Ketika Negara Mengunci Panti Asuhan

Started by sobat-dharma, 09 December 2010, 03:04:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sobat-dharma

Ketika Negara Mengunci Panti Asuhan

[spoiler][/spoiler]

Sebuah panti asuhan di Tasikmalaya, Jawa Barat, dikunci dari luar secara paksa oleh aparatur negara. Di dalamnya ada anak-anak yatim piatu tak mampu. Setelah dikunci, panti tersebut juga hendak dibakar oleh kelompok Front Pembela Islam.

Peristiwa penguncian paksa Panti Asuhan Hasanah Kautsar yang berada di Cicariang, Kawalu, Tasikmalaya, terjadi pada Rabu (8/12). Pelakunya adalah Kejaksaan Negeri Tasikmalaya dan Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya dibawah komando Kepala Satuan Intelijen, Sahili. Panti asuhan ini merupakan milik Jamaah Ahmadiyah Indonesia.

Dalam kondisi tidak aman dan terkunci di dalam panti, Syihab Ahmad, salah satu mubaligh panti asuhan, bercerita kepada LenteraTimur.com bahwa kejadian ini bermula di Rabu pagi (8/12). Ketika itu Ketua Ahmadiyah Kawalu, Iyon Sofyan, dipanggil oleh Kejaksaan Negeri dan Kepala Satuan Intelijen terkait pelarangan kegiatan beribadah untuk jemaah Ahmadiyah.

"Silahkan Anda segel sendiri atau disegel FPI (Front Pembela Islam-red)," demikian tukas Sahili kepada Iyon seperti ditirukan Syihab.

Selang beberapa jam setelah pemanggilan tersebut, sekitar pukul 15 WIB, lima orang petugas Satuan Intelijen dan Kejaksaan Negeri pun mendatangi panti. Mereka menyatakan akan menggembok tempat tinggal sepuluh anak yatim piatu tersebut beserta pengurus dan meminta kunci gembok pagar secara paksa.

Di bawah tekanan, pengurus panti hanya bersedia menyerahkan satu kunci gembok pagar besar, tempat mobil dapat keluar masuk panti. Sementara, kunci pintu yang memungkinkan orang tetap dapat berlalu lalang masih mereka coba untuk pertahankan. Petugas itu pun akhirnya pergi setelah berhasil menggembok pagar besar.

Pada 15.30 WIB, petugas kembali mendatangi panti. Kini mereka meminta agar panti dikosongkan karena akan digembok seluruh pintunya. Pihak Ahmadiyah pun memilih untuk bertahan di tempat tinggalnya.

"Besok pagi anak-anak mesti berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian akhir semester. Kasihan kalau mereka kehilangan tempat tinggalnya," tutur Syihab.

Namun, polisi tetap bersikukuh untuk mengunci seluruh akses memasuki panti. Iyon Sofyan sempat pula datang untuk turut mendebat para petugas.

"Bila saya menggembok, berarti saya telah menghalangi orang untuk beribadah di rumah-Nya. Saya tidak mau itu," ujar Syihab mengulang pernyataan Iyon. Di panti tersebut, menurut Syihab, memang sering digunakan untuk pengajian.

Akan tetapi, perdebatan menjadi tak berguna. Tanpa sepucuk surat penyegelan pun, petugas tetap menggembok seluruh panti asuhan tersebut. Penghuni panti pun  terkunci di dalam hingga berita ini diturunkan.

Menurut pengamatan Syihab dari dalam panti, nampak sekitar dua atau tiga petugas bersiaga di depan pagar yang telah terkunci.

Beberapa menit selepas penguncian tersebut, kelompok Front Pembela Islam berdatangan secara bergelombang. Tak kurang dari tiga puluh anggota Front berteriak-teriak di depan pagar panti.

"Bakar...! Bakar...! Bakar...!" begitu teriak orang-orang berjubah itu.

Front Pembela Islam bahkan juga berupaya merusak gembok pagar secara paksa. Mereka seakan berniat melakukan penyerbuan terhadap penghuni panti yang sebagian besar terdiri dari para remaja berusia 10-14 tahun.

"Melihat apa yang dilakukan FPI, kedua petugas diam saja. Tidak melakukan upaya perlindungan apa pun terhadap kami," keluh Syihab.

Kondisi mencekam ini berlangsung selama satu jam. Sekitar pukul 17.00 WIB, hujan turun menderas. Front pun membubarkan diri. Mereka bubar memang bukan karena adanya penegak hukum, tetapi karena hujan. Sebelum bubar, mereka pun meneriakkan niat untuk kembali.

"Kami tahu besok (Kamis, 09/12-red) FPI akan melakukan Pawai Ta'aruf. Kami khawatir pawai tersebut akan berujung pada pengerusakan panti ini," ujar Syihab dengan suara bergetar.

Tindakan diskriminatif terhadap Ahmadiyah di Tasikmalaya bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada 5 April 2003 dan 19 Juni 2007, masjid milik Ahmadiyah di Tolenjeng, Sukaratu, juga diserang.

Pada 9 Juni 2008, negara, melalui Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung, telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama yang isinya melarang aktivitas Ahmadiyah di Indonesia. Isinya memang bukan tentang pembubaran, tetapi pembatasan aktivitas keagamaan dari kelompok ini. Negara telah melakukan pembonsaian atas hak kebebasan beragama untuk tumbuh.

Di Tasikmalaya sendiri, pada 2005, sebuah Surat Keputusan Bersama (SKB) yang berisi pelarangan aktivitas Ahmadiyah juga telah ditandatangani oleh Walikota Tasikmalaya, Bupati Tasikmalaya, Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Kepala Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya, dan Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya. Dan pada 2007, Surat Keputusan Bersama serupa juga dikeluarkan oleh Walikota Tasikmalaya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya, Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Komandan Distrik Militer 0612 Tasikmalaya, dan Kepala Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya.

Panti Asuhan Hasanah Kautsar yang didirikan oleh Ahmadiyah untuk anak-anak yang tak mampu bersekolah ini juga pernah diminta oleh Majelis Ulama Indonesia untuk dipindahkan lokasinya. Alasan Majelis, panti meresahkan warga. Panti yang berdiri sejak 2000 ini sempat dilempari batu dan beberapa kali mendapat ancaman pembakaran.

"Demi melindungi nyawa anak-anak yatim piatu yang bernaung di dalam panti ini, kami memilih mengalah. Kami memindahkan panti ke pusat kota Tasikmalaya selama satu tahun. Setelah situasi dianggap aman, kami pun kembali ke Cicariang," kenang Syihab.

Sumber: http://www.lenteratimur.com/ketika-negara-mengunci-panti-asuhan/
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

FZ


adi lim

sesudah itu, selanjutnya gimana ?
apa yang bisa dilakukan bro sobat ! :'(

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Satria

pemerintah negeri ini brengsek, jika tidak bisa melindungi warga negaranya.

Ahmadiyah terus menerut ditindas oleh saudara muslimnya sendiri dan pemerintah membiarkan. gw udah kesel banget dengan hal itu. sesama muslim aja udah seperti itu. bagaimana kebencian mereka kepada non muslim?

orang Ahmadiyah shalat seperti halnya orang FPI.

orang Ahmadiyah membaca syahadat seperti halnya orang FPI.

orang Ahmadiyah berpedoman pada Quran seperti halnya orang FPI.

tapi kenapa FPI doyan bakarin rumah dan mesjid orang Ahmadiyah? mereka udah kehilangan hati nurani karena dicekoki doktrin-doktrin yang salah dari orang-orang yang salah memahami agama.

sobat-dharma

Panti Asuhan Alkautsar, yang dikelola oleh Ahmadiyah dgembok secara paksa oleh Kajari dan Kasat Intel Polres Tasikmalaya. Akibat pentutupan secara paksa ini anak-anak harus memanjat pagar panti asuhan.

Walikota Tasikmalaya mengancam jika gembok tersebut dibuka maka pihaknya tidak akan bertanggung jawab atas serangan FPI pada lokasi tersebut. Pertanyaannya apakah selama ini pemda Tasimalaya bertanggung jawab?

Menurut Syihab, salah satu pengurus panti asuhan anak-anak ini berasal dari belbagai daerah di Indonesia, beberapa merupakan anak-anak Lombok yang telah diusir dari tempat tinggal mereka, sejak terjadinya kekerasan terhadpa Ahmadiyah.

Usaha penutupan panti bukan kali ini saja. Sejak tahuin 2003 telah ada penyernagan terhadap panti Asuhan Alkautsa. Menyedihkan memilih anak-anak sebagai target dalam kebencian bernuansa agama.

Hingga kini menurut keterangan dari Panti, sering dijumpai orang-orang - yang diduga bagian dari pengancam - melakukan kontrol atas gembok panti.

Foto=foto:

[spoiler]
[/spoiler]
[spoiler][/spoiler]

[spoiler]
[/spoiler]
[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

williamhalim

Kebencian tidak akan akan berakhir dengan kebencian.. kebencian hanya akan berakhir dengan cinta kasih...

Saya pikir orang2 FPI ini tidak bisa kita lawan dengan kebencian, melainkan harus disirami dengan cintakasih, misalkan menawarkan Miyabi ke pemimpinnya...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Elin

Quote from: williamhalim on 18 December 2010, 12:52:04 PM
Kebencian tidak akan akan berakhir dengan kebencian.. kebencian hanya akan berakhir dengan cinta kasih...

Saya pikir orang2 FPI ini tidak bisa kita lawan dengan kebencian, melainkan harus disirami dengan cintakasih, misalkan menawarkan Miyabi ke pemimpinnya...

::

hahahaha I like that quote  =D> :jempol:

btw,emang whatz wrong with Ahmadiyah...??   ??? ::)

FZ

Quote from: Elin on 18 December 2010, 09:24:41 PM
hahahaha I like that quote  =D> :jempol:

btw,emang whatz wrong with Ahmadiyah...??   ??? ::)
bisa dikatakan cult dalam agama islam. karena Mirza Ghulam Ahmad pendirinya mengaku dirinya sebagai Nabi.
Otomatis hal ini bertentangan dengan pandangan Islam mainstream bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir.
Dan dikatakan juga banyak ajarannya yang menyimpang dari Al Quran.

dulu pernah kasus juga, ada teman kuliah, yang alm bokapnya ternyata pengikut aliran ini, waktu pemakaman saja dipermasalahkan :(