1,7 Juta Perempuan Terinfeksi HIV, Tertular Suami yang Suka Jajan

Started by F.T, 12 August 2009, 06:52:45 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T

Sekitar 1,7 juta perempuan di Asia hidup dengan HIV positif. Mereka kebanyakan terinfeksi dari suami atau pasangan dalam hubungan jangka panjang. Hal ini terjadi karena para perempuan itu tidak memiliki daya tawar dalam relasi seksual dengan pasangannya akibat kuatnya kultur patriarki di negara-negara di Asia.

Sayangnya, program-program intervensi yang difokuskan pada pria berperilaku risiko tinggi tertular HIV belum mendapat tempat dalam perencanaan dan prioritas nasional penanggulangan HIV di negara-negara di Asia, kata Direktur Regional Badan Dunia Penanggulangan AIDS (UNAIDS) untuk Asia Pasifik Prasada Rao, dalam Kongres Internasional AIDS Asia Pasifik, Selasa (11/8) di Nusa Dua, Bali.

Laporan UNAIDS menyebutkan, lebih dari 1,7 juta perempuan di Asia hidup dengan HIV positif. Sekitar 90 persen dari mereka tertular dari suami atau pasangan seksual mereka. Pada tahun 2008, kaum perempuan menyumbang 35 persen dari total jumlah orang dewasa yang terinfeksi HIV di Asia, meningkat 17 persen dari tahun 1990.

Selain itu, diperkirakan 50 juta perempuan di Asia berisiko terinfeksi HIV dari pasangan intim mereka. Bukti dari banyak negara di Asia menunjukkan, mereka adalah perempuan yang sudah menikah atau memiliki pasangan pria yang berisiko tinggi berperilaku seksual risiko tinggi. Temuan ini dipublikasikan dalam laporan terbaru UNAIDS.

Epidemi HIV di Asia bervariasi antara negara-negara di kawasan itu. Populasi yang hidup dengan HIV positif tertular melalui hubungan seksual tidak aman, penggunaan narkoba suntik, dan sebagian besar dari mereka berstatus menikah atau hendak menikah. Hal ini menempatkan banyak perempuan yang sebenarnya berisiko rendah tertular karena hanya berhubungan intim dengan suami atau pasangannya pada risiko tinggi terinfeksi HIV.

Di Kamboja, India, dan Thailand, angka tertinggi kasus baru infeksi HIV justru pada para perempuan yang telah menikah atau ibu rumah tangga. Di Indonesia, di mana epidemi HIV terkonsentrasi pada kelompok pengguna narkoba suntik, virus itu kini menyebar secara cepat melalui hubungan seks, termasuk pasangan tetap dan pekerja seks.

Di Provinsi Papua, laju peningkatan jumlah kasus HIV pada populasi ibu rumah tangga justru lebih tinggi daripada perempuan pekerja seks. Para ibu rumah tangga di Provinsi Papua umumnya tertular dari suami melalui hubungan seks. Meski suami berperilaku seks berisiko tinggi, mereka sulit menolak keinginan pasangan untuk berhubungan intim tanpa kondom, kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Papua Constant Karma.

Karena itu, KPA Papua gencar mengampanyekan kondom perempuan. Dari 26.500 kondom perempuan yang didistribusikan, dalam dua tahun hanya tersisa 500 kondom. Ini bukan melemahkan posisi perempuan, melainkan justru mempromosikan hak perempuan agar punya kontrol terhadap tubuh mereka, kata Direktur Eksekutif Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Papua Tahi G Butarbutar menambahkan. (IJ/NES/EVY)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]