Messages

Namo Buddhaya,
Saya berdomisili di kota jakarta.
Apabila anda ingin bertemu untuk membahas lebih lanjut dengan serius mengenai kelompok ini, saya dengan senang hati akan meluangkan waktu saya untuk bertemu muka dengan anda pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Hanya sekedar informasi, saya dengan teman-teman saya telah bertekad untuk mengembangkan hal ini dengan serius.
Untuk informasi lebih lanjut mohon menghubungi saya di email saya bos_jds [at] yahoo.com.

Terimakasih banyak.
Salam Dalam Dhamma.

saya mendoa kan agar saudara terbebas dari keserakahan
mendapatkan kebahagian dan terbebaskan
sadhu...sadhu...

ayo laksanakan

teman-teman kami ada rencana mau menggadakan seminar kesehatan
khusus untuk para siswa sang buddha yang memakai jubah sang buddha.
ada keinginan kami mengajak para pengurus di dc
bagaimana caranya yah?
mengapa kami ingin mengajak dc
karna menurut teman-teman kami.dc adalah forum buddhis yang netral
non sekte.dan ini sejalan dengan keinginan kami menopang para bikhu sangha
dalam hal kesehatan.

Salam Dalam Dhamma,

Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh Bhikkhu yang sedang sakit dan membutuhkan perawatan khusus (belum semuanya sembuh sih)

1.Bhante P Maha Thera, Beliau membutuhkan obat pelega tenggorokan secara rutin karena bagian lehernya pernah dioperasi.( Beliau duah menerima dana tersebut)
2 Bhante A Thera, Beliau menderita wasir yang cukup parah sudah menahun sehingga membutuhkan buah pepaya  setiap hari dan obat wasir tentunya. karena lokasi tempat Beliau berdiam terlalu jauh, maka saya tidak sempat mengontrol keadaan Beliau
3. Bhante D, Beliau mengalami cedera otot ringan sehingga harus dibawa ke sinshe untuk pengembalian otot pada posisi semula. Beliau sudah membaik kondisinya.
4. Bhante  P, Beliau pernah terjatuh dalam keadaan duduk ketika menjadi Bhikkhu dan berada di Thailand, sehingga beliau mengalami cedera di bagian tulang ekor jadi kalau berjalan sedikit pincang.( Yang ini saya belum dapat kabar terakhirnya)
5. Bhante  T, Beliau mengalami salah otot pada bagian belikat kiri(perkiraan sementara, yang ini belum sembuh soalnya saya baru tahu kemarin, dan baru hari ini dibawa berobat. Ini baru pulang dari sana, terus mampir ke resotran langsung pulang jawab postingan ). selain itu sepertinya ginjal Beliau juga kurang baik. Karena salah otot ini, sehingga Beliau sudah hampir 4 tahun kesulitan untuk duduk, tidur maupun berbaring. Beliau sampai mengatakan dalam kurun waktu sekitar 4 tahun ini Beliau sering meraakan sakit yang cukup serius sampai pada bagian telinganya (padahal cederanya diperkirakan di belikat), sakitnya sampai ke kepala, telinga, dan sering mengalami gangguan fisik yang cukup serius sehingga menghambat meditasi.
6. Bhante J, Beliau mengalami cedera pada bagian dengkulnya (maklum sudah berusia lanjut), namun yang ini bukan saya yang mendanakan obatnya, hehehehe jadi saya tidak mengurus Beliau.
7. Bhante G, Beliau mengalami gangguan pada mata sehingga butuh pengobatan terapi khusus. Yang ini bukan dengan bantuan saya berobatnya tapi. Saya tidak mengurusi penyakit Beliau, karena sudah ada umat lain yang menawarkan diri untuk mengobati.
8. Bhante G, Beliau mengalami masuk angin sampai mengalami lebam karena hampir setiap hari bangun pagi untuk bermeditasi(dari pagi) dalam keadaan perut kosong sehingga banyak angin jahat dan membutuhkan minuman penghangat seperti jahe untuk mengusir angin. Kondisi Beliau sudah membaik.

Adapun kondisi para Bhikkhu sering mengalami cedera karena kebanyakan dari mereka memforsil latihan dan kurangnya pengetahuan akan anatomi dan kesehatan tubuh manusia, maka sangatlah baik kalau saudara sekalian mendanakan buku kesehatan kepada mereka.

Saya sungguh berharap dengan Ajakan saya ini saddha saudara kepada Ajaran Buddha dan Para Bhikkhu akan terus meningkat.
Sadhu Sadhu Sadhu....

[tepat sasaran]

Salam Dalam Dhamma.
;Dsenangnya ada yang menjawab postingan ini
Anumodana atas partisipasinya.

1.sebelumnya perkenankan saya untuk menginformasikan mengenai latar belakang saya mengajak saudara sekalian membentuk tim Pavarana melalui forum ini.

Awal saya mengenal Pavarana adalah berkat karma baikku sehingga saya dapat diajak oleh saudaraku dalam Dhamma. Ketika saya diajak berpavarana, muncul dalam diri saya secara pribadi kebahagiaan batin dimana saya dapat membantu menunjang (semampu saya) kebutuhan para Bhikkhu dengan tepat sasaran.

Lalu kemudian saya bertekad untuk mengajak teman-teman sekalian untuk berpavarana. Adapun saya mohon dimaklumi, dikarenakan kemampuan saya berkomunikasi tidak begitu baik, sehingga saya belum menyatakan kalau pavarana yang saya ajak kepada anda sekalian ini memprioritaskan pada bidang kesehatan terlebih dahulu. Dan contoh2 yang saya berikan seperti di atas(tidak ada yang kesehatan sih)( maaf. ) hanyalah contoh untuk menunjukkan kalau ada banyak hal yang dibutuhkan oleh para Bhikkhu yang saya rasa tidak pernah terpikirkan oleh kita. Jadi tujuan dasarnya adalah agar dana yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan(habis terkadang ada banyak jenis dana yang berlebihan, kan tidak bijaksana). Selain itu alasan utama saya mengajak pembentukan tim berpavarana adalah Karena hanya dalam waktu tidak sampai sebulan saya menawarkan Pavarana, saya mengetahui bahwa banyak sekali Bhikhu-bhikkhu yang sakit, dan membutuhkan transportasi namun mereka sungkan dan enggan memintanya. bahkan ada kondisi dimana seorang Bhikkhu sudah sakit selama 4 tahun namun belum juga sembuh, tapi hanya setelah saya menawarkan pavarana berkali-kali baru Beliau menceritakan kondisinya.

2.Vihara dan Sangha yang akan kami prioritaskan adalah dari vihara Sunter, dang tangerang. Karena saya lebih banyak berinteraksi dengan para Bhikkhu dari vihara Sunter Dha*macak*aJaya dan vihara di tangerang seperti sekolah bod*isatta, vihara padumu*tara, kohot, maka saya memprioritaskan kepada Para Bhikkhu dari wihara-wihara tersebut.

3.Adapun pertanyaan mengenai bagaimana jika seorang Bhikkhu meminta mobil seperti yang disebutkan saudara di atas, kalau menurut saya hal tersebut tidaklah masuk akal. karena Para Bhikkhu juga memiliki beberapa ketentuan mengenai hal ini dalam vinaya mereka. yang pertama adalah batas nominal maksimum terhadap barang yang dibutuhkan tidak boleh melebihi harga jubah(sekitar 300ribu-350 ribu). Peraturan kedua adalah apabila seorang umat awam tidak menyatakan berapa lama Pavarana itu berlaku(contoh:seumur hidup, 1 tahun, 2 tahun), maka Pavarana itu hanya berlaku selama 4 bulan. Kecuali jika Pavarana tersebut diperpanjang masa waktunya oleh umat awam yang bersangkutan.

4. Adapun pertanyaan mengenai bagaimana jika seorang Biku meminta gitar gibson(gitar bison itu gitar apaan ya?) juga tidak mungkin karena dalam pavarana seorang umat bebas menyatakan jenis tawaran yang ditawarkan kepada Para Bhikkhu. Contoh : Bhante saya menawarkan Pavarana khusus di bidang pemeriksaan kesehatan dan obat(seperti yang saya lakukan saat ini), atau Bhante saya pavarana transportasi. atau Bhante Saya Pavarana jubah.

5. Memang kalau bagian obat dan cek kesehatan Para Bhikkhu tidak perlu mendapatkan tawaran Pavarana mereka juga boleh memintanya kepada kita. Tapi ketahuilah Para Bhikkhu kita bahkan setelah ditawari Pavarana saja masih sungkan meminta, apalagi tidak ditawari.
soalnya kalau mereka sampai minta mobil saya mungkin harus gadai sertifikat rumah, besok jadi harus tinggal di pinggir jalan dunk.
lagipula dari pengalaman saya Para Bhikkhu juga harus sedikit didesak baru mereka mau menyatakan kebutuhan mereka kepada kita. Karena pada umumnya Para Bhikkhu khawatir umat awam akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan karena salah penafsiran. menurut pendapat saya secara pribadi mereka khawatir beredar pandangan keliru dimana para Bhikkhu merepotkan karena sering meminta-minta setelah diberikan tawaran Pavarana.......

Tawaran Pavarana ini jika ada yang ingin mengikuti silahkan hubungi saya, jika tidak, maka saya juga sangat berterimakasih karena kalian sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini.

 
Salam kenal semuanya. Salam Dalam DHamma
Sesuai dengan hukum tabur tuai. Barang siapa yang memenuhi keinginan orang lain, maka kelak keinginan mereka juga akan terkabulkan. Sadhu..sadhu...Sadhu....

Di dalam peraturan Para Bhikkhu tidak boleh meminta kepada umat awam yang bukan keluarganya (selain obat). Oleh karenanya ada kalanya Para BHikkhu membutuhkan sesuatu namun tidak bisa memintanya.

Saya melalui inisiatif sendiri ingin membentuk kelompok Pavarana. Kelompok ini memiliki visi untuk memenuhi kebutuhan Para Bhikkhu sangha. Pavarana dilakukan dengan cara menawarkan diri untuk memenuhi kebutuhan pokok Para Bhikkhu Sangha. Saat ini kelompok kami terdiri dari 5 orang. Dan biasanya kami melakukan Pavarana secara berkala seminggu sekali kepada seorang Bhikkhu sangha untuk memenuhi 1 permintaan yang kami mampu baik secara keuangan, kemampuan, pikiran dan sesuai dengan Sabda Ajaran Buddha(tidak melanggar vinaya). Kelak jika kelompok ini dapat berkembang menjadi lebih besar, maka kami akan meningkatkan intensitas dan kuantitas penawaran pavarana tersebut.

Adapun penawaran Pavarana ini tidak dimaksudkan untuk menambah keserakan Para BHikkhu. karena tujuan utama kami adalah memenuhi kebutuhan Para BHikkhu yang tengah berusaha mengembangkan spritualitas mereka. Terkadang kebutuhan mereka belum tentu dapat terpikirkan oleh kita.

Misalnya Pavarana yang telah kami lakukan adalah memenuhi kebutuhan seorang Bhikkhu yang membutuhkan mata bor yang mungkin saja digunakan untuk memasang paku yang dipakai untuk menggantung Gambar Sang Buddha. Yang kedua kami juga menawarkan cek kesehatan Bhikkhu yang sedang sakit untuk mencegah agar sakitnya tidak bertambah parah. Yang ketiga kami juga pernah menawarkan pavarana kepada Bhikkhu yang membutuhkan kendaraan untuk kepentingan Ajaran Buddha keluar kota. Yang keempat kami pernah memenuhi kebutuhan Para Bhikkhu untuk membelikan selimut karena mereka merasa kedinginan.

Sesungguhnya mungkin saja masih banyak kebutuhan2 yang diperlukan oleh mereka seperti yang telah saya sebutkan di atas. Sebagai contoh Shampoo dan lain-lain.

Jika anda berminat membantu kami, silahkan menghubungi saya melalui email di bos_jds [at] yahoo.com

sekian,


terimakasih.