Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?

Started by Indra, 25 June 2011, 12:00:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bawel

Quote from: wang ai lie on 01 July 2011, 11:50:09 PM
nah ini, kenyataannya saya tau usaha itu harus ada ijinnya, tetapi belum tau caranya dan malas mengurusnya soalnya di puter2 terus

memang ijin usaha itu untuk apa om wang? ;D
tahu darimana harus ada ijinnya? ;D
diputer-puter sama siapa? ;D

wang ai lie

Quote from: bawel on 03 July 2011, 08:26:20 PM
memang ijin usaha itu untuk apa om wang? ;D
tahu darimana harus ada ijinnya? ;D
diputer-puter sama siapa? ;D

tau dari teman bro, soalnya kan jual beli atap sirap dan kayu ;D

kalau kemarin di puter2 sama bro bawel .. tolong jitakin ya bro  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

andry

Quote from: bawel on 03 July 2011, 08:26:20 PM
memang ijin usaha itu untuk apa om wang? ;D
tahu darimana harus ada ijinnya? ;D
diputer-puter sama siapa? ;D

ijin usaha, selain sbg pendataan bagi pemerintah mengenai ,
Brapa % seh penduduk gw yg jd wiraswasta?
Brapa % seh penduduk gw yg berusah di bdg X?
Brapa % seh, pajak yg bisa di ambil/di data?

Memang begitu peraturan yg di buat oleh pemerintah bro.
IMO, ada kategori khusus mengenai ijin usaha ini,
jika omset/keuntungan di atas X persen, baru bikin ijin usaha.

Diputar2 oleh sistem dan oknum
U know larrrr....

rata2 org butuh makan dgn serakahnya.
rata2 org butuh uang jajan lebih untuk penuhi serakahnya.

gak jauh beda dgn bikin SIM
Samma Vayama

DragonHung

Kalau menurut saya, menjalankan bisnis dengan tanpa musavada itu mungkin saja bisa dilakukan.

Kalau masalah bisa untung besar sampai jadi kaya atau tidak, itu masalah lainnya.

:) :) :)
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan