News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

[ASK] Buddhism mengenal istilah 49 hari ?

Started by FZ, 03 January 2010, 09:49:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

marcedes

Pada saat itu dalam persamuan, seorang Bodhisattva bernama Apavarga bangkit dari tempat duduknya, membiarkan bahu sebelah kanannya terbuka, dan mengelilingi Hyang Buddha. Berlutut dengan kaki kanannya, dia menyembah dengan tangan dirangkap dan berkata kepada Hyang Buddha: "Yang dijunjung, menurut apa yang kulihat dalam samadhiku, di jaman berakhirnya Dharma akan ada makhluk hidup yang menderita

berbagai penyakit dan kesusahan seperti terserang penyakit menahun hingga tubuhnya kurus kering. Tidak bisa makan dan minum, tenggorokannya mengering dan bibirnya pecah, setiap penjuru kelihatan gelap olehnya. Mereka hanya terbaring menanti ajalnya sementara orang tua, famili, teman dan kenalan berkumpul disekeliling orang ini dengan ratap dan tangis."

"Kemudian, meskipun tubuhnya masih terbaring di tempat semula tetapi arwahnya telah direnggut oleh utusan Yama yang membawa arwahnya ke hadapan Raja Yama. Karena kesadaran Vijnana-alaya yang melekat pada semua makhluk hidup dapat mencapai semua makhluk hidup dapat mencatat semua perbuatan baik maupun jahat masing-masing pada masa kehidupannya, maka berdasarkan itu Sang Raja Yama akan mengadili orang itu sesuai dengan perbuatan baik dan buruknya."

"Jika, demi kepentingan orang sakit itu, famili, teman dekat dan kenalannya bisa berlindung kepada Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru penyembuhan, dan mereka meminta persamuan bhiksu untuk mengucapkan Sutra ini, menyalakan lampu 7 tingkat dan menggantungkan panji pancawarna untuk memperpanjang umur, maka arwah orang itu mungkin dikembalikan ketubuhnya segera. Dia akan mengingat dengan jelas apa yang dialaminya bagaikan di dalam mimpi. Jika kesadarannya kembali sesudah melewati 7, 21, 35 dan 49 hari dia akan merasa bagaikan terbangun dari tidurnya, dan dia akan mengingat bahwa dia telah menerima pahala maupun pembalasan dari karma baik dan buruknya. Karena dia sendiri menyaksikan dan mengalami berlakunya hukum karma, juga disebabkan dia memperoleh kembali kehidupan ini dengan susah, maka dia tidak akan lagi berbuat karma buruk di masa yang akan datang."

"Oleh sebab itu, putra-putri baik dengan keyakinan murni, kalian harus menerima dan memuliakan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan dan memuja rupang dan gambar-Nya dengan sepenuh hati di rumah masing-masing."

Kemudian Ananda bertanya kepada Bodhisattva Apavarga : "Bodhisattva yang bajik, tolong jelaskan bagaimana seseorang harus memuliakan dan memuja Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan itu? Bagaimana Caranya membuat panji memperpanjang umur dan memasang lampu tersebut?"

Bodhisattva Apavarga menjawab: "rya Ananda, jika engkau ingin menolong orang sakit dari penyakitnya, demi orang itu engkau harus menerima dan menjalankan Attha Sila selama 7 hari dan 7 malam, kemudian kumpulkan makanan, minuman dan harta lainnya sesuai dengan kemampuan untuk mengadakan persembahan kepada Sangha. Di samping itu lakukan upacara puja terhadap Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru penyembuhan sebanyak 6 kali dalam 1 hari dan 1 malam serta bacakan sutra ini sebanyak 49 kali. Nyalakan 49 lampu dan buatlah 7 buah rupang atau gambar dari Tathagatha ini. Setiap rupang atau gambar dikelilingi oleh 7 buah lampu bagaikan sebuah roda, dan selama 49 hari biarkanlah cahayanya menyala terus menerus. Buatlah suatu panji yang pancawarna setinggi 49 depa dan lepaskan 49 makhluk hidup berbagai jenis. Maka orang sakit itu akan bisa melewati bahaya ini, dan arwahnya akan terbebaskan dari cengkraman iblis jahat."
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Nevada

Istilah "49 hari" memang dikenal dalam Aliran Mahayana.
Dalam pandangan Mahayana, arwah adalah "kesadaran" (vinnana); yang berpindah ke kehidupan selanjutnya.

xenocross

maksudnya umat lain itu ya umat Buddha
jadi sebenarnya umat Buddha gak doain jg gpp, gitu maksudnya
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Sukma Kemenyan

Quote from: marcedes on 05 January 2010, 05:41:02 PM"Oleh sebab itu, putra-putri baik dengan keyakinan murni, kalian harus menerima dan memuliakan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan dan memuja rupang dan gambar-Nya dengan sepenuh hati di rumah masing-masing."
huh...?

fabian c

Umat Buddha dalam tradisi Mahayana maupun Theravada mengenal istilah 49 hari, juga istilah 1 hari, dua hari, tiga hari... 5973 hari.... tujuh juta limaratus tiga puluh tujuh hari..... 1 milyar.... satu trilyun dstnya..... suka-suka berapa angkanya....karena umat Buddha tidak buta angka.

:)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

kamala

Quote from: fabian c on 21 August 2010, 09:11:34 AM
Umat Buddha dalam tradisi Mahayana maupun Theravada mengenal istilah 49 hari, juga istilah 1 hari, dua hari, tiga hari... 5973 hari.... tujuh juta limaratus tiga puluh tujuh hari..... 1 milyar.... satu trilyun dstnya..... suka-suka berapa angkanya....karena umat Buddha tidak buta angka.

:)


:jempol: :jempol:
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

johan3000

gw juga kurang ngerti mengenai angka 49 tsb

tapi two tumbs up utk Gus Dur, president kita yg kurang baik penglihatannya,
tapi malah lebih sergap melihat kesulitan minoritas yg ada di Indonesia.

Selama ini gak ada president Indonesia yg didoakan semeriah Gus Dur...

Ingat Imlek, Ingat Gus Dur!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

seniya

Kondisi peralihan (antarabhava) tidak harus 49 hari, ada berbagai versi:

QuoteDalam tradisi Mahayana, kesadaran saat kematian mengalami kondisi peralihan (antarabhava) yang memerlukan waktu seminggu atau lebih (menurut Buddhaghosa dalam komentar Kathavatthu), tujuh hari (menurut Vasumitra), tujuh minggu tetapi tidak lebih (menurut Abhidharmakosa-sastra), secepat kebutuhan untuk mendapatkan kondisi untuk kehidupan baru (menurut Vasubhandu dalam Abhidharmakosa-sastra), atau dalam waktu yang sangat singkat (menurut aliran Vaibhasika).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

xenocross

btw, tolong dipahami, itu jawaban diplomatis dan politically correct kepada wartawan...
kalau mau benernya tanya langsung dalam keadaan tanpa wartawan dan tanpa acara resmi. Pasti jawabannya beda
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra