Kerukunan Beragama di kota Medan

Started by benny wijaya, 29 October 2009, 04:09:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

benny wijaya

Namo Buddhaya...
Saya ingin menceritakan tentang kota saya tercinta,Medan...
Di saat sebelum tahun 1500,Medan hanya berpenduduk 100 orang(pribumi) dan dikelilingi hutan tembakau yang subur dan sangat lebat...
Tahun 1500an,Orang Belanda mulai datang dan membuka perusahaan tembakau dan diekspor ke luar negri..Dan Belanda mendatangkan buruh dari suku Jawa dan Cina..
Namun,beberapa puluh tahun kemudian,gelombang orang Cina tidak diizinkan lagi datang ke Medan..karena mereka banyak buat rusuh..

Dan dalam beberapa tahun,terbentuklah kota Medan yang berpusat di Lapangan Merdeka...Peninggalan Belanda masih banyak terdapat di sekitar Lapangan Merdeka..

Tentara2 Belanda didatangkan dan juga membawa tentara India etnis Tamil dan Punjabi...

Orang Mandailing,Melayu,Minangkabau,dan Aceh pun berdatangan sebagai ulama dan pemuka agama Islam..

Dan juga suku Karo dan Toba...

Banyak sekali gelombang Cina,India yang datang setelah pemimpin Belanda yang dulu,sudah meninggal..

Dan orang Cina terkaya di saat itu adalah Tjong A Fie..
Kediamannya terdiri dari 41 ruang dan terdapat di Kesawan,tak jauh dari Lapangan Merdeka...
Tepatnya Jalan Ahmad Yani( kusingkat JAY)...
Di dekat JAY ada jalan Arab dan ada 1 masjid...namun sekarang disekitarnya telah ditempati orang Cina..
Dan 250 meter dari masjid itu,juga ada masjid Lama Gang Bengkok..
Masjid ini dibangun dan dibantu dengan duit Tjong A Fie..

Istana Maimoon pun dibantu Tjong A fie...Hubungan antara Cina-Melayu sungguh sangat erat pada saat itu...

100 meter  dari rumah Tjong A Fie(kusingkat TAF) ada Gereja Katedral...kebanyakan orang Batak,Nias,dan Cina..

Di seberang Lapangan Merdeka ada Stasiun Kereta Api ,dan di sebelahnya ada Vihara Setia Budi..(Kwan Tek Kong)..sebenarnya merupakan kelenteng Khong Hu Chu)..
cuman agar diakui pemerintah Soeharto,maka diganti nama kelenteng menjadi Vihara..maklum lh,kelenteng Khong Hu Chu n Taoisme tidak diakui pemerintah..
jika dulu pemerintah mengakuinya,mungkin saat ini generasi muda udah bisa tau perbedaan Khong Hu Chu,Taoisme dan Buddhism...

10 rumah dari kelenteng itu,terdapat Vihara Mahayana yang sangat besar,cantik,megah...kebanggaan kota medan...tingginya lebih tinggi dari Masjid Raya kota medan ...

dan juga di depan kelenteng itu,ada perpustakaan Buddhis Nyana Samwara,yang ada buku tantrayana,Theravada,dan Mahayana yang berbahasa inggris,mandarin,dan indonesia serta Thailand..tiap rabu jam 7 ada kebaktian Theravada di lantai 2 nya..

Jalan 200 meter dari perpustakaan ini,ada Vihara Mahayana Bodhi,ruko 4 tingkat dan lumayan lebar..

Dari Vihara Bodhi ini,jalan terus saja melewati 3 lampu merah,terdapat Masjid Raya Al-Manshun..gw pernah memasuki halamannya waktu buka puasa bersama saudara Muslim kita ...weww...sound system masjid nya sungguh banyak,,ada 16 biji gw hitung..kalo maghrib,telinga gw bisa pekak niy...
kubah hitamnya sungguh megah n besar...
100 meter dari Masjid ini adalah Istana Melayu Deli Maimoon,.namun di sekitar ini banyak banget orang Melayu n Cina..
di lingkungan ini,banyak sekali masjid2 besar yang berdekatan..gak ada gereja n Viharanya...

Kalo seandainya dari Gewreja katedral tersebut,dan belok kanan terus2..sampailah kita di Kampung Keling(Kampung Madras)...
di sini adalah pusat bisnis n keuangan n juga sebagai kediaman orang India..
di sini,banyak bnget orang India pake sari ,lalu-lalang di jalanan besar ini,Zainul Arifin...
Di jalan ini yang lebar namun hanya kurang dari 1 km..terdapat banyak sekali bank2 terkenal n plaza termegah(Sun PLaza) dan Cambrige..serta Universitas Preston Indonesia..
di Kampung Keling ini,mayoritas penduduknya adalah Cina dan India saja..gak ada suku lain..
di seberang Sun Plaza ada Kuil Hindu Shri Mariamman yang berumur 120 tahun lebih dan sangat megah dengan patung berukir dewa/i yang menjulang tinggi..kebaktian mereka tiap Jumat jam 6.30 malam dengan bhajan(nyanyian pujian yang enak didengar)...

Pas2 di sebelah kiri Kuil Hindu ini...ada kuil agama Sikh(seperti kuil Sikh yang di pasar baru,jakrta pusat itu lho)..kuil sikh ini sudah ada sebelum kuil Hindu ada,,berarti sudah 130 tahun donk...kuil sikh nya di jalan tengku umar,bukan zainul arifin..karena kuil Hindu Shri mariamman kan terletak di persimpangan Zainul Arifin n Tengku Umar...
di depan kuil sikh nya,ada 1 bendera kuning yang menjulang tinggi...di sebelah kuil ada sekolah Punjabi,Khalsa..namun udah ditutup..di sekolah Khalsa,depannya juga ada 10 bendera Sikh kuning yang tinggi..
kuil sikh nya tampak seperti rumah atap biasa,jadi jarang ada orang yang tahu kalo itu kuil sikh..gerbang kuilnya warna kuning tua..

di dalam sun plaza ada 2 gereja ,satu gereja protestan dan satu lagi,gereja kharismatik yang luas n banyak pengikutnya..malamnya gereja ini jadi bioskop,
bioskop ini menjadi gereja cuman di hari minggu pagi-siang aza..

di depan Sun Plaza juga ada GKI ( gereja kr****n indonesia),didirikan Belanda juga..loncengnya besar bnget n sekali berdentang di hari Minggu ,dapat terdengar hingga 200 meter...

di belakang Sun Plaza,juga ada masjid Agung dengan menaranya yg tinggi sekali...
di samping Masjidnya,ada Departemen keuangan dan UMI ( universitas methodist indonesia)..
di seberang masjid,terdapat 2 bank dan 1 gereja Pantekosta atau Gereja Lama Immanuell..Anehnya,gereja ini gak tampak seperti gereja yang umumnya pake atap meruncing ke atas,tapi gereja ini pakje kubah hitam....kayak masjid..
dan dari gereja ini,jalan 100 meter,tibalah di Vihara kesayanganku,Vihara Borobudur..bentuknya juga kayak masjid,pake kubah emas raksasa....di sini aliran Buddhayana n disinilah Bhante Jinadhammo Maha Thera(yang sangat terkenal di Indonesia dalam mempelopori berkembangnya agama Buddha bagi bangsa Karo,Jawa dan Batak2 lainnya) tinggal..


di dekat cambridge ( masih di Kampung Keling ),ada Masjid khusus orang India Selatan..namanya South-Indian Moeslem mosque Ghaudiyah..
dan di seberang Masjid india ini,ada kuil hindu kaliamman lagi..
dan di seberang sungainya,ada vihara khusus india tamil juga,namanya vihara adhi dharma shanti...kental bnget budaya india nya..
dari vihara tersebut,jalan 200 meter ada 2 gereja lagi,namanya Gereja Maranatha(Jaln S Parman),besar bnget..
Dan satu lagi,gereja ka****k Santo Antonius...gereja ini sempat mau dibom OTK..

dan di Kampung Keling,banyak bnget bank,plaza,sekolah,tempat ibadah2 yg beragam..

gw sungguh terkejut saat gw pertama mengetahui ternyata kota medan ini sungguh heterogen n majemuk...
gw saat itu dipandu tmen2..walau kota medan cuma seluas jakarta selatan,namun potensi pertumbuhan ekonomi n beragamnya kebudayaan sngt tinggi...


Mungkin saudara/ bingung melihat ceritaku yang panjang lebar,namun jika berkunjung ke medan,bisa gw pandu keliling kota medan...trimz ya atas perhatiannya..Namasthe..

Tekkss Katsuo

saya jg mao dipandu keliling kota medan nehhh




_/\_

hardymika

wah.. wah... sekian lama tinggal di kota medan aja w masih banyak yang belum tahu. perlu belajar dari benny nich. :)
AaAAAaaaAHhHHHHHHHHH

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

marcedes

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

hariyono

Terima kasih rekan Benny Wijaya .
Posting anda tentang Medan membuat saya terbawa alur ceritera anda ..betapa Indahnya bila kerukunan Umat beragama tercapai ....seperti yang didengung dengungkan ..almarhum JOHN LENON dalam lagunya
" NO, RELLIGION ., NO WAR "
Sepertinya saya kembali dimasah Jhon Lenon masih diblantika music .
Sekali lagi terima kasih .
Salam Metta

andry

Samma Vayama

No Pain No Gain

Untuk masalah agama mungkin tidak terlalu dipermasalahin di medan karena mayoritas masyarakat di sana tidak terlalu memikirkan serta memahami agama yang dianutnya. sorry to say..

nah yang jd permsalahan di sini adalah diskriminasi suku dan ras. masalah rasis terlalu kental di medan. sy sekedar hanya menyampaikan yang sebenarnya aja..cmiiw..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

hariyono

Quote from: Doggie on 29 October 2009, 07:55:21 PM
Untuk masalah agama mungkin tidak terlalu dipermasalahin di medan karena mayoritas masyarakat di sana tidak terlalu memikirkan serta memahami agama yang dianutnya. sorry to say..

nah yang jd permsalahan di sini adalah diskriminasi suku dan ras. masalah rasis terlalu kental di medan. sy sekedar hanya menyampaikan yang sebenarnya aja..cmiiw..
hahahaha...
ini adalah kekurangan manusia yang telah ber abad abad manusia teracuni berbagai faham keyakinan yang lebih suka berpegang teguh pada praktik -praktik eksternal yang kurang memiliki nilai religius ".
Yang kurang menekankan ajaran " Cinta kasih universal dan toleransi "

benny wijaya

iya....saudara/i medan yang disini tuh seringnya pigi ke vihara mana?

Tekkss Katsuo


hardymika

jarang ke vihara. kalo dulu sih sering ke Dharma Wijaya Jl. Wahidin ;D
AaAAAaaaAHhHHHHHHHHH

benny wijaya

gw suka ke Vihara Mahsampatti,Vihara Viriyadhika di lantai 5 kampus Mikroskil,Vihara Borobudur,Vihara Metta Karuna,Vihara Maitri,Vihara Sakyamuni,Vihara Bhoga Prajna.

exam

banyak bakmi siantar ya ? enak tuh

saya ke medan thn 1979, udah lupa deh