News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Donor Darah dan Black Berry

Started by F.T, 01 May 2010, 07:18:17 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T

Saat ini ketersediaan darah di Indonesia belum memadai. Tentunya ini    tantangan tersendiri bagi PMI sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengambil donor darah dari masyarakat. Karena dia yang paling ber-hak, maka dia-pun yang paling harus bertanggung jawab akan ketersediaan darah di Indonesia.

Sebagaimana yang kita ketahui tugas PMI itu ada 2 macam, yang pertama tugas pokoknya ialah menjaga ketersediaan darah bagi dari segi stok darah maupun distribusinya. Dan ini merupakan tugas utama PMI, yang harus dikerjakan 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam setahun.

Yang kedua adalah penanggulangan bencana, tapi bencana ini hanya bersifat insidental, dalam artian tidak setiap saat ada. Misalnya gempa paling banter dalam 6 bulan ada satu kali gempa kadang juga dalam setahun tidak pernah ada. Atau bencana yang lain seperti kebakaran dan lain-lain. Namun demikian dalam menangani bencana PMI jarang sendirian, memang kalau melihat fenomena Indonesia, dalam 3 tahun pertama di mana ada bencana cuman PMI sendiri yang pasang bendera di situ, 2 tahun terakhir bukan cuman bendera PMI sendiri yang terpasang ada juga bendera Parpol, maklum sudah dekat pemilu.

Kembali ke masalah ketersediaan darah tadi, memang diakui ketersediaan stok darah di PMI yang masih jauh dari kebutuhan. Apalagi ini ditambah dengan semakin tingginya industri otomotif, makin banyak masyarakat yang punya kendaraan, dan itu menyebabkan masyarakat yang mengalami kecelakaan semakin banyak. Belum lagi wabah Demam berdarah masih kerap melanda sebagian besar wilayah indonesia pada musim penghujan.

Saat ini PMI hanya bisa menyiapkan 1.7 juta kantong darah setiap tahunnya, sementara kebutuhan mencapai antara 3 sampai 4 juta kantong pertahun. Untuk itulah di era kepemimpinan saya di PMI saya bertekad untuk menaikkan kapasitas ketersediaan darah di PMI, karena bagiamanapun PMI sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang mengambil donor darah dari masyarakat, maka dia pun satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab apabila stok darah kurang.

Maka untuk itu saya bertekad untuk tahun 2010 ini akan meningkatkan ketersediaan darah di PMI sampai dengan 3 juta kantong dan pada tahun 2011 4 juta kantong setiap tahunnya. Nah apa yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut ? seperti yang selalu saya katakan, untuk menyelesaikan suatu persoalan kita harus melihat apa akar permasalahannya. Kurangnya darah di PMI karena kurangnya masyarakat yang melakukan Donor, mengapa kurang ? itu karena belum adanya kesadaran dari masyarakat bahwa setetes darah mereka bisa menyelematkan nyawa sesama, dan yang kedua susahnya akses untuk mendonorkan darah, kadang masyarakat tidak tau di mana harus menyumbangkan darahnya, kalaupun ada yang tau mereka malas ke sana, dan yang ketiga kurangnya reward dari pemerintah itu sendiri bagi masyarakat yang selalu mendonorkan darahnya.

Untuk mengatasi permasalahn tersebut saya ingin merubah persepsi masyarakat yaitu menjadi suatu yang trendi, menjadi sesuatu yang menjadi gaya hidup, orang akan merasa ketinggalan zaman kalau tidak pernah mendonorkan darahnya. Jadi sama dengan anda, merasa ketinggalan zaman kalau tidak pakai Black Berry. Saya akan menjadikan donor darah itu sebagai bagian dari gaya hidup. Saya akan memasang Unit Tranfusi darah di Mall2 dan pusat perbelanjaan di kota2 besar. Untuk uji coba 6 bulan pertama, PMI akan membuka UTD di Medan, jakarta, surabaya dan Makassar, kalau itu berjalan lancar maka Unit tranfusi darah akan seperti Pijat Refleksi menjamur di mana-mana.

Selain itu saya sudah berbicara dengan beberapa owner TV, agar mereka mau mendonorkan skillnya dan slot durasinya untuk membuat dan menayangkan Iklan CTV yang memberi kesadaran masyarakat bahwa donor darah itu penting dan sehat. Dan mereka sudah setuju tanpa dipungut bayaran sama sekali, jadi PMI tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa untuk itu.

Nah yang ketiga akan ada reward khusus bagi mereka yang mendonorkan darahnya dia atas 100 kali, tapi ini masih dibicarakan, entah apakah rewardnya itu mereka akan mendapat diskon khusus ketika dirawat di Rumah sakit, (kalau diskon darah sudah ada aturannya) atau ada reward dalam bentuk lain, semua itu akan dibicarakan dengan pemerintah dalam hal ini DEPKES.

Tapi sebenarnya yang palin ironis dari masalah ketersediaan darah ini adalah kurangnya stock kantong darah. Selama ini ternyata kita masih selalu mengimpor kantong darah. Masa penduduk kita lebih dari 200 juta kantong darah saja kita masih impor ? dan hal ini tidak boleh tidak terjadi lagi, Insya Allah dalam waktu dekat PMI akan mempunyai pabrik kantong darah sendiri yang diproduksi secara massal dan kalau ada lebihnya kita ekspor ke tetangga kita.

Nah itulah sekelumit tentang masalah mengapa ketika ada teman atau keluarga kita yang kecelakaan susah sekali mendapatkan stok darah karena memang kurang. Karena dia kurang maka ada saja pihak yang selalu mencoba mengambil keuntungan dari ini semua, seperti calo darah dan sebagainya. Maka darah yang tadinya seharga Rp 200 ribu untuk RS pemerintah bisa membengkak harganya sampai dengan 500 Ribu. Semoga ke depannya masalah ketersediaan stok darah tidak terjadi lagi di Indonesia, semua tergantung Anda semua, Motto berjuang sampai tetes darah terakhir harus kita pelesetakan sedikit, berjuang sampai dengan tetes darah donor yang pertama.Karena setiap tetes darah anda adalah kehidupan bagi sesama anda yang menderita maka mulai sekarang "DONORKANLAH DARAH ANDA AGAR KAMU SEHAT DAN DAPAT AMAL IBADAH"

Kompas.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

wiithink

beh.. bener bener di persulit kalo mo ambil darah.

kita golongan darah A, mo ambil yang golongan darah B di PMI, PMI ndak bisa ngeluarin darah B, padahal temen lagi sekarat di RS. musti lagi nyari orang yang bergolongan darah B ntuk menggantikan darah yang keluar dari PMI.

belum lagi lamanya proses dari RS buat surat keterangan.

lum lagi memilah milah darahnya. apa yang di butuhkan, itu yang di kasih..
misalnya, butuh hemoglobin berapa, ato sel darah putihnya aja ato apa lah lagi..

3 jam juga kadang baru bisa di transfusi ke pasien. apa ndak banyak yang meninggal kalo ndak gitu