Melihat Kebenaran dan Berpikir Logic

Started by Jhana78, 30 April 2009, 04:51:21 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Jhana78

Melihat kebenaran secara langsung di dalam meditasi merupakan sesuatu yang sangat peting. tapi juga, keterampilan menguraikan kebenaran yang dilihat tersebut secara logic. uraikan logic ini akan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan juga orang lain.

(selanjutnya di halaman pertama!)

Jhana78

Keinginan berpikir yang muncul, disertai dengan sebuah kekuatan untuk berpikir, maka kekuatan ini disebut daya berpikir. Daya berpikir ini, menyebabkanku gemar mengembangkan pemikiran-pemikiran, dan selalu dapat menemukan hal-hal yang menarik untuk dipikirkan. Hal ini dirasakan sebagai sesuatu yang menakjubkan yang terjadi di dalam diri manusia.
Dengan eksperimen meditasi yang seringkali saya lakukan, maka dapat saya simpulkan bahwa meditasi dapat menjadi alat untuk mengembangkan daya berpikir.
Selain itu, saya juga melakukan eksperimen pengembangan daya berpikir dengan teknik berpikir logic. Teknik ini juga cukup memberikan stimulus bagi pikiran untuk memiliki suatu semangat dalam berpikir. Banyak eksperimen saya lakukan. Akhirnya dapat saya simpulkan bahwa teknik berpikir logic dapat pula menjadi alat untuk mengembangkan daya berpikir.
Kini saya menemukan dua cara untuk mengembangkan daya berpikir, yaitu dengan cara meditasi dan dengan cara berpikir logic. Kemudian saya membuat perbandingan antara keduanya dengan cara mengamati pemikiran-pemikiran yang muncul dari hasil meditasi dan juga berpikir logic. Maka saya simpulkan sebagai berikut :

kelebihan daya berpikir dari meditasi :
•   Mampu menangkap fenomena-fenomena yang tidak terjangkau oleh panca indra dan logika.

Kekurangan :
•   Hasil pemikiran kurang sistematis
•   Tidak terstrukture secara rapih
•   Kurang logic

Kelebihan daya berpikir dari teknik berpikir logic :
•   Mampu menguraikan konsep secara jelas dan logic.
•   Kecermatan dan kejelian terhadap fenomena logic

Kekurangan :
•   Tidak mampu menangkap fenomena di luar jangkauan indrawi dan logika.

Jika saya mengembangkan pemikiran melalui meditasi-meditasi, maka kemudian saya harus menyusun ulang pemikiran-pemikiran tersebut secara logic. Sebaliknya, kebenaran tidak dapat difahami secara logic saja. Ada kebenaran yang hanya dapat dilihat melalui jalan meditasi saja. Oleh karena itu kemampuan "melihat" dalam meditasi perlu diseimbangi dengan kemampuan "berpikir logic" dalam menguraikan apa-apa yang dilihat dalam meditasi tersebut bagi diri sendiri dan orang lain. Seseorang mungkin dapat melihat kebenaran dengan sangat jelas. Tetapi karena dia tidak terampil dalam berpikir logic, dia tidak dapat menjelaskan kebenaran tersebut secara logic. Dia hanya bisa  menjelaskan kebenaran tersebut dengan cara mendorong orang lain untuk bermeditasi dan melihat secara langsung kebenaran tersebut dalam meditasinya. Padahal penjelasan secara logic merupakan suatu pengantar yang diperlukan untuk bisa melihat kebenaran secara langsung. Banyaknya orang yang kurang menggemari meditasi, mungkin salah satunya karena pengantar logikanya yang kurang, atau karena menemukan kejanggalan-kejanggalan konsepsi meditasi yang tidak logic sehingga mengganggu pikiran yang sebenarnya menuntut berpikir logic.