News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

SEX BEFORE MARRIED??? NO WAY!!

Started by GandalfTheElder, 15 December 2009, 12:28:43 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

marcedes

thx bro upasaka...

btw, apakah ada kisah yg lain?   
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

adi lim

#106
Anumodana !

Bro Upasaka, Kisah Khemaka, Anak Laki-laki Seorang Kaya, SANGAT MENARIK

Tidak banyak teori yang buat pembaca bingung !,
Selesai baca, langsung memahami apa makna yang tertera didalam cerita itu, walaupun dalam praktek tidak segampang yang diceritakan diatas, karena semuanya pasti ada keterkaitan dengan Kamma masa lampau.

Demikian adanya.

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

ryu

Kisah Pangeran-pangeran Licchavi


DHAMMAPADA XVI, 6
 

        Pada suatu hari festival Sang Buddha memasuki kota Vesali ditemani oleh serombongan bhikkhu. Di perjalanan, mereka bertemu beberapa pangeran Licchavi yang mengenakan pakaian bagus.

        Sang Buddha melihat mereka penuh dengan tanda-tanda kebesaran, berkata kepada para bhikkhu, "Para bhikkhu, siapa saja yang tidak pernah ke alam Dewa Tavatimsa seharusnya melihat pangeran-pangeran Licchavi ini".

        Pangeran-pangeran itu menuju ke taman yang indah. Di sana mereka bertengkar perihal seorang pelacur dan pertengkaran itu menjadi perkelahian. Sebagai hasilnya beberapa dari mereka berdarah dan dibawa pulang. Ketika Sang Buddha bersama para bhikkhu berjalan pulang setelah bersantap di kota, mereka melihat pangeran yang luka-luka dibawa pulang ke rumahnya.

        Berkaitan dengan kejadian tersebut para bhikkhu berkata, "Demi seorang wanita, pangeran-pangeran Licchavi ini bertengkar".

        Kepada mereka, Sang Buddha menjelaskan, "Para bhikkhu, penderitaan dan ketakutan timbul dari kesenangan duniawi dan kemelekatan terhadapnya".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 214 berikut:

Dari kemelekatan timbul kesedihan, dari kemelekatan timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari kemelekatan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.

=================================================
Kisah Tiga Puluh Bhikkhu Dari Paveyyaka


DHAMMAPADA V, 6
 

        Suatu ketika, tiga puluh orang pemuda dari Paveyyaka bersenang-senang dengan seorang pelacur di hutan. Ketika mereka lengah, pelacur itu mencuri beberapa perhiasan dan melarikan diri.

        Pemuda-pemuda tersebut mencari pelacur yang lari di hutan, mereka bertemu dengan Sang Buddha dalam perjalanan. Sang Buddha menyampaikan suatu khotbah kepada para pemuda tersebut dan mereka mencapai tingkat kesucian sotapatti. Mereka semuanya bergabung dengan Sang Buddha dan ikut ke Vihara Jetavana.

        Ketika tinggal di vihara, mereka berlatih dengan sunggug-sungguh hidup sederhana atau melaksanakan latihan keras (dhutanga). Akhirnya ketika Sang Buddha menyampaikan "Anamattagga Sutta" (Khotbah tentang Keberadaan Hidup yang Tak terhitung), seluruh bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat.

        Ketika bhikkhu-bhikkhu yang lain memberikan komentar bahwa bhikkhu-bhikkhu dari Paveyyaka sangat cepat mencapai tingkat kesucian Arahat, Sang Buddha menjawab dalam syair 65 berikut:

Walaupun hanya sesaat saja orang pandai bergaul dengan orang bijaksana, namun dengan segera ia akan dapat mengerti Dhamma, bagaikan lidah yang dapat merasakan rasa sayur.

***

=============================================
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: marcedes on 19 December 2009, 10:50:28 AM
thx bro upasaka...

btw, apakah ada kisah yg lain?   

Beberapa kisah lain sehubungan dengan "perzinahan" ada di Kitab Petavatthu. Secara garis besar, bagi orang yang melekat dengan kenikmatan seks, mengumbar pemuasan dalam hubungan seks, melakukan hubungan seks yang melanggar sila ketiga; maka akan mendapatkan masalah sosial, pikirannya resah, dan bisa menyebabkan terlahir kembali menjadi hantu (makhluk peta).


Quote from: adi lim on 19 December 2009, 01:21:40 PM
Anumodana !

Bro Upasaka, Kisah Khemaka, Anak Laki-laki Seorang Kaya, SANGAT MENARIK

Tidak banyak teori yang buat pembaca bingung !,
Selesai baca, langsung memahami apa makna yang tertera didalam cerita itu, walaupun dalam praktek tidak segampang yang diceritakan diatas, karena semuanya pasti ada keterkaitan dengan Kamma masa lampau.

Demikian adanya.

_/\_

Khemaka memang sering melakukan pelanggaran sila ketiga. Namun karena dia sudah mencapai tingkat Sotapanna, maka dia tidak akan terlahir di alam rendah. Tapi bukan berarti semua kamma buruk sehubungan dengan hal ini menjadi ahosi.

:)

Nevada

Agganna Sutta adalah salah satu sutta dalam Digha Nikaya yang membahas tentang asal mula kasta. Dalam uraian-Nya, Sang Buddha menjelaskan panjang-lebar mengenai perkembangan awal kehidupan makhluk-makhluk yang kelak akan dikenali sebagai "manusia" di dunia ini, termasuk pula sedikit menyinggung soal hubungan seks. Berikut petikan Agganna Sutta...

Quote from: Agganna Sutta
...

Vasettha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-laki pun sangat memperhatikan tentang keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indria yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indria tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin (methuna).

Vasettha, ketika makhluk-makhluk lain melihat mereka melakukan hubungan kelamin, maka sebagian melempari dengan pasir, sebagian melempari dengan abu, sebagian melempari dengan kotoran sapi, dengan berteriak: "Kurang ajar! Kurang ajar! Bagaimana seseorang dapat berbuat demikian kepada orang lain?" Demikian pula sekarang ini, apabila seorang laki-laki dari tempat lain menjemput mempelai wanita dan membawanya pergi, orang-orang akan melempari mereka dengan pasir, abu atau kotoran sapi; yang sesungguhnya apa yang mereka lakukan itu hanyalah mengikuti bentuk-bentuk kebiasaan masa lampau, tanpa mengetahui makna daripada perbuatan itu.

Vasettha, apa yang pada waktu itu dipandang tidak sopan (adhamma sammata), sekarang dipandang sopan (dhamma-sammata). Pada waktu itu, makhluk-makhluk yang melakukan hubungan kelamin tidak diijinkan memasuki desa atau kota selama satu bulan penuh atau dua bulan. Dan pada waktu itu, oleh karena makhluk-makhluk itu cepat sekali mencela perbuatan yang tidak sopan tersebut; maka mereka mulai membuat rumah-rumah hanya untuk menyembunyikan perbuatan tidak sopan itu.

...

Hubungan seks timbul dari nafsu seks. Nafsu seks timbul dari ketertarikan antar individu. Ketertarikan antar individu ini cenderung didorongi oleh perbedaan karakteristik antar individu. Seperti yang kita ketahui, perbedaan menciptakan daya tarik; sedangkan kesamaan menciptakan kondisi nyaman (suka).

Pada awalnya hubungan seks dianggap tercela, karena persepsi saat itu menilai bahwa "permainan kelamin" adalah perbuatan biadab. Namun perlahan persepsi itu mulai berubah. Dan makhluk-makhluk itu mulai membangun rumah, untuk tempat tinggal dan sekaligus tempat untuk menyembunyikan perbuatan tersebut. Artinya mereka melakukan hubungan hubungan seks di dalam rumah, agar tidak diketahui makhluk lain. Makhluk itu sudah sadar bahwa berhubungan kelamin sebaiknya tidak dilakukan dalam keadaan terbuka. Dari pemahaman inilah mulai terbentuk kebiasaan untuk menikah dan berumah-tangga...

Adhitthana

Quote from: johan3000 on 19 December 2009, 03:22:16 AM
Quote from: Virya on 18 December 2009, 11:16:18 PM
^
^
Ajaran JK di puji orang bijak??
JK sudah padam LDM? .....

diakhir retreat Cibodas telah dibagi2an buku secara gratis ....salah satunya ada buku tentang ajaran JK
kalo saja gw gak tau JK pernah selingkuh dan aborsi .... gw akan mengambil buku tersebut dan membacanya ......

Gw gak tertarik sama sekali dgn prilaku manusia yg telah melakukan aborsi dan selingkuh apalagi dikatakan bisa men"cerahkan" ...... daripada capek2 baca bukunya, mending baca donald bebek  ;D

JK selingkuh ? ada buktinya ? kalau ada bisa buka topik baru ....utk menambah wawasan ?

thanks sebelumnya...
Bukti??
apa gw harus liat langsung JK lagi selingkuh  :hammer:  :P ;D
penjelasan ini sudah lama banget ..... jadi tolong cari sendiri yaaah  ;)
ada di thread Hudoyo ...... tapi dimananya gw lupa  :D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Miss

mm, sex pranikah

klo berdasarkan concept ajaran Timur, memang sex pranikah tidak boleh..
tp banyak generasi muda yg tlah melakukannya, walaupun generasi tua telah mengingatkan
smuanya kembali ke masing2 yang melakukan, katakan semisal sudah terlanjur apa hanya berdiam diri, atau bertengkar, melukai diri sendiri, kalo sudah begitu ..yang penting adalah solusinya. . 1 karma jelek udah terlanjur terbentuk jadi wlaupun jalan kehidupan berubah memang harus dijalankan sampai tuntas dengan berani.. walaupun jeleknya adalah cacat psikologis (tekanan), yang penting tetap bisa berbuat baik pada orang lain, karna itu ada suatu nilai tertentu yg bisa membahagiakan diri sendiri (menolong tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan yg muluk2)

soal tekanan itu sudah pasti, asalnya bisa dari orang2 terdekat
rasa takut dicemooh, rasa takut melukai keluarga, hilang nama kalo ketahuan, di gosip in karna gosip adalah suatu budaya org Timur.

ya klo bisa, jangan sex pranikah, klo budaya dan concept of life dari pribadi sudah west punya.. brarti itu terserah pribadinya

adi lim

#113
Quote from: Miss on 07 January 2011, 11:00:45 PM
mm, sex pranikah

klo berdasarkan concept ajaran Timur, memang sex pranikah tidak boleh..
tp banyak generasi muda yg tlah melakukannya, walaupun generasi tua telah mengingatkan
smuanya kembali ke masing2 yang melakukan, katakan semisal sudah terlanjur apa hanya berdiam diri, atau bertengkar, melukai diri sendiri, kalo sudah begitu ..yang penting adalah solusinya. . 1 karma jelek udah terlanjur terbentuk jadi wlaupun jalan kehidupan berubah memang harus dijalankan sampai tuntas dengan berani.. walaupun jeleknya adalah cacat psikologis (tekanan), yang penting tetap bisa berbuat baik pada orang lain, karna itu ada suatu nilai tertentu yg bisa membahagiakan diri sendiri (menolong tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan yg muluk2)

soal tekanan itu sudah pasti, asalnya bisa dari orang2 terdekat
rasa takut dicemooh, rasa takut melukai keluarga, hilang nama kalo ketahuan, di gosip in karna gosip adalah suatu budaya org Timur.

ya klo bisa, jangan sex pranikah, klo budaya dan concept of life dari pribadi sudah west punya.. brarti itu terserah pribadinya

ada konsekuensi, karena melakukan sex pra nikah ke2 pasangan siap dengan segala konsekuensi yang akan timbul.
;D

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.