Bagaimana mengajarin yg lebih "SENIOR" ?

Started by johan3000, 23 May 2009, 01:07:47 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Bagaimana mengajarin yg lebih "SENIOR" ?

Seperti cerita dibawah ini :

QuoteToko om dan tante ku managementnya ambu radul, kacau sistemnya.
Sudah tentu tidak berkembang dan jalan ditempat. Mereka tidak menyadarinnya.

Sebagai keponakan yg bekerja disana, udah pernah gw beri masukan.
tetapi tidak ditanggapin. Kalau gw berusaha keras mengubah pandangan mereka,
konsekuensinya bisa di cap cerewek, sok tahu & ngatur.

Bagaiman harus si keponakan bersikap?
pura2 gak tau, ikut arus, jangan ambil pusing, dst?
Mungkinkah ada cara bisa merubah pandangan mereka?


Sering orang yg dulunya kita puji2, hormatin, dan sebagai guru kita.
suatu saat udah TIDAK lebih pintar dari kita lagi.

Spt ayah yg menyekolahkan anaknya keluar negeri sampai mencapai gelar S3!
Spt murid2 yg telah ikut di perusahaan raksasa akan lebih pintar dari gurunya.
Spt Om2 tante2 yg cara pikirnya tidak lebih baik dari keponakannya.

Nah bagaimana supaya mereka2 bisa menerima masukan2 dari kita dan mau
  menjalankan masukan2 tsb?

Silahkan menjawab... (ini pertanyaan titipan!)  ;D
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hatRed

kenalin aja ke orang laen..... bilang si orang laen itu begini2 begitu2 pokoknya yg hebat2... munculkan kesan orang tersebut adalah orang hebat dan penting yg patut dikagumi....

nb: padahal orang laen itu temen anda yg IQnya lebih jebod dari anda....

nah.. sebelum ketemuan.. e nitip pesen ke temen anda itu.. tentang nasihat2 anda ke paman anda...

ato kalo gak....... jangan menasehati, tapi di sindir2... aja ;D

misal e mo usul tentang pengaturan gudang, gak usah usul, mending sindir aja.....

misal , "Duh.... neh gudang sempit amat ya"
"Duh....... neh gudang bau apek ueyyy , yg ngurus gmana seh"
"Bused dah...... barang dari jaman jebod masih aja ada disini (gudang)"
i'm just a mammal with troubled soul



Mr.Jhonz

#2
Quote from: johan3000 on 23 May 2009, 01:07:47 PM
Bagaimana mengajarin yg lebih "SENIOR" ?

Seperti cerita dibawah ini :

QuoteToko om dan tante ku managementnya ambu radul, kacau sistemnya.
Sudah tentu tidak berkembang dan jalan ditempat. Mereka tidak menyadarinnya.

Sebagai keponakan yg bekerja disana, udah pernah gw beri masukan.
tetapi tidak ditanggapin. Kalau gw berusaha keras mengubah pandangan mereka,
konsekuensinya bisa di cap cerewek, sok tahu & ngatur.

Bagaiman harus si keponakan bersikap?
pura2 gak tau, ikut arus, jangan ambil pusing, dst?
Mungkinkah ada cara bisa merubah pandangan mereka?


kok sepertinya ga asing ama kasus ini ya...

Untung bos gw sangat baik dan sangat bijaksana...bayangin aja..karyawan2nya ga masuk ga di tegur..
Pernah semua karyawannya ga masuk bareng2,bos gw cuma ngomel2 di belakang aja..tapi ga berani kasih teguran keras secara langsung..padahal tiap minggu libur lho...
Udah itu jam istirahatnya 1 jam lebih...padahal pulang kerja jam 18.00..
Bosku baikkan?

[at] johan
:ngomel: :ngomel: :ngomel:
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

handy

jalanin aja dulu,
kerjakan perintah nya dengan bener,
buat dia percaya sama kita, tunjukan kita bisa!!
perlu kesabaran !!thx
_/\_ _/\_

vivianisun

 _/\_
Yang lebih tua memang selalu merasa paling benar..
Padahal mreka juga harus menerima masukan dr yang lebih kecil dari mreka

Yah sebagai keponakan yang baik, menurut w sih lebih baik nasehatin terus demi kebaikan mreka
Walaupun dicap yang aneh2, yah itu juga demi kebaikan mreka

Tapi w saranin kalo beri nasihat ato saran gitu pada saat kalian berkumpul bersama n lagi happy... ;D ;D ;D
Jadi mreka ga bakal bilang u yang aneh2 gitu lho.. ;D ;D

Coba dech..

Api jangan dibalas dengan api
Tapi api balaslah dengan air

Mungkin berhasil ;D ;D ;D
Do whatever you want to do
Don't  waste your time until you can't do it

johan3000

Mr.Jonz...

[at] johan
Ngomel Ngomel Ngomel

Apa maksudnya Bro...koq gak nyambung???

QuoteUntung bos gw sangat baik dan sangat bijaksana...bayangin aja..karyawan2nya ga masuk ga di tegur..
Pernah semua karyawannya ga masuk bareng2,bos gw cuma ngomel2 di belakang aja..tapi ga berani kasih teguran keras secara langsung..padahal tiap minggu libur lho... Udah itu jam istirahatnya 1 jam lebih...padahal pulang kerja jam 18.00.. Bosku baikkan?

Menurut saya bos anda kurang "bijaksana",
sebab peraturan perusahaan harus ditegakan,
kedisiplinan harus di jalankan. sistem harus diterapkan.

menurut saya perusahaan itu baik, salah satunya
adalah pengembangan manusianya...

kalau tidak disiplin, ya dgn sistem berjalan, maka insentif/bonus
akan berkurang dgn sendirinya.

lebih baik cari bos yg bisa membuat anda lebih maju,
dari pada cari bos yg menurut anda baik....

sambil menunggu masukan dari member2 lain!...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Mr.Jhonz

Quote from: johan3000 on 24 May 2009, 08:01:47 PM
Mr.Jonz...

[at] johan
Ngomel Ngomel Ngomel

Apa maksudnya Bro...koq gak nyambung???

:hammer:

Quote
QuoteUntung bos gw sangat baik dan sangat bijaksana...bayangin aja..karyawan2nya ga masuk ga di tegur..
Pernah semua karyawannya ga masuk bareng2,bos gw cuma ngomel2 di belakang aja..tapi ga berani kasih teguran keras secara langsung..padahal tiap minggu libur lho... Udah itu jam istirahatnya 1 jam lebih...padahal pulang kerja jam 18.00.. Bosku baikkan?

Menurut saya bos anda kurang "bijaksana",
sebab peraturan perusahaan harus ditegakan,
kedisiplinan harus di jalankan. sistem harus diterapkan.

menurut saya perusahaan itu baik, salah satunya
adalah pengembangan manusianya...

kalau tidak disiplin, ya dgn sistem berjalan, maka insentif/bonus
akan berkurang dgn sendirinya.

lebih baik cari bos yg bisa membuat anda lebih maju,
dari pada cari bos yg menurut anda baik....

sambil menunggu masukan dari member2 lain!...

jadi menurut anda kurang bijaksana...

Jadi bagaimana sy harus menyampaikan ke bos,bahwa langkah/sikapnya kurang bijaksana?


buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

johan3000

bro Mr.Jhonz,

Sering sekali kita melihat kekurang2 orang lain...
koq gak gini, koq gak gitu, dst.....

Saya yakin bos anda juga ada point2 positif (kemahirannya),
maka anda harus mempelajarin semua hal2 positifnya,
dan dikemudian hari tidak meniru negatif2nya.

sejelek-jeleknya bos anda, dia itu penyandang predikat BOS,
sedangkan saat ini bro Johnz masih status pegawai.

Cobalah melatih, merencanakan bagaimana suatu hari bro Johnz
akan menjadi BOS juga. (karena merasa bos anda banyak kekurangan).

Mengenai gimana menegor bos anda itu... kelihatannya SULIT deh..

tapi kalau anda nekat, bener2 mau.... salah satu caranya adalah
melalui penunjukan PRESTASI (performance) anda dihadapan BOS...

contoh : tanya BOS, barang2 mana yg paling tidak laku dan sulit dijual, trus anda ambil tantangan utk menjual barang tsb 3X lebih banyak dari sebelumnya. Nah kalau udah gitu baru bisa deh....

atau kalau anak BOS ada yg cakep2 dan bisa jadi mantunya... ya,
mungkin dia sedikit bisa lebih dengar omongan anda....tapi kalau jelek2 semua, ya lupakan saja....
soalnya bro kan seneng yg caem2. =))

performance speak!...
(kalau prestasi2 yg anda capai tidak dihiraukan bos,
ya tingkatkan lebih lagi,... dan saatnya bos lain menghargain bro!)

kira2 begitulah....bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Mr.Jhonz

Quote from: johan3000 on 24 May 2009, 08:48:29 PM
bro Mr.Jhonz,

Sering sekali kita melihat kekurang2 orang lain...
koq gak gini, koq gak gitu, dst.....

Saya yakin bos anda juga ada point2 positif (kemahirannya),
maka anda harus mempelajarin semua hal2 positifnya,
dan dikemudian hari tidak meniru negatif2nya.

sejelek-jeleknya bos anda, dia itu penyandang predikat BOS,
sedangkan saat ini bro Johnz masih status pegawai.

Cobalah melatih, merencanakan bagaimana suatu hari bro Johnz
akan menjadi BOS juga. (karena merasa bos anda banyak kekurangan).

Mengenai gimana menegor bos anda itu... kelihatannya SULIT deh..

tapi kalau anda nekat,bener2 mau.... salah satu caranya adalah
melalui penunjukan PRESTASI (performance) anda dihadapan BOS...


contoh : tanya BOS, barang2 mana yg paling tidak laku dan sulit dijual, trus anda ambil tantangan utk menjual barang tsb 3X lebih banyak dari sebelumnya. Nah kalau udah gitu baru bisa deh....

atau kalau anak BOS ada yg cakep2 dan bisa jadi mantunya... ya,
mungkin dia sedikit bisa lebih dengar omongan anda....tapi kalau jelek2 semua, ya lupakan saja....
soalnya bro kan seneng yg caem2. =))

performance speak!...
(kalau prestasi2 yg anda capai tidak dihiraukan bos,
ya tingkatkan lebih lagi,... dan saatnya bos lain menghargain bro!)

kira2 begitulah....bagaimana menurut yg lain?

tapi kalau anda nekat
sayangnya sy ga nekat bro...ga berani kritik bos trus,nanti di cap bawel...

Soal prestasi,
sy udah cukup agresif melayani pelangan,
tapi kalo cuma sy sendiri yg agresif kan hasilnya sia-sia belaka...

Alhasil sy mengambil keputusan untuk mengikuti arus aja...
Jangan terlalu bertingkah...
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

andry

Samma Vayama

Mr.Jhonz

^
^ doa ya?

Semoga aku tak berdoa di jauhkan dari mara bahaya
tapi berdoa agar tak takut menghadapinya,
semoga aku tak berdoa diredakan dari rasa sakit
tapi demi hati yang menaklukannya
semoga aku tak rindu diselamatkan dari rasa takut
tapi bisa mengandalkan kesabaran untuk memenangkan kebebasanku
;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

marcedes

yang saya tahu, anak buah/pekerja hanya bisa memberi laporan,
tetapi kalau laporan nya tidak diproses...pasrah saja....

ingat anda hanya p e k e r j a dan lagi cuma keponakan
beda kalau cerita itu adalah anaknya.......still hope saja dah.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

wen78

 [at] johan3000

coba jelaskan dengan cara berpikir om dan tante nya. maksudnya dengan menggunakan kata2 yg bisa dicerna yg sederhana, singkat, dan mudah dicerna. kl perlu buat sebuah perumpamaan secara mendetail dari A hingga Z. jika A maka B, sehingga C dan D lebih efisien... dll.

mungkin memerlukan waktu untuk perubahannya, sebab harus dimengerti, bahwa om dan tante nya mungkin awam dengan management. sehingga untuk mengubah sebuah system yg sudah bertahun2 di gunakan, tidak bisa diubah seperti membalikan telapak tangan. kecuali om dan tante nya melepaskan toko nya kepada keponakannya untuk mengambil alih sepenuhnya.

mungkin juga ada hal2 lain, seperti filosofi dalam mencari uang atau ambisi. ada orang yg sampai akhir hidupnya memiliki ambisi yg sangat besar. ada juga yg "asal dapur bisa ngebul, itu sudah cukup".

jadi jangan terlalu dipaksakan, dan jangan terlalu cuek. jika tidak bisa mengubah seluruh system managementnya, cukup mengubah point2 pentingnya yg memang sangat kritis. jika tidak bisa, cukup selalu mengingatkan hal2 yg kritis agar om dan tante nya selalu waspada akan hal tsb.

semoga membantu  _/\_
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

johan3000

thanks Marcedes dan wen78 atas jawabannya...

saya sih mengharapkan keponakan tsb cepat menjadi BOS,...
karna dia merasa lebih pinter dari BOS... bukankah begitu?

kalau ngomong sama encek2.... yg.........
cek, kalau kita jalankan begitu... CUAN (untungnya) akan menjadi begitu....
   gak usah cerita efisiensi... cerita cuan aja.. deh

kira2 begitulah..
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

marcedes

yah, yang penting cuan-nya...^^

setuju dah,

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!