Apa ukuran "benar" dan "tidak benar"?

Started by bond, 01 May 2008, 10:06:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

Apakah ukuran "benar" dan "tidak benar"?

Pertanyaan diatas adalah salah satu bahasan dari "Sebulan Penghayatan Dhamma " yg di adakan di Vihara Buddha Sakyamuni-Denpasar

dengan penceramah Bhikkhu Siriratano.

Nah pertanyaan diatas mari didiskusikan, bagaimana pandangan dan jawaban teman2 disini?
_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada


bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Riky_dave

Ukuran benar dan tdk benar??
Kl menurut pendapat gw secr pribadi si...
Kebenaran itu tak terukur...
Kebenaran/Dhamma itu sendiri sangat sangat sangat luas....
Tergantung kebijaksaan setiap org....
Bisa jadi 1hal dikatakan benar/tdk benar oleh org 100org...
Pada saat itu Apakah kita bisa tau ukuran siapa yg benar/tdk benar??Apakah dgn melihat berapa jlh yg menang??
Tdk mgkn kan??
Brati secara pasti bisa dikatakan benar/Salah itu tdk dpt bisa diukur...
Kita misalkan saja:
Dhamma/kebnran...
Apakah Dhamma/Sila merupakan suatu hal yg benar2 "benar"??APakah itu suatu PATOKAN terhadap suatu "ukuran bnr/tdk bnr"?????
Saya rasa tidak...
Dhamma adalah alat yg menuntun kita kepada Nibbana...
Tp pada dsrnya semua kembali pada tingkat kebijaksanaan kita sendiri,Bukan pada Dhamma itu sendiri...
Contohnya:Jika Ada seorg bernama A,Sedang berada disuatu kantor dan tiba2 masuklah seorg wanita(bernama B)yg dikejar2 oleh org...
Si B meminta kpd si A untuk disembunyikan dan si B bersembunyi dikantor A,Kemudian msklah org2 yg mengejar Si B(Si C).
Si C kemudian menanyakan kepada si A,"A apakah kau melihat seorg ce masuk dikantor ini??"
Kemudian Si A menjawab,"Saya tdk melihatnya"(Pada saat itu si A berbohong,Melanggar sila ke 4)...
Kemudian si C pergi....
Dr cerita diatas apakah hal yg dilakukan oleh si A bisa dikatakan Sbg suatu ukuran tdk bnr???Krn Si A tdk sesuai dgn Dhamma/Sila?????Mgkn anda berkata "berbohong tetaplah berbohong n tdk ada kata berbohong untuk kebaikkan".Dan perlu di Camkan Gua Juga Setuju dgn anda...
Tp kita balik Kembali Dan lht Kebijaksaan si A dlm cerita ini..
Jika si A tidak berbohong(Sesuai Dhamma/Sila) maka kemungkinan besar si B dalam bahaya...Apakah tindakan Si
A yg sesuai dengan Dhamma/Sila itu sendiri bisa dikatakan suatu ukuran kebenaran/ketdk benaran????
Jd menurut gw ukuran bnr/tdk benar tak terukur....
Tp sesuai dgn kebijaksaan masing2....
_/\_  Mohon pendapat dr saudara2 sedharma sekalian...
Coz gw masih pemula...
Jika ada kata2 yg kurang berkenan,saya minta maaf...
:)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

moonlight

tdk ada yg namanya "benar" juga "tidak benar" .
semua hanya pikiran saja.. ilusi + kemelekatan = bibit kelahiran = penderitaan
:)

ryu

Quote from: moonlight on 26 December 2011, 01:49:20 AM
tdk ada yg namanya "benar" juga "tidak benar" .
semua hanya pikiran saja.. ilusi + kemelekatan = bibit kelahiran = penderitaan
:)
jadi artinya tidak ada yang namanya pandangan usaha ucapan dll benar (JMB8) ?

semua itu pikiran saja?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))