VIVAnews -- Kita tahu ramalan Harold Camping bahwa kiamat terjadi 21 Mei 2011 sudah salah. Sejumlah kalangan menilai pria sepuh berusia 89 tahun itu sekedar mengoceh. Bergumam sembarangan, lalu dihembuskan media ke seluruh dunia.
Di tengah cemoohan itu, Harold kemudian mengumumkan bahwa kiamat diundur. Kapan? Tanggal 21 Oktober 2011. Darimana dia mengetahui penundaan kiamat itu, tidak ada penjelasan yang ilmiah selain penjelasan yang dimengerti oleh dirinya sendiri dan celakanya dipercaya oleh sejumlah orang.
Mereka yang percaya itulah yang bertindak dengan jalannya sendiri menyudahi hidup. Seorang ibu mengajak dua anak gadisnya bunuh diri bersama. Seorang pria terjun bebas dari ketinggian, di hari penghabisan itu. Dan mereka cuma contoh dari sekian korban yang percaya dengan ramalan itu.
Seperti dimuat LiveScience, seorang perempuan California bernama Lyn Benedetto adalah satu dari jutaan manusia yang mendengar ramalan kiamat Camping. Ia lantas jadi khawatir keselamatan anak-anak perempuannya.
Benedetto diduga memaksa dua putrinya yang berusia 11 dan 14 tahun untuk berbaring di tempat tidur dan memotong leher mereka dengan pisau, lalu mencoba bunuh diri. Untung polisi keburu datang menangkapnya, Benedetto dan dua putrinya dilaporkan selamat.
Yang lain tak seberuntung itu. Pada 5 Mei 2011, seorang pria tua di Taiwan bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah gedung tinggi. Aksi nekatnya itu diduga kuat terkait ramalan kiamat yang dikampanyekan Camping ke seluruh dunia.
Pria malang itu memakan mentah-mentah apa yang diutarakan Camping dan pengikutnya, menurut dia bencana gempa dan tsunami yang terjadi, khususnya di Jepang, adalah pertanda.
Sementara, banyak lagi kasus bunuh diri yang diduga terkait dengan ramalam kiamat, meski belum semuanya terkonfirmasi.
Ini bukan kali pertamanya ramalan kiamat yang gagal memicu tragedi. Yang paling terkenal terjadi pada 1997, saat itu kelompok Kriste 'Heaven's Gate' atau 'Gerbang Surga' meyakini Komet Hele-Bopp adalah pertanda kembalinya Yesus, yang juga berarti kiamat bakal terjadi. Dipanas-panasi rumor, fanatisme ini berujung pada kematian 40 orang.
"Kasus kegagalan Camping adalah pembelajaran berharga, sebab, ramalan kiamat tak akan pernah habis. Banyak orang terutama di era New Age yakin 2012 adalah akhir dunia," kata investigator fiksi ilmiah, Benjamin Radford.
http://dunia.vivanews.com/news/read/222243-ramalan-kiamat-21-05-2011-makan-korban-jiwaVIVAnews - Seorang yang mengaku penginjil bernama Harold Camping sempat meramalkan bahwa kiamat terjadi pada 21 Mei 2011. Setelah ramalannya tidak terwujud, Camping muncul lagi dengan jadwal baru: kiamat ditunda lima bulan sampai 21 Oktober nanti.
Kepada sebuah radio kr****n di Alameda, California, Camping mengaku terguncang karena ramalan kiamatnya pada Sabtu lalu gagal total. Dia pun meninggalkan rumahnya dan mengungsi bersama istrinya ke sebuah motel.
Dan pada Senin 23 Mei 2011 malam, Camping yang berusia 89 tahun kembali muncul. Kepada stasiun itu, dia menyatakan kiamat ditunda lima bulan setelah tanggal awal yang diramalkan.
Namun pesan ini tidak disiarkan seperti biasanya. Camping menggelar jumpa pers khusus di Oakland, markas dari jaringan media yang biasa menyiarkan ceramahnya.
Sebelumnya, para pengikutnya dengan gencar menyebarkan pesan-pesan 'Hari Penghakiman 21 Mei' di papan reklame, bangku-bangku di halte bus, karavan di seluruh kota di Amerika Serikat. Bahkan sukarelawan berkeliling Afrika dan Amerika Latin untuk menyebarkan pesan senada.
Meski aneh, banyak juga yang percaya. Pasangan Gregory dan Michelle LeCorps misalnya. Bersama lima anaknya mereka menempuh perjalanan ke wilayah Timur Laut dengan karavan -- mencoba meyakinkan orang-orang bahwa kehidupan segera berakhir.
Mereka yakin kiamat akan segera datang didukung sejumlah bukti seperti rangkaian gempa maupun fenomena aneh, jatuhnya ribuan burung dari langit. Greg LeCorps bahkan rela meninggalkan pekerjaannya di sebuah fasilitas medis dan menyerahkan apartemennya.
Namun setelah sepanjang hari dinantikan, kiamat pun tak terjadi, Camping pun menghilang.
http://dunia.vivanews.com/news/read/222203--kiamat-ditunda-5-bulan-