News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Dhammaduta Award Ehipassiko

Started by Tasfan, 13 December 2010, 12:25:40 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Tasfan

Berdasarkan pemantauan dan pemilihan Tim Ehipassiko, DHAMADUTA AWARD pertama dianugerahkan dengan penuh bakti kepada RAMA SUDHARMA SULIANDRI LIMANUS, Dharmaduta di Padang atas pelayanan, pengabdian, dan komitmen seumur hidupnya kepada Dharma.

Sejak 1980, pada usia 22 tahun, beliau sudah berjuang memajukan Dharma sebagai Ketua Gelanggang Remaja Buddhis Padang. Pengembangan Wihara Buddhawarman di Padang adalah wujud aksi konkret beliau. Di tengah gempa yang terus melanda, beliau tegar melayani umat dan memutar Roda Dharma di Padang. Kini beliau tengah mengembangkan Sekolah Nasional Plus Manjushri.

Pada 12 Des 2010 Ehipassiko menyerahkan kepada Rama Sudharma S.L.:
- Trofi Dharmaduta Award
- Dana Dharmaduta Rp8.000.000

Berikut wawancara Ehipassiko dengan Rama Sudharma S.L.

1. Bagaimana awalnya Rama bisa terjun sebagai Dharmaduta?
Pada waktu saya 22 tahun, hanya ada 2 penceramah, yaitu Alm. Rama Dharma Kusuma dan Alm. Rama Gayaswara. Meraka memotivasi saya untuk berceramah karena saya senang belajar dan membaca buku Dharma. Awalnya saya menolak karena belum pede, apalagi yang mendengar adalah teman-teman seusia dan bapak/ibu yang lebih tua. Namun daripada puja bakti tanpa ceramah Dharma, akhirnya saya memberanikan diri.

2. Pengalaman apa yang paling berkesan selama menjadi Dharmaduta?
Ketika saya harus menjelaskan tentang agama Buddha dan perkembangannya di Sumatera Barat di aula Kantor Gubernur di depan para anggota DPA yang berkunjung untuk melihat kerukunan hidup beragama di ranah Minangkabau ini. Mereka terdiri dari para profesor dan tokoh agama lain yang sudah berumur, sedangkan saya harus mewakili umat Buddha dalam usia 26 tahun. Ternyata saya tampil dengan lancar, karena saya mensugesti diri bahwa walaupun yang akan mendengar adalah para pakar, namun dalam pengetahuan agama Buddha, saya pasti lebih "pakar".

3. Apa yang selalu membuat Rama bersemangat berbagi Dharma?
"Di antara semua pemberian, pemberian Dharma adalah yang tertinggi". Sabda Buddha inilah yang membuat saya selalu semangat. Orang kaya bisa berbuat baik dengan memberikan materi, namun saya juga bisa berbuat baik dengan berbagi Dharma. Saya juga sering diundang ceramah oleh organisasi non-Buddhis, saya lihat mereka begitu antusias, damai, dan bahagia setelah mendengar Dharma.

4. Apa yang Rama lakukan pasca-gempa 30 September 2009 yang melumpuhkan Padang?
Saya juga jadi korban. Rumah saya rusak berat, kakak ipar saya meninggal tertimpa reruntuhan. Selama 3 hari kami sekeluarga bertahan tidur di teras rumah dan di mobil. Tiap hari saya mondar-mandir dari rumah ke wihara karena kami mendirikan Posko Buddhayana Peduli Gempa di wihara untuk membantu korban dan menyalurkan bantuan. Banyak masyarakat yang menumpang mandi dan mencuci di wihara karena listrik padam dan pasokan air terhenti. Saya terus mengimbau mereka untuk tidak larut dalam kesedihan. Inilah saatnya kita menerapkan tekad Bodhicitta yang sering kita nyanyikan dan renungkan. Saya tak mampu menahan air mata, bukan air mata kesedihan, tapi air mata semangat berbagi. Bantuan kami bagi dari rumah ke rumah dan penampungan. Kami juga terjun ke desa-desa terpencil dengan semangat "melayani untuk sempurna – sempurna untuk melayani".

5. Apa lagi yang ingin Rama lakukan demi kemajuan Dharma di Sumatera Barat?
Saya sedang fokus mengembangkan Sekolah Nasional Plus Manjushri. Saya juga berupaya mencetak Dharmaduta muda untuk membantu pembabaran Dharma, serta mengadakan pelatihan. Kondisi Padang saat ini kurang kondusif karena banyaknya isu gempa dan tsunami. Banyak umat dan aktivis yang pindah ke kota lain. Namun bagi saya situasi ini harus dihadapi dengan sabar dan tenang seimbang, karena "ini pun pasti berlalu".

Artikel ini bisa ditilik di Bulletin EHIPASSIKO 02, terbit 20 Des 2010. Love You.


willian

Apapun yang sedan kamu lakukan, lakukanlah dengan sepenuh hati. Sebab apapun yang sedang kamu lakukan sekarang, itulah yang akan menentukan masa depanmu. Kita hidup untuk hari ini, bukan dari masa lalu dan bukan untuk masa depan..