Penganut Buddha in Eropa yang Bertambah Banyak

Started by yanfei, 02 June 2012, 09:42:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: will_i_am on 15 July 2012, 03:49:02 PM
Jataka no.543 Bhuridatta Jataka
kalau jataka sih rasanya masih diragukan kebenarannya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

will_i_am

maksudnya quote om Ryu itu asalnya dari Bhuridatta Jataka...
coba search google "Bhuridatta Jataka", nanti akan muncul quote ini juga...

Quote from: ryu on 06 July 2012, 10:03:01 AM

      Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan;
      Mengapa "maha-dewa" itu tidak menciptakan secara baik?
      Bila kekuatannya demikian tak terbatas,
      Mengapa tangannya begitu jarang memberkati,
      Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata?
      Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela.
      Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal.
      Saya menganggap, "maha-dewa" adalah ketak-adilan.
      Yang membuat dunia yang diatur keliru.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

sanjiva

Yang ditunggu itu cerita lengkapnya, bukan bagian 'reff'nya aja  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

ryu

Quote from: will_i_am on 16 July 2012, 02:15:54 PM
maksudnya quote om Ryu itu asalnya dari Bhuridatta Jataka...
coba search google "Bhuridatta Jataka", nanti akan muncul quote ini juga...

iya berarti quote itu entah benar atau tidak merupakan kata2 buddha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

di Indonesia malah umat Konghucu banyak yang ke agama tetangga  ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: sanjiva on 04 June 2012, 03:30:46 PM
Sang Tiratana selalu melindungi kita".  Ngapain juga dia ngomong beginian di acara intern (kebaktian) yg hanya dihadiri umat Buddha? 

atau lebih bagus 'Semoga semua mahluk hidup berbahagia dibawah Sang Tiratana'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

khiong

Quote from: adi lim on 17 July 2012, 06:04:38 AM
di Indonesia malah umat Konghucu banyak yang ke agama tetangga  ;D
Buddhis juga adalah lewat istri/suami.. mungkin agama Buddha bertoleransi.. :))

kullatiro

Quote from: ryu on 06 July 2012, 10:03:01 AM
budha pernah berkata begini :
Sang Buddha bersabda:

      Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan;
      Mengapa "maha-dewa" itu tidak menciptakan secara baik?
      Bila kekuatannya demikian tak terbatas,
      Mengapa tangannya begitu jarang memberkati,
      Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata?
      Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela.
      Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal.
      Saya menganggap, "maha-dewa" adalah ketak-adilan.
      Yang membuat dunia yang diatur keliru.

=====================

      Ada beberapa pertapa dan kaum Brahmana yang percaya dan mengajarkan, bahwa apapun yang dialami manusia, menyenangkan, menyakitkan atau netral, semuanya disebabkan oleh keinginan "maha-dewa". Saya menemui dan bertanya pada mereka, apakah benar mereka mengajarkan demikian, mereka ternyata mengiyakan, lalu saya berkata: "Apabila demikian, tuan yang terhormat, mereka yang membunuh, mencuri dan berzina pula atas kehendak "maha-dewa" tersebut. Mereka harus berbohong, berfitnah dan berkata kasar serta bergunjing, disebabkan karena kemauan-nya. Mereka harus menjadi serakah, pembenci dan berpandangan salah karena kemauan "maha-dewa" tersebut". Mereka menyandarkan semuanya sebagai keputusan "sang maha-dewa" akan kehilangan gairah keinginan dan daya-upaya untuk berbuat ini atau tidak berbuat itu.

wah keren