Manfaat Membaca Paritta

Started by hengki, 15 April 2012, 06:13:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

Membaca Paritta dan Menghormati Sang Buddha adalah salah satu dari kegiatan kita setiap hari. Hal ini akan memberikan manfaat bagi seseorang. Kebajikan ini dapat kita Limpahkan kepada semua penghuni dunia dan membawa keberuntungan bagi semuanya.
Semoga anda semua, bersama dengan keluarga, setiap orang Membaca Paritta agar Membawa Manfaat dalam hidup anda. Dengan demikian anda akan Mendapatkan Keberuntungan, Kebijaksanaan dan Kebahagiaan.
Semoga anda juga mengajak anak-anak anda, keponakan anda untuk Membaca Paritta setiap malam sebelum tidur. Jika anda semua melakukan ini dengan Tekun, Sungguh-sungguh dan Penuh Keyakinan maka anda akan mencapai Hasil-hasil sbb :
1.   Anak-anak akan Berkelakuan Baik.
2.   Anak-anak Tidak akan Membantah atau Bertengkar dengan orang tua tetapi akan Menghormati orang tua.
3.   Jika anak-anak sudah tumbuh dewasa, mereka akan menjadi anak-anak yg baik dan menjadi warga negara yg baik bagi negaranya.
4.   Orang yg Membaca Paritta dan Melakukannnya secara Teratur akan Memperoleh Kemakmuran. Dia akan Memperoleh Kekayaan, Kecantikan, Kebajikan dan Kecerdasan. Cita-citanya akan Tercapai.
Oleh Phra Rajsuddhinanamongkol (Jarun Thitadhammo)
Wat Ambhavan
Promburi, Singhburi, Thailand
www.jarun.org
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

Ada seorang ibu yg bukan Buddhis, dia tinggal di Bangkok. umurnya 51 tahun. Dia seorang janda dan mempunyai seorang putra. Ibu ini sangat kaya dan mempunyai banyak tanah. Dia telah menjual banyak tanah senilai ratusan juta baht. Namun putranya tidak mau belajar dgn baik. Dia mengirim putranya untuk kuliah di Amerika, namun putranya tidak belajar dengan baik. Semua yg dilakukan putranya hanya membeli mobil dan berfoya-foya saja. Dia menulis surat kepada ibunya bahwa dia sedang belajar dan hampir menyelesaikan kuliahnya, dan selalu minta tambahan uang 100.000 baht, kemudian 500.000 baht.
Akhirnya ibu inipun tidak tahu harus kemana utk meminta nasehat. Para tukang ramal mengatakan bahwa dia harus membayar sejumlah uang utk melakukan upacara tertentu agar putranya mau belajar dgn baik. Dia memberikan uang kpd para tukang ramal dan melakukan upacara sesuai permintaan tukang ramal, namun hasilnya sama saja. Putranya tetap tidak belajar dgn baik.
Kebetulan sekali ada seorang pria dari Singbhuri yg bekerja pada ibu itu. Suatu hari, mereka pergi bersama ke Nakhon Sawan dan dalam perjalanannya, terlintas di pikiran pria ini bahwa saya bisa membantu ibu itu. Dia menyarankan ibu itu utk mampir ke Vihara saya. Namun ibu itu tidak mau mampir. Lalu pria ini berpura-pura sakit perut dan mengatakan harus ke toilet, maka mereka mampir ke Vihara saya. Lalu pria ini pergi ke toilet yg ada di Vihara. Kemudian dia datang mencari saya dan meminta bantuan. Pada saat itu saya tidak tahu bahwa ibu itu bukan beragama Buddha. Pria ini berkata, "Tolong bantu dia, dia hanya mempunyai seorang putra. Dia sering meminjamkan saya uang." Saya mengatakan biarlah saya melihatnya dulu. Lalu pria ini membawa ibu itu datang ke saya. Ibu itu mengatakan, "Putra saya pergi belajar ke Amerika dan sekarang entah di mana. Saya baru tahu bahwa dia tidak menyelesaikan kuliahnya. Dia selalu membuat onar dengan mengajak sesama mahasiswa Thai. Saya selalu gelisah. Adakah cara yg bisa anda bantu?" dengan melihat wajahnya, saya bisa mengatakan bahwa putranya dgn pasti akan mendapatkan gelar Masternya dan kemudian gelar Doktor, tetapi mengapa dia gagal dalam belajar?
Caranya : Saya beritahu dia, " Umat, anda harus membaca Paritta, baca Paritta Buddhanusati....sebanyak 52 kali sehari." Pada saat itu umurnya 51 tahun. Ibu itu mengatakan, " Saya tidak boleh baca Paritta, krn saya bukan beragama Buddha." Jadi hari itu dia menolak dan tidak mau melakukannya. Itu adalah kejadian sekitar 4 atau 5 bulan yg lalu sebelum dia datang kembali, saya masih ingat wajahnya. Kali ini tidak ada orang yg membawanya kemari. Dia datang atas kemauan sendiri dgn ditemani oleh 2 temannya.
Dia mengatakan,"Saya menyerah". Saya bilang"Lakukan ini, Umat. Pergi dan belilah Buku Paritta".
"Saya tidak ingin mempunyai Buku Paritta di dalam rumah, bisakah itu dituliskan saja utk saya?"
Jadi saya menuliskan utk dia.
"Ini dia, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Buddha Jaya Manggala Gatha, Jaya Paritta."
"Saya tidak boleh mengormat Patung Buddha, bolehkan saya hanya Membaca Paritta saja?"
"Di tempat tidur, cukup baca Parittanya saja."
"Tapi saya tidak tahu cara Melafalkan Paritta nya."
"Cukup baca saja."
"Dan bagaimana saya tahu kalau saya sudah mencapai 52 kali?"
"Gunakan korek api atau tusuk gigi. Ambil satu setiap kali membaca Itipiso.... Cuma itu saja...."
Akhirnya dia bertekad utk membacanya. Saya mengatakan, "Setelah anda selesai membaca Paritta, Pancarkanlah pikiran Cinta Kasih kepada putramu. Jangan membenci atau memarahi dia, jangan menyumpahi dia. Doakan dia mencapai semua kebaikan, Mendapatkan Kebahagiaan dan Menyelesaikan kuliah dengan sukses."
Dalam waktu 3 bulan dia dapat membaca Paritta dengan lancar. Tidak lama kemudian dia sudah tidak perlu menggunakan korek api lagi.


Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

Ada 2 hasil yang dicapai :
Yang pertama, kegelisahannya telah lenyap. Dia dapat makan dan tidur dengan damai dan lebih cerita. Karena bisa tidur dengan nyenyak maka pikirannya menjadi lebih bahagia. Dia mulai merasakan hasil dedikasi pelimpahan jasanya telah diterima putranya. Ketika seorang ibu melimpahkan jasa kpd anaknya, dia akan mengetahuinya. Hari itu dedikasi pelimpahan jasanya mencapai putranya. Hari itu tepat 6 bulan sejak dia belajar Membaca Paritta. Saya mencatatnya. Hari itu putranya mengajak sekelompok teman Thai dalam mobilnya. Mobilnya menabrak tiang listrik. Teman-temannya yg ada di bangku belakang terlempar keluar dari mobil dan tidak ada yg mati ataupun terluka. Tetapi dia menghantam setir mobilnya dan dalam keadaan koma. Dan harus dibawa ke rumah sakit. Untung salah satu sepupunya adalah seorang dokter di Amerika. Sepupunya menjenguknya di rumah sakit dan kelihatannya dia hanya mempunyai sedikit harapan hidup. Dia sekarat dan harus memakai oksigen.
Hari berikutnya dia membuka matanya dan menyadari bahwa dia masih hidup tetapi dia tahu bahwa dia sedang sakit parah. Dia merasa bahwa dia akan mati dan air matanya mengucur. Dia teringat dan rindu dengan ibunya. Orang2 selalu seperti ini, hanya pada saat menderita saja mereka akan teringat ibunya. Ketika mereka sedang bahagia, mereka tidak pernah ingat ibunya. Bahkan orang yg sudah lanjut usia, 80 tahun, pd saat menjelang kematian akan selalu teringat ibunya, walaupun ibunya telah lama meninggal.
Itulah kekuatan pelimpahan jasa dari ibu kepada anaknya, sehingga anaknya selamat.
Hasil yg kedua, putra ibu ini mulai ingat dan sangat rindu dengan ibunya. "Jika ibu tahu bahwa saya tidak belajar dgn baik, maka ibu pasti akan sangat kecewa!" Dia memutuskan utk mencoba menyelesaikan kuliahnya setelah dia sembuh. Ibunya sangat bahagia pada saat tahu bahwa putranya telah berubah dan melanjutkan kuliahnya. Ibunya datang ke Vihara dan Mempersembahkan Dana Makanan.

Akhirnya pada saat putranya kembali dari Amerika, ibu ini membawanya kemari. Saya memberikan kepada putranya sebuah Liontin Buddha. Dia menceritakan apa yg telah terjadi. Setelah dia sembuh total, dia mulai Membaca Paritta dan Bermeditasi di Vihara Thai yg berada di Amerika dan belajar Meditasi Pandangan Terang dgn serius. Akhirnya dia menyelesaikan gelar sarjana B.A. dan M.A. dan saya tahu dia juga akan mendapatkan gelar Doktornya.
Ini adalah salah satu contoh manfaat dari Membaca Paritta.
Saya beritahu anda, bahwa anak2 atau siapapun juga harus mengalami penderitaan dulu, baru mereka akan ingat ibunya. Selama mereka belum mengalami penderitaan, jika anda terus kasih mereka uang, mereka akan terus belanjakan dan berfoya-foya. Mereka tidak akan ingat ibunya. Mereka harus menderita terdahulu  sebelum melihat kebenaran dan melihat hati dan pikirannya sendiri. Putranya datang dan mengatakan kepada saya, "Luang Poh, saya tidak pernah memikirkan ibu saya selama 3 atau 4 tahun di Amerika. Tetapi pada saat saya di rumah sakit, saya teringat dan rindu sekali dgn ibu saya. Saya teringat bagaimana ibu memasakkan makanan buat saya. Lalu saya pulang kemari. Ibu memberitahu saya bahwa Luang Poh telah membantu saya."
Ini adalah contoh yg sangat jelas dari Manfaat Membaca Paritta. Jika anda mengalami masa-masa sulit, ketidak beruntungan, bacalah Buddhanusati.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

Saya menyarankan Umat untuk membaca Paritta Buddha Jayamangala Gatha dan Jaya Paritta jika mereka datang kepada saya. Mengapa? Karena Paritta Buddha Jayamangala Gatha dan Jaya Paritta adalah yang paling berharga dari semua Paritta dan mempunyai Efek yg Paling Kuat. Paritta ini Menceritakan kemenangan sempurna Sang Buddha, mengalahkan Mara, Yakkha Alavaka, Gajah Nalagiri, Angulimala, Cinca, Saccaka, Naga Nandopananda dan Brahma Baka. Siapapun juga yang membaca ini secara teratur setiap hari, akan selalu mendapatkan Kemenangan, Kemakmuran dan Ketenaran. Bahkan jika meninggal, dia akan terlahir di Alam Bahagia.
Semoga anda semua membaca Buddha Jayamangala Gatha dan Jaya Paritta. Tidak hanya akan melindungi anda, tetapi juga akan melindungi keluarga anda. Jika setiap orang Membaca Paritta ini, negara kita akan diberkahi dengan Kemakmuran, semua kekerasan akan lenyap.
Paritta Buddha Jayamangala Gatha dan Jaya Paritta sebaiknya dibaca oleh setiap rumah tangga. Semakin banyak dibaca, semakin banyak kedamaian dan kemakmuran yg didapat.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

Cara Membaca Paritta :
Vandana
Tisarana
Buddhanusati
Dhammanusati
Sanghanusati
Buddha Jayamangala Gatha
Jaya Paritta
Metta Bhavana
Pattidana

Buddhanusati dibaca sebanyak umur anda ditambah satu. Misal umur anda 30. maka dibaca 31 kali.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

danielgoh

cara bacanya harus berirama atau baca biasa saja ?
thanks :)
Amithofo

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

baca biasa saja. yang penting perenungannya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hemayanti

sepertinya pernah baca buku ini.
buku tipis ya? sampulnya warna putih? :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."