PENGELOLAAN DHAMMA oleh ARIYA PUGGALA

Started by Lily W, 27 December 2008, 09:16:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

leecoa

selamat malam salam semuanya semoga selalu berbahagia...
membaca tulisan mengenai rintangan batin
ada tercatat salah satunya " malas\lamban"
bagaimana yah cara yg efektif untuk mengatasinya?


will_i_am

Quote from: leecoa on 12 September 2012, 08:49:00 PM
selamat malam salam semuanya semoga selalu berbahagia...
membaca tulisan mengenai rintangan batin
ada tercatat salah satunya " malas\lamban"
bagaimana yah cara yg efektif untuk mengatasinya?
bisa dengan cuci muka, jalan-jalan, atau pakai meditasi objek cahaya...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Sari Dewi


bisa dijelaskan langkah2 yang dilakukan pada saat meditasi objek cahaya ? _/|\_

Quote from: will_i_am on 12 September 2012, 09:37:35 PM
bisa dengan cuci muka, jalan-jalan, atau pakai meditasi objek cahaya...

will_i_am

Quote from: Sari Dewi on 12 September 2012, 10:23:19 PM
bisa dijelaskan langkah2 yang dilakukan pada saat meditasi objek cahaya ? _/|\_
hmm, guru saya pernah ngajarinnya sih gini:

bayangkan kita sedang berada dalam ruang angkasa yang gelap, kemudian ciptakan setitik cahaya dalam pandangan anda. Kemudian perlahan-lahan buat titik cahaya itu semakin terang dan besar hingga perlahan-lahan memenuhi seluruh ruangan itu dengan cahaya, tetap pertahankan objek cahaya itu selama anda bermeditasi.

demikian yang saya dengar _/\_
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Sari Dewi

setahu saya, berlatih meditasi = berlatih kesadaran, konsentrasi dan perhatian.

Sāmaññaphala Sutta (Buah Kehidupan Tanpa Rumah)

Quote
~ berlatih kesadaran:
42. 'Dan setelah pergi, ia berdiam terkendali oleh pengendalian aturan-aturan, berperilaku benar, melihat bahaya dalam kesalahan yang paling kecil, melaksanakan komitmen yang telah ia ambil sehubungan dengan jasmani, ucapan, dan pikiran, bersungguh-sungguh dalam kehidupan murni dan terampil, sempurna dalam moralitas, dengan pintu-pintu indria terjaga, terampil dalam kesadaran dan merasa puas.'


~  berlatih kesadaran dan perhatian
65. 'Dan bagaimanakah, Baginda, apakah seorang bhikkhu sempurna dalam perhatian dan kesadaran jernih? Di sini, seorang bhikkhu bertindak dengan kesadaran jernih dalam berjalan maju dan mundur, dalam memandang ke depan dan ke belakangnya, dalam membungkuk dan menegakkan badan, dalam mengenakan jubah luar dan jubah dalamnya dan membawa mangkuknya, dalam memakan, meminum, mengunyah dan menelan, dalam menjawab panggilan alam, dalam berjalan, berdiri, duduk, berbaring, bangun dari tidur, dalam berbicara dan dalam berdiam diri, ia bertindak dengan kesadaran jernih. Dengan cara ini, [71] seorang bhikkhu sempurna dalam perhatian dan kesadaran murni.'


~ berlatih konsentrasi
75. 'Dan ketika ia mengetahui bahwa lima rintangan ini telah meninggalkannya, kebahagiaan muncul dalam dirinya, dari kebahagiaan muncul kegembiraan, dari kegembiraan dalam batinnya, jasmaninya menjadi tenang, dengan jasmani yang tenang, ia merasakan kenikmatan, dan dengan kenikmatan, pikirannya terkonsentrasi. Dengan keberpisahan demikian dari kenikmatan-indria, berpisah dari kondisi-kondisi buruk, ia masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yaitu awal-pikiran dan kelangsungan-pikiran, yang muncul dari keberpisahan, dipenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan. Dan dengan kegirangan dan kegembiraan yang muncul dari keberpisahan, ia meliputi, basah seluruhnya, mengisi dan meliputi tubuhnya sehingga tidak ada bagian dalam tubuhnya yang tidak tersentuh oleh kegirangan dan kegembiraan yang muncul dari keberpisahan itu.' [74]



mungkin sampai saat ini, saya masih keliru mempresentasikan sutta acuan yang dibaca.
boleh kah tahu siapa guru Anda ?  (kalau ada waktu & kesempatan, saya mau mencoba bertanya lebih detail)  _/\_




Quote from: will_i_am on 13 September 2012, 01:42:42 PM
hmm, guru saya pernah ngajarinnya sih gini:

bayangkan kita sedang berada dalam ruang angkasa yang gelap, kemudian ciptakan setitik cahaya dalam pandangan anda. Kemudian perlahan-lahan buat titik cahaya itu semakin terang dan besar hingga perlahan-lahan memenuhi seluruh ruangan itu dengan cahaya, tetap pertahankan objek cahaya itu selama anda bermeditasi.

demikian yang saya dengar _/\_

Quote from: Sari Dewi on 12 September 2012, 10:23:19 PM
bisa dijelaskan langkah2 yang dilakukan pada saat meditasi objek cahaya ? _/|\_

Quote from: will_i_am on 12 September 2012, 09:37:35 PM
bisa dengan cuci muka, jalan-jalan, atau pakai meditasi objek cahaya...


will_i_am

Quote from: Sari Dewi on 23 September 2012, 08:29:34 AM
setahu saya, berlatih meditasi = berlatih kesadaran, konsentrasi dan perhatian.

memang benar demikian.... :)
tapi meditasi objek cahaya ini sepertinya masuk ke dalam sub-bagian "konsentrasi"
Quote
75. 'Dan ketika ia mengetahui bahwa lima rintangan ini telah meninggalkannya, kebahagiaan muncul dalam dirinya, dari kebahagiaan muncul kegembiraan, dari kegembiraan dalam batinnya, jasmaninya menjadi tenang, dengan jasmani yang tenang, ia merasakan kenikmatan, dan dengan kenikmatan, pikirannya terkonsentrasi [terhadap suatu objek]

Quote
mungkin sampai saat ini, saya masih keliru mempresentasikan sutta acuan yang dibaca.
boleh kah tahu siapa guru Anda ?  (kalau ada waktu & kesempatan, saya mau mencoba bertanya lebih detail)  _/\_
perlu dicatat disini bahwa yang saya maksud "guru" saya, maksudnya adalah guru sekolah saya dulu, bukan guru meditasi saya...
saya sudah tidak bersekolah disana lagi sekarang, tapi kalau sis mau, sy masih punya fb beliau..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Alucard Lloyd

Saya mau nanya bisa kah karena sesuatu sebab seorang yang sudah pemasuk arus mengalami kemerosotan menjadi turun tingkat atau keluar dari arus,... Yang saya maksud disini adalah selain arahat.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 23 September 2012, 09:18:48 PM
Saya mau nanya bisa kah karena sesuatu sebab seorang yang sudah pemasuk arus mengalami kemerosotan menjadi turun tingkat atau keluar dari arus,... Yang saya maksud disini adalah selain arahat.


formula untuk sotapanna dalam sutta2 biasanya tertulis: pemasuk-arus, tidak mungkin lagi terlahir di alam sengsara, pasti mencapai kebebasan dan menuju pencerahan.

Jika masih ada kemungkinan untuk turun tingkat atau keluar arus, tentu Sang Buddha tidak mengatakan tidak mungkin dan pasti

Sari Dewi


terima kasih info-nya


Quote from: will_i_am on 23 September 2012, 01:55:14 PM
memang benar demikian.... :)
tapi meditasi objek cahaya ini sepertinya masuk ke dalam sub-bagian "konsentrasi"perlu dicatat disini bahwa yang saya maksud "guru" saya, maksudnya adalah guru sekolah saya dulu, bukan guru meditasi saya...
saya sudah tidak bersekolah disana lagi sekarang, tapi kalau sis mau, sy masih punya fb beliau..