Apakah etis umat awan membahas vinaya anggota sangha?

Started by Mangkok, 10 April 2008, 10:37:50 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

setuju dengan pendapat nyanadhana, hedi dan bond...

gw liat ini hanya karena perbedaan pandangan saja dimana bro Mangkok menggunakan Tibetan, sedangkan kebanyakan rekan yang diskusi (termasuk saya) menggunakan theravada

dan juga untuk saya pribadi, sebenarnya ada beberapa vinaya yang bisa sudah saya terapkan sendiri, misalnya kaya cara kampyang (biji buah) seperti yang sudah saya sebutkan, juga makan apa adanya, dsb.......

semoga bro Mangkok bisa mengerti yah

williamhalim

Saya setuju dengan rekan2 semua, bahwa tidak ada salahnya bagi kita untuk membahas vinaya.

Saya mendapat banyak masukan tata cara berinteraksi dengan bhikkhu melalui pembahasan vinaya. melalui forum2 dan pembahasan dengan rekan2.

Dan sangat bijaksana bagi kita jika kita mau belajar "mengapa suatu aturan ditetapkan", ketimbang menerima begitu saja tanpa mau belajar secara detil.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Lex Chan

Saya setuju untuk membahas vinaya dengan tujuan:
1. Umat awam lebih memahami vinaya, sehingga dapat berinteraksi dengan Sangha sesuai vinaya.
2. Barangkali kalau ada umat awam yang ingin menyusul menjadi anggota Sangha, sudah ada persiapan sebelumnya melalui diskusi tersebut. Istilahnya mencuri start.. ;D

Saya tidak setuju untuk membahas vinaya untuk tujuan:
1. Melecehkan anggota Sangha tertentu (si A, si B, si C, dst..) dengan sengaja, apalagi secara eksplisit.
2. Memberikan keterangan yang keliru untuk membenarkan pelanggaran vinaya atau sebaliknya menyalahkan pelaksanaan vinaya. Untuk hal ini perlu disesuaikan dengan masing-masing tradisi, karena adanya perbedaan "contekan". Misalnya perihal aturan makan daging.

_/\_
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Edward

Berhubung lebih sering ke vihara mahayana dan berinteraksi sama biksu mahayana, kira2 ada perbedaan secara umum ga yah?
Ntar pas ketemu sama biksu mahayana, isa slh lg gw...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Mangkok

 _/\_

Senang sekali melihat semua mempunyai motivasi yang baik dalam membahas vinaya. Semoga hal ini akan bertahan dan berkembang terus sampai tahap yang tertinggi  :|

Saya hanya ingin menambahkan bahkan para Guru besar menganggap sila adalah sedemikian pentingnya sehingga mereka lebih rela mengorbankan nyawanya daripada melanggar sila yang sudah diambilnya. Sila adalah pilar utama Dharma untuk bertahan, sila adalah pondasi dari semua kebajikan seperti bumi yang menyangga semua hal di atasnya. Semoga kita semua dapat menjaga dan meningkatkan kualitas sila apapun yang sudah kita ambil dengan sempurna.


Terima kasih :|
Nb. [at] maaf saya tidak tahu banyak tentang hal ini, moga2 yang lain bisa membantu.
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Lily W

Kata Achan Chah :
SILA adalah Ayah dan Ibu DHAMMA

Semoga kita semua mau mempraktekkannya ...  ^:)^

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

SSMHB

sedikit komentar untuk teman mangkok

Pertama2, hal ini tentu saja berkaitan dengan perlindungan kita kepada Triratna. Di sini ada satu bagian yang jelas bahwa kita sebagai seorg Buddhis berlindung pada Sangha. Mungkin definisi Sangha bagi tiap2 orang berbeda, namun anggaplah kita mau memakai definisi kita sendiri dan membeda2kan sangha, maka mungkin sebaiknya kita pada saat membaca perlindungan diganti dengan saya berlindung pada sangha, kecuali anggota sangha A, B, atau C.

untuk jelsanya saya kutipkan tulisan berikut dan websitenya
Dapat dibedakan pula dua macam sangha : Sammuti Sangha, yaitu perhimpunan para bhikkhu yang belum mencapai tingkat kesucian dan Ariya Sangha, yaitu perhimpunan para bhikkhu (dan upasaka/upasika) yang telah mencapai kesucian. Ariya Sangha inilah yang termaksuk dalam Tiga Perlindungan (Tisarana) : Buddha – Dhamma – Sangha.

http://72.14.235.104/search?q=cache:-30uQTgv1oIJ:www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php%3Fcont_id%3D909+samaggi+2+macam+sangha&hl=id&ct=clnk&cd=1&gl=id&client=firefox-a

semoga bermanfaat
Untung

Peaceful mind

Etis aja. Silakan di bahas. (disini saya membawa pandangan Teravada) dari makzab lain saya minta maaf.

Sebebas bebasnya dengan beberapa pertimbangan 1. Jangan menghakimi Bikkhu tersebut. Bikkhu itu otomatis terhukum oleh karmanya sendiri.
2. jangan menyebarkan Gossip.
3. Diskusikan kepada Angota Sangha yang Kompeten Salah satunya yang saya sarankan Banthe Sukhemo dan Banthe Thitanyano boleh yang lain yang menurut anda berkompeten
4. Jika perlu tanya lebih dari Satu Bikkhu.
5. Jika menemukan Bikkhu yang melanggar Vinaya (Yg berat) bisa laporkan ke Organisasi dia bernaung kalau perlu siapkan bukti. atau berpaling darinya.
6. Ingat Jangan menyamaratakan Sangha atas kelakuan seorang Bikkhu buruk.
7. Hati hati dalam menghujat. Kalau salah juga membawa karma buruk (bukan ancaman karena seorang suci sulit dibedakan.) ini yang saya takut kan, ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman akan vinaya oleh umat awam.

Topik ini menunjukan Kecintaan Umat kepada Angota sangha. Semoga Buddha Dharma Bertahan lama

Ajaran ini bertahan apabila Vinaya dan Dharma di jalani dengan baik.
Peace for all, all for Peace

inJulia

Quote from: Peaceful mind on 14 August 2008, 06:37:06 PM
Etis aja. Silakan di bahas. (disini saya membawa pandangan Teravada) dari makzab lain saya minta maaf.

Sebebas bebasnya dengan beberapa pertimbangan 1. Jangan menghakimi Bikkhu tersebut. Bikkhu itu otomatis terhukum oleh karmanya sendiri.
2. jangan menyebarkan Gossip.
3. Diskusikan kepada Angota Sangha yang Kompeten Salah satunya yang saya sarankan Banthe Sukhemo dan Banthe Thitanyano boleh yang lain yang menurut anda berkompeten
4. Jika perlu tanya lebih dari Satu Bikkhu.
5. Jika menemukan Bikkhu yang melanggar Vinaya (Yg berat) bisa laporkan ke Organisasi dia bernaung kalau perlu siapkan bukti. atau berpaling darinya.
6. Ingat Jangan menyamaratakan Sangha atas kelakuan seorang Bikkhu buruk.
7. Hati hati dalam menghujat. Kalau salah juga membawa karma buruk (bukan ancaman karena seorang suci sulit dibedakan.) ini yang saya takut kan, ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman akan vinaya oleh umat awam.

Topik ini menunjukan Kecintaan Umat kepada Angota sangha. Semoga Buddha Dharma Bertahan lama

Ajaran ini bertahan apabila Vinaya dan Dharma di jalani dengan baik.
saya setuju dg pendapat teman2 semua.
adakah yg bisa bantu memberikan alamat email Sangha dan bhikkhu senior?

trims.

adi lim

Quote from: inJulia on 25 November 2011, 09:42:26 AM
saya setuju dg pendapat teman2 semua.
adakah yg bisa bantu memberikan alamat email Sangha dan bhikkhu senior?

trims.

yang mana !
STI = Sangha Theravada Indonesia
SAGIN = Sangha Agung Indonesia
SMI = Sangha Mahayana Indonesia
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

will_i_am

Quote from: adi lim on 25 November 2011, 03:00:28 PM
yang mana !
STI = Sangha Theravada Indonesia
SAGIN = Sangha Agung Indonesia
SMI = Sangha Mahayana Indonesia
SAGIN alirannya apa ya??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

inJulia

Quote from: adi lim on 25 November 2011, 03:00:28 PM
yang mana !
STI = Sangha Theravada Indonesia
SAGIN = Sangha Agung Indonesia
SMI = Sangha Mahayana Indonesia
off the record, maaf bro. :-)