[info] Anak Cerdas Bukan Karena Keturunan

Started by F.T, 30 July 2009, 09:01:11 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T

KOMPAS.com - Anggapan bahwa kecerdasan anak hanya dapat diturunkan oleh orangtua yang juga cerdas, tampaknya harus diubah. Dengan gizi dan stimulasi yang tepat Anda pun bisa mencetak anak cerdas dan kreatif.

Penelitian menunjukkan bahwa sumbangan faktor genetis terhadap intelegensi seseorang berkisar 40-80 persen. "Kita tidak bisa mengukur berapa persentasi kecerdasan yang diturunkan. Yang pasti anak yang cerdas pun harus distimulasi kemampuan berpikirnya agar kecerdasannya muncul," kata psikolog Roslina Verauli.

Namun bila Anda merasa kecerdasan Anda tergolong rata-rata, tak perlu khawatir nantinya si kecil otaknya kurang "encer". Pasalnya ada faktor lain yang tak kalah penting dalam kecerdasan anak, yakni gizi dan pola asuh orangtua (lingkungan).

Gizi yang baik ibarat bahan bakar bagi otak. Perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada balita sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun pertama, atau disebut masa emas pertumbuhan (golden age period).

Cepatnya pertumbuhan sel otak manusia pada usia bayi hingga usia tiga tahun dan mencapai kesempurnaannya di usia lima tahun, membuat faktor pemenuhan gizi sebagai faktor yang vital.

"Sampai umur setahun, 60 persen energi makanan bayi digunakan untuk pertumbuhan otak," kata dr.Soedjatmiko, Sp.A (K), dokter spesialis anak konsultas tumbuh kembang.  Oleh karena itu bayi dan balita membutuhkan banyak protein, karbohidrat, dan lemak.

Selain itu bayi dan balita membutuhkan vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA, sphyngomyelin (kompleks lipid kandungan lemak di otak), sialic acid, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan tryptophan.

"ASI mengandung semua kebutuhan tersebut, termasuk AA, DHA," kata Soedjatmiko, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam acara Smart Parent Conference yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta beberapa waktu lalu ini.

Dengan nutrisi yang seimbang, makin banyak jumlah sel-sel otak bayi. "Makin banyak kualitas percabangan sel-sel otak, makin bagus fungsi sinaps (ujung sel saraf) antara sel-sel otak, makin cerdas seorang anak," ujar Soedjatmiko.

Stimulasi tepat

Mengingat pentingnya periode emas ini dalam masa perkembangan anak, orangtua dan guru perlu memberikan stimulasi yang cukup bagi anak. Karena hanya dengan stimulasi, perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak bisa mencapai tahap yang optimal.

Merangsang kecerdasan anak sudah bisa dilakukan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan terus menerus setiap hari dengan stimulasi yang bervariasi dan teratur, dengan merangsang otak kiri dan otak kanan bersama-sama.

"Stimulasi akan memengaruhi pertumbuhan sinaps yang membutuhkan sialic acid untuk membentuk gangliosida, yang penting untuk kecepatan proses pembelajaran dan memori," lanjut Soedjatmiko.

Selain itu, rangsangan yang bervariasi dan dilakukan dengan kasih sayang akan melipatgandakan jumlah hubungan antar sel otak sehingga membentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat, sehingga kecerdasan anak semakin tinggi dan bervariasi (multiple inteligence).

Menurut Roslina Verauli, untuk memberikan stimulasi yang tepat orangtua harus peka terhadap kemampuan anak. "Ajak anak bermain sesuai dengan minatnya. Ajak pula anak melihat berbagai tempat, jangan hanya ke mal saja," kata psikolog yang akrab di sapa Vera ini.

Vera juga menyarankan agar orangtua memberikan tempat tinggal yang kaya fasilitas penunjang kecerdasan, seperti adanya buku- buku, alat musik, juga halaman tempat anak bermain. "Bila tak punya halaman, sesekali ajak anak ke lapangan atau taman publik," cetusnya.

Terakhir adalah stimulasi berupa pendidikan dan pelatihan yang memadai. "Selain sekolah, ikutkan anak pada kegiatan eskul. Tapi bukan les matematika, melainkan yang berkaitan dengan minat anak. Bila dua tahun tidak ada perkembangan, stop, ganti dengan eskul lain," ujar psikolog yang sering menjadi narasumber di berbagai media ini.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Shining Moon

Kalau i mah yang penting naik kelas n pinter bahasa inggris plus mandarin. Jadi nanti kalau maminya ke luar negeri ada yang terjemahin. Temen i lain lagi, yang penting bisa mitamitik jadi kalau nanti dia mau belanja bisa dibantu ngitungin salenya :))
Life is beautiful, let's rock and roll..

FZ

IMO seh..
kecerdasan itu banyak macem.. kecerdasan seh tidak harus dari daya mengingat saja..
tapi bisa juga kecerdasan yang identik dengan otak kanan seperti bakat seni (musik, lukis, dll)

N1AR

ada istilah kalau mau tangkap anak kucing
lihat dulu kucing induknya

Elin

#4
Elin dari kecil uda pinter rayu mama :-[
biar mama selalu mau beliin baju baru, makanan yg Elin suka.. hehehe
jusrus ampuh adalah bawel, cemberut trus nangis :'(

Kalo uda dibeliin makanan nya, pasti anteng sambil duduk di kursi..
kenyang makan, tetep anteng juga kok ;D

FZ

#5
Quote from: Elin on 31 July 2009, 10:36:43 AM
Elin dari kecil uda pinter rayu mama :-[
biar mama selalu mau beliin baju baru, makanan yg Elin suka.. hehehe
gak heran..
sekarang pintar merayu calon nasabah.. agar membeli produk elin :whistle:

itu namanya kecerdasan interpersonnel.. makanya hubungan relasi dengan orang2 bagus..
biasanya didukung juga dengan kemampuan verbal yang baik juga.. ;D

Shining Moon

Kalau aye waktu kecil pinter bikin cerita, ditulis tangan di buku :)
Life is beautiful, let's rock and roll..

dipasena

ada loh teman gw, ortu yg cowo rada idiot... ortu yg cewe rada gila... ortu dia dikawinkan oleh kakek nenek dia, karena 2 pasangan itu memang dua-dua nya ga beres/ada gangguan... eh dr pernikahan 2 orang yg ga beres, menghasilkan 2 anak, 1 cewe, 1 cowo... aneh nya anak2 nya pada pinter semua, dr kecil lbh byk di didik oleh tante nya (adik perempuan papa nya, kebetulan ga idiot :D) gimana tuh ?

masih idup semua tokoh2 yg sy cerita kan diatas loh...

FZ

#8
alasannya : gen ada yang bersifat heterozigot, jadi peluangnya untuk idiot dan gila pada anak menjadi lebih kecil..