Jalankan saja, belajar dari masa lalu, biar karma yang bicara...

Started by Dhamma selalu dihati, 12 September 2011, 08:02:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Dhamma selalu dihati

Sebagai manusia biasa, kita kadang terbawa pada suatu situasi yang tidak kita inginkan, satu keadaan yang tidak direncanakan sebelumnya dan tentu saja kita tidak inginkan.

Adanya kesedihan pasti berawal dari dalam hati, sekuat apapun hati seseorang pasti akan lemah ketika ia harus kehilangan apa yang sebelumnya selalu hadir dalam setiap jejak langkah dan selalu bersama dalam satu ruang, jangankan satu ruang kita kehilangan seorang sahabat atau teman pasti akan merasa kehilangan.

Kehilangan atau berpisah dengan orang yang di cintai adalah sebuah derita, mengapa di sebut derita? karena hadir kesedihan: sesaat termenung, sesaat terdiam, bersedih dan menanggis.

Ada yang mengatakan itu adalah akibat terlalu melekat, namun pada dasarnya sangat sulit menghilangkan kemelekatan terutama terhadap orang yang di cintai, misal saja antara suami dan istri atau antara orang tua dan anak atau antara sahabat sejati.

Ketika sepasang insan harus berpisah (bukan karena kematian) pasti ada kesedihan antara kedua insan tersebut, misal saja ada kebencian pasti ada rasa cinta yang tersisa di balik kebencian tersebut, karena pada dasarnya cinta itu alami sementara kebencian bisa hadir karena orang lain atau karena satu keadaan.

Apa solusinya? bertemu dan bicaralah!! tak akan ada solusi bila keempat mata tak saling bertemu...

Ada istilah "dari mata turun ke hati", ketika terjadi pembicaraan mata saling lihat dan hati yang menilainya. Ingin lepas dari kesedihan. hilangkanlah kebencian dan mulailah kembali dengan cinta kasih.

Kedua insan yang telah terpisah masih bisa kembali berjalan bersama-sama, benang yang kusut masih bisa diperbaiki, tali yang putus masih bisa di sambung, belajarlah dari masa lalu dan jalankanlah dengan cinta kasih.

Mengapa kita harus marah dan benci atau sedih atau berpisah akibat satu kejadian? Kembalilah bersama jalankan dengan cinta dan kasih, belajar dari masa lalu, lupakan masa lalu, biar karma yang membalas kejadian masa lalu pada kehidupan yang akan datang.

Satu pelajaran bagi kita semua adalah jangan kita menjadi "algojo" untuk siapapun, artinya jangan kita menghukum orang lain dengan membawa-bawa kata karma, Kita semua tak berhak menghukum siapapun, karena pada dasarnya kesalahan sebesar apa...pun yang telah seseorang perbuat pada diri kita, itu masih ada solusinya asalkan kita masih punya akal sehat dan mau membuka hati.

Tapi bila hati selalu tertutup maka semua tak akan bisa terselesaikan...

Ingat... :

KITA BUKAN ALGOJO, SELAMA KITA PERCAYA KARMA, MAKA BIARKAN KARMA YANG BICARA, KARMA TAK TIDUR, DI KEHIDUPAN INI SESEORANG BISA BAHAGIA DENGAN KESALAHAN MASA LALUNYA, NAMUN TIDAK DI KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG....

-DSdH-
_/\_
_/\_
_/\_
Kebahagiaan dalam memberi dirasakan oleh hati nurani. Berapapun, kepada siapapun dan kapanpun semoga anda selalu hidup berbahagia.