Kemiripan tradisi

Started by morpheus, 16 February 2011, 04:55:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

morpheus

beberapa waktu lalu liat kristian berdoa rame-rame pake pegang bahu sambung menyambung.
tiba2 keinget waktu liat kebaktian vihara thai juga pake pegang bahu sambung menyambung (dalam pelimpahan jasa kalo gak salah).
ada yg tau makna dan awal tradisi ini?
apakah ada tenaga dalam yg tersalur?
siapa mengkopi siapa?




* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

adi lim

yang atas cukup 1 orang menuangkan air dan berbagi dalam pelimpahan jasa kepada leluhur
yang bawah minta berkah melalui orang terkenal  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kur0bane

kalo di thailan pas pelimpahan jasa ada yang pegang2 pundak. itu sih denger2 biar kena berkahnya. wkakwakaw. kalo umat kristiani nga tau dah

adi lim

^^^
bukan kena berkahnya
para pembuat kebajikan tidak semua harus ikut tuang air cukup diwakili beberapa orang dan yang tidak tuang air boleh pegang dan menyambung kepada yang tuang air (IMO hanya suatu kebiasaan daerah ) tapi makna dari itu adalah turut pelimpahan jasa kepada leluhur/mahluk lainnya.

semoga bermanfaat
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Kalo Bhante chanting, terus ada tali2 putih maksudnya apa? Sama aja?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

adi lim

#5
^^^
Kita tahu isi Sutta mengandung makna berupa kata-kata yang baik, berkah, bijak, dst...
Jika ada Bhikkhu Chanting berarti mengulang Sutta
Biasanya ikatan awal benang putih  bersumber dari rupang Buddha utama, kemudian ke Bhikkhu Sangha dan juga umat awam yang mengikuti upacara/puja boleh juga memegang benang putih tsb.

IMO, cara demikian kebiasaan/tradisi daerah setempat, sebagian umat Thailand mempercayai dengan pegang benang putih pada waktu Bhikkhu Chanting, diharapkan makna isi Sutta berupa kata2 baik, berkah, bijak akan melimpah kepada mereka juga.  :)

Semoga bermanfaat
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

riveamaretta

Quote from: adi lim on 18 February 2011, 06:09:57 AM
^^^
Kita tahu isi Sutta mengandung makna berupa kata-kata yang baik, berkah, bijak, dst...
Jika ada Bhikkhu Chanting berarti mengulang Sutta
Biasanya ikatan awal benang putih  bersumber dari rupang Buddha utama, kemudian ke Bhikkhu Sangha dan juga umat awam yang mengikuti upacara/puja boleh juga memegang benang putih tsb.

IMO, cara demikian kebiasaan/tradisi daerah setempat, sebagian umat Thailand mempercayai dengan pegang benang putih pada waktu Bhikkhu Chanting, diharapkan makna isi Sutta berupa kata2 baik, berkah, bijak akan melimpah kepada mereka juga.  :)

Semoga bermanfaat


Kok saya ngerasa kurang pas ya dengan perantara2 gitu. Bukannya kita saat membacakan sutta pelimpahan jasa masing2 dengan tulus saja sudah cukup. kok harus pake pegang2 tubuh atau benang putih gitu ya?

Kesannya masih pake tradisi banget umat Thailandnya,padahal Buddha ga mengajari kita tentang tradisi2 perantara gitu.