & bawahan kita.....(mohon koreksinya kalo salah).....
Tmn2 seDharma yg lebih bijaksana kiranya mau menjelaskan ttg sutta ini & bagaimana penerapannya di dalam kehidupan sehari2?
terima kasih....
_/\_
🙏


seniya

Kayaknya sudah cukup jelas dari sutta itu sendiri. Kalo versi terjemahan DC ada di DN 31 Sigalovada Sutta
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Sumedho

Quote from: ariyakumara on 23 May 2013, 09:56:52 AM
Kayaknya sudah cukup jelas dari sutta itu sendiri. Kalo versi terjemahan DC ada di DN 31 Sigalovada Sutta
Agree
There is no place like 127.0.0.1

suli

thanks friends.....atas bantuan link & terjemahan sutta nya, sudah saya baca semua, menurut saya sigalovada sutta ini msh sangat sesuai utk jaman sekrg, bahkan bs dikatakan inilah ajaran moral + etika dasar bagi manusia......sungguh ajaran Buddha adalah ajaran masa depan, bahagia dpt mengenal & mempelajari Dharma-Nya..... :)

🙏

morpheus

menurut saya, apa yang diterangkan sigalovada sutta memang baik dan berisikan interaksi2 sosial dasar, tapi mungkin cocok untuk masa dan situasi tertentu. ada kalanya di masa dan situasi yang berbeda, ada kaidah2 lain yang lebih relevan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

seniya

Quote from: morpheus on 23 May 2013, 09:05:05 PM
menurut saya, apa yang diterangkan sigalovada sutta memang baik dan berisikan interaksi2 sosial dasar, tapi mungkin cocok untuk masa dan situasi tertentu. ada kalanya di masa dan situasi yang berbeda, ada kaidah2 lain yang lebih relevan...


Maksudnya gimana? Bisa dengan contoh dari sutta itu sendiri? Trims
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

morpheus

Quote from: ariyakumara on 23 May 2013, 09:17:20 PM
Maksudnya gimana? Bisa dengan contoh dari sutta itu sendiri? Trims
yah contohnya kewajiban arrange marriage yang berhubungan dengan budaya india.

apabila orang tua yang merasa punya kewajiban (apalagi berbasis religius) untuk melakukan arranged marriage sedangkan anaknya yang punya value jaman ini yang cenderung kepada love marriage, maka akan jadi konflik keluarga dan bisa berujung dengan pernikahan yang tidak bahagia... di india sendiri, issue ini menjadi issue klasik dengan masing2 pendapat antara pendukung arranged marriage dan pendukung love marriage.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

adi lim

Quote from: suli on 23 May 2013, 03:08:12 PM
thanks friends.....atas bantuan link & terjemahan sutta nya, sudah saya baca semua, menurut saya sigalovada sutta ini msh sangat sesuai utk jaman sekrg, bahkan bs dikatakan inilah ajaran moral + etika dasar bagi manusia......sungguh ajaran Buddha adalah ajaran masa depan, bahagia dpt mengenal & mempelajari Dharma-Nya..... :)

bold, lebih cocok disebut ajaran sejati selagi masih ada mahluk hidup, kebenaran nya tetap berlaku
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

seniya

Quote from: morpheus on 23 May 2013, 09:51:42 PM
yah contohnya kewajiban arrange marriage yang berhubungan dengan budaya india.

apabila orang tua yang merasa punya kewajiban (apalagi berbasis religius) untuk melakukan arranged marriage sedangkan anaknya yang punya value jaman ini yang cenderung kepada love marriage, maka akan jadi konflik keluarga dan bisa berujung dengan pernikahan yang tidak bahagia... di india sendiri, issue ini menjadi issue klasik dengan masing2 pendapat antara pendukung arranged marriage dan pendukung love marriage.


Karena sutta ini berlatarkan budaya India kuno wajar jika menganjurkan arranged marriage sesuai tradisi masa tsb. Pangeran Siddhattha aja dinikahkan orang tuanya ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

morpheus

Quote from: ariyakumara on 24 May 2013, 07:24:40 AM
Karena sutta ini berlatarkan budaya India kuno wajar jika menganjurkan arranged marriage sesuai tradisi masa tsb. Pangeran Siddhattha aja dinikahkan orang tuanya ;D
betul, itu yang saya maksudkan hanya cocok untuk masa dan situasi tertentu, tidak berlaku universal.
tidak perlu diikuti secara membuta...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path